Pemain China menguasai ganda campuran dunia. Saat berhadapan dengan mereka, lawan tak boleh lengah sedikit pun.
Oleh
YULIA SAPTHIANI, REBIYYAH SALASAH
·4 menit baca
JAKARTA, KOMPAS — Baru saja maju selangkah lebih baik dibandingkan turnamen Malaysia dan India Terbuka, Rinov Rivaldy/Pitha Haningtyas Mentari tersisih pada babak kedua Indonesia Masters. Mereka kesulitan membendung kecepatan salah satu pemain terbaik dunia asal China, Jiang Zhen Bang/Wei Ya Xin.
Rinov/Pitha kalah dari Jiang/Wei dengan skor 13-21, 13-21 di Istora Gelora Bung Karno, Jakarta, Kamis (25/1/2024). Mereka menjadi ganda campuran ketiga Indonesia yang tersisih sebelum perempat final dalam turnamen berlevel BWF World Tour Super 500 tersebut.
Pada babak pertama, Dejan Ferdinansyah/Gloria Emanuelle Widjaja kalah dari pasangan China lainnya, Zheng Si Wei/Huang Ya Qiong. Sementara Adnan Maulana/Nita Violina Marwah dikalahkan rekan senegara, Rehan Naufal Kusharjanto/Lisa Ayu Kusumawati, yang akhirnya lolos ke perempat final. Rehan/Lisa menang atas unggulan keenam asal Malaysia, Chen Tang Jie/Toh Ee Wei, 12-21, 21-13, 21-14.
Dalam pertandingan yang berlangsung 33 menit, Rinov/Pitha hanya bisa mengimbangi lawan hingga interval setiap gim. Setelah itu, mereka kesulitan menambah poin karena rapatnya pertahanan Jiang/Wei atau karena unforced error yang dilakukan Rinov/Pitha. Jiang/Wei bahkan sering mendapat poin dalam kurang dari tiga pukulan.
Ini yang masih kami pelajari. Mereka bisa dapat poin dengan cepat, bahkan tanpa reli.
”Ini yang masih kami pelajari. Mereka bisa dapat poin dengan cepat, bahkan tanpa reli,” komentar Pitha.
Berhadapan dengan pemain China, yang konsisten dalam menerapkan permainan kecepatan dan kekuatan, setiap lawan tak boleh lengah, apalagi banyak membuat kesalahan. Hilang fokus sedikit, kesempatan mendapat poin bisa hilang dengan cepat.
Dengan karakter permainan seperti itu, China menguasai nomor ganda campuran. Terdapat tiga pasangan yang menempati peringkat lima besar dunia, yaitu Zheng/Huang di posisi teratas, Feng Yan Zhe/Huang Dong Ping (4), dan Jiang/Wei (5). Feng/Huang, yang menjadi juara bertahan Indonesia Masters, absen pada turnamen kali ini.
Ganda campuran Singapura, Hee Yong Kai Terry/Tan Wei Han Jessica, merasakan sulitnya menaklukkan pemain China ketika berhadapan dengan Zheng/Huang pada babak kedua. Laga itu berlangsung hampir bersamaan dengan pertandingan Rinov/Pitha melawan Jiang/Wei.
Terry/Jessica memiliki kesempatan besar untuk menang ketika unggul 19-18 pada gim ketiga, tetapi setelah itu mereka ”memberi” tiga poin beruntun pada lawan karena unforced error dalam proses yang cepat. Zheng/Huang pun melangkah ke perempat final untuk melawan Tan Kian Meng/Lai Pei Jing (Malaysia).
Dejan/Gloria, yang kalah pada babak pertama, menuturkan, pemain elite dunia, seperti Zheng/Huang, memiliki kelebihan bisa menjaga fokus dari awal hingga pertandingan selesai. Faktor itulah yang masih harus mereka asah.
”Kami bisa memberi perlawanan ketat atau unggul dari mereka hingga interval, tetapi setelah itu tidak mudah untuk mempertahankan keunggulan kalau kehilangan fokus,” tutur Dejan yang selalu kalah dalam empat pertemuan dengan Zheng/Huang.
Saat bertemu pada babak pertama Indonesia Masters 2024, Dejan/Gloria unggul sebelum interval gim pertama melalui permainan cepat dan kejelian Gloria dalam mengatur serangan di dekat net. Namun, setelah itu, antisipasi Gloria kalah cepat dibandingkan Huang. Kekuatan smes Zheng juga lebih besar dibandingkan Dejan hingga sulit dibendung.
Sementara itu, perempat final melawan Jesper Toft/Clara Graversen (Denmark) atau Yang Po Hsuan/Hu Ling Fang (Taiwan) menjadi yang pertama bagi Rehan/Lisa pada 2024. Dalam dua turnamen sebelumnya selama dua pekan beruntun, mereka kalah pada babak kedua di Malaysia Terbuka dan India Terbuka.
”Alhamdulillah kami bisa menang setelah selalu kalah pada dua pertemuan sebelumnya dan bermain dengan mengeluarkan semua kemampuan. Bermain di rumah sendiri menambah motivasi kami,” tutur Rehan.
Salah satu kunci kemenangan atas Chen/Toh adalah pola permainan menyerang yang diterapkan sejak gim kedua. Seperti diinstruksikan pelatih Herry Iman Pierngadi dan Amon Sunaryo, Lisa bercerita bahwa dia harus lebih berani dalam beradu cepat dengan Toh dalam permainan di depan net. Ketika ini dilakukan, Rehan/Lisa pun bisa selalu menekan lawan dengan serangan mereka.
Pada ganda putri, dua pasangan pelapis di pelatnas utama, Meilysa Trias Puspitasari/Rachel Alessya Rose, dan pemain pelatnas pratama, Jesita Putri Miantoro/Febi Setianingrum, kalah pada babak kedua. Meilysa/Rachel kalah dari unggulan ketiga asal China, Zhang Shu Xian/Zheng Yu, 18-21, 12-21, sementara, Jesita/Febi dikalahkan pasangan Denmark, Maiken Fruergaard/Sara Thygesen, 12-21, 15-21.