De Bruyne membuat City lebih baik. Namun, kembalinya sang gelandang kreatif berpotensi mengusik perkembangan Foden.
Oleh
KELVIN HIANUSA
·4 menit baca
LONDON, KAMIS — Gelandang Manchester City, Phil Foden, sedang berada dalam rentetan performa terbaik sepanjang kariernya. Tren positif itu tengah dialaminya berkat kesempatan menggantikan peran Kevin De Bruyne yang sempat mengalami cedera panjang. Teka-teki bintang muda tim nasional Inggris itu kembali muncul seiring pulihnya De Bruyne.
Foden bersinar terang di lima laga terakhir. Ia menyumbang 4 gol dan 2 asis dengan bermain sebagai gelandang serang. City pun masih bisa tersenyum tanpa dua sosok andalannya, De Bruyne dan Erling Haaland. Menurut Manajer Manchester City Josep ”Pep” Guardiola, performa terbaik Foden akhir-akhir ini menjadi inspirasi terbesar City.
Paul Dickov, mantan pemain City, menilai, sudah saatnya pemain 23 tahun itu mengambil tanggung jawab yang lebih besar. ”Phil (Foden) mungkin berpikir ini waktu yang paling tepat. Dia sudah melakukan itu dari musim ke musim, tetapi sorotan media selalu diambil Erling atau Kevin. Dia selalu di bawah radar,” ucapnya.
Namun, ancaman ”gerhana” kini tengah menghantui Foden. Pada laga terakhir City, yaitu versus Newcastle United, De Bruyne langsung bersinar lewat sumbangan 1 gol dan 1 asis setelah masuk dari cadangan. Pemain yang baru pulih dari cedera itu membuat City bangkit dan menang 3-2. Saat masuk, De Bruyne menggeser Foden dari posisi sentral di City.
Dua pekan berselang setelah jeda musim dingin, City akan kembali bertandang ke Stadion Tottenham Hotspur dalam laga babak keempat Piala FA, Sabtu (27/1/2024) dini hari WIB. Foden dan De Bruyne kemungkinan akan tampil bersama lagi sejak menit pertama. Hal itu terakhir kali terjadi pada Agustus 2023.
Bagi Guardiola, laga melawan Spurs seperti simulasi untuk bisa memaksimalkan potensi dua gelandang kreatifnya tersebut, tanpa perlu saling bertabrakan peran satu sama lainnya. Foden dan De Bruyne bisa mengeluarkan potensi terbaik saat berperan sebagai pemain ”nomor 10” yang berada di posisi agak sedikit ke sisi kanan.
Foden bisa memainkan seluruh posisi di lini serang, tetapi dia lebih efektif ketika berada di posisi sentral dan lini kedua. Dalam posisi gelandang serang yang lebih ke kanan, pemain yang berkaki kidal itu bisa ”menusuk” lebih tajam ke wilayah kotak penalti lawan. Salah satu kelebihan terbaiknya adalah kepintaran dalam melakukan pergerakan dari lini kedua.
Dia (Foden) belajar banyak musim ini. Terkadang, dia mempercepat saat harusnya memperlambat. Namun, dia masih muda dan itu biasa terjadi.
Terbukti, tren positif Foden dalam lima laga terakhir muncul karena diberikan kebebasan sebagai gelandang serang utama seiring cederanya Haaland. Dalam situasi itu, Julian Alvarez didorong menjadi ujung tombak serangan City. ”Dia (Foden) membuat permainan mengalir saat diberikan kebebasan dan menjadi titik vokal tim,” kata Richard Dunne, mantan bek City.
Ketika De Bruyne bermain, Foden biasanya kehilangan peran di posisi sentral. Pengaruh De Bruyne sebagai mesin asis tidak tergantikan oleh pemain City mana pun. Foden pun harus berkorban ke sisi sayap kiri ataupun kanan. Kontribusi pemain akademi ”The Citizens” itu menjadi kurang maksimal.
City, beberapa musim terakhir, selalu menggunakan dua gelandang serang ketika menguasai bola. Idealnya, Foden dan De Bruyne bisa berduet di belakang Haaland. Foden sedikit condong ke kiri, sementara De Bruyne ke kanan. Masalahnya, Guardiola ingin salah satu pemainnya itu bisa lebih mengatur tempo permainan.
Pendamping De Bruyne selalu bisa mengontrol situasi kapan harus menyerang atau menahan bola. Karena itu, pada musim-musim sebelumnya, City sering memasang Bernardo Silva atau Ilkay Guendogan dan David Silva di posisi itu. Foden sudah lebih baik dalam pengambilan keputusan, tetapi belum ada di level sebagai pengontrol tempo permainan.
Namun, bukan tidak mungkin, Guardiola akan mencoba menduetkan De Bruyne dan Foden pada laga nanti. Sang manajer sempat memuji kedewasaan Foden pada awal Januari ini. ”Saya puas dengan Phil. Dia belajar banyak musim ini. Terkadang, dia mempercepat saat harusnya memperlambat. Namun, dia masih muda dan itu biasa terjadi,” ucapnya.
Foden sudah menyumbang 10 gol dan 8 asis di seluruh kompetisi musim ini. Jika kontribusi besarnya itu bisa tetap dijaga saat De Bruyne sudah sepenuhnya bugar, City pastinya akan kian berbahaya pada paruh kedua musim ini. Mereka juga masih punya Alvarez yang akan bersaing di posisi itu.
Di sisi lain, tuan rumah Spurs tidak gentar dengan ancaman duet gelandang kreatif City. Gelandang serang andalan Spurs, James Maddison, sudah kembali berlatih dengan tim utama setelah cedera sejak November lalu. Maddison langsung bersinar dalam musim debutnya di Spurs dengan sumbangan 3 gol dan 5 asis dari 12 laga.
Duel nanti akan menawarkan pertarungan ofensif dari kedua sisi. Terakhir kali bertemu, Manajer Spurs Ange Postecoglou tidak takut bermain ofensif di kandang City. Laga tersebut berakhir dramatis dengan skor imbang, 3-3. Tentunya, Spurs akan bermain lebih berani lagi di depan puluhan ribu pendukungnya sendiri seperti pada laga nanti. (AP/REUTERS)