Jeda istirahat panjang membawa tanya akan performa Liverpool, menjadi semakin garang atau justru kehilangan momentum.
Oleh
I GUSTI AGUNG BAGUS ANGGA PUTRA
·4 menit baca
LIVERPOOL, SABTU — Stadion Vitality, markas Bournemouth, tiada ubahnya laboratorium percobaan yang akan membuktikan seberapa berpengaruh jeda singkat kompetisi terhadap performa Liverpool. Sebelum jeda, Liverpool menampilkan performa mengesankan dengan meraih empat kemenangan beruntun. Manajer Juergen Klopp optimistis waktu istirahat memberikan dampak positif terhadap kondisi pemain. Di sisi lain, jeda singkat berpotensi membuat ”Si Merah” kehilangan momentum mengesankan tersebut.
Pertemuan kedua tim terjadi pada Minggu (21/1/2024) pukul 23.30 WIB. Walau saat ini berada di peringkat ke-12 liga atau papan tengah, Bournemouth selalu mampu bermain bagus saat tampil di hadapan pendukungnya sendiri. Mereka belum pernah kalah di markas sejak 21 Oktober. Di samping itu, manajer baru, Andoni Iraola, mulai mampu membawa kestabilan bagi Bournemouth setelah sempat limbung di awal musim ini.
Dengan begitu, Bournemouth adalah ancaman serius bagi keberlanjutan performa impresif Liverpool sebelum jeda singkat musim dingin yang berlangsung selama lebih dari satu pekan. Sebelum jeda, Liverpool tampil menggila dengan meraih empat kemenangan beruntun dan satu hasil imbang di semua kompetisi.
Pertandingan demi pertandingan dilalui Liverpool secara mulus. Di Liga Inggris, Liverpool hanya menelan satu kekalahan dalam 20 pekan. Mereka pun masih berpeluang memenangi empat gelar musim ini, yaitu Liga Europa, Liga Inggris, Piala Liga Inggris, dan Piala FA.
Jeda singkat acapkali membuat sebuah tim kehilangan momentum di saat sedang berada dalam kondisi terbaik. Hal ini pula yang dikhawatirkan akan terjadi pada Liverpool. Namun, Klopp percaya libur singkat musim dingin akan memberikan pengaruh positif terhadap performa pemainnya. Dia melihat libur singkat telah membawa kesegaran dan kini timnya siap melanjutkan performa menawan itu.
”Jumat adalah sesi (latihan) ketiga sejak kami kembali (dari liburan) dan Anda dapat melihat bahwa ini sangat penting bagi semua orang. Meskipun mereka suka berlibur, hal yang paling mereka sukai adalah bermain sepak bola dan itu sangat bagus untuk dilihat,” kata Klopp dikutip dari Liverpool Echo, Sabtu (20/1/2024).
Jeda singkat acapkali membuat sebuah tim kehilangan momentum di saat sedang berada dalam kondisi terbaik.
Jelang menghadapi Bournemouth, Liverpool masih belum akan diperkuat beberapa pemain kunci seperti Trent Alexander-Arnold, Andy Robertson, dan Dominik Szoboszlai yang masih berkutat dengan cedera. Sementara itu, penyerang Mohamed Salah dan Wataru Endo masih belum kembali dari tugas internasional membela negara masing-masing di Piala Afrika dan Piala Asia.
Tanpa Salah yang biasa menyisir sisi kanan serangan, Klopp kemungkinan besar akan kembali bereksperimen untuk mencari pengganti sementara. Di laga sebelumnya melawan Fulham, Klopp menugaskan Harvey Eliott sebagai penyerang kiri.
Menghadapi Bournemouth, Klopp dikabarkan akan memasang Luis Diaz di posisi tersebut. Diaz selama ini fasih bermain sebagai penyerang sayap kiri. Kemampuannya akan dicoba Klopp pada sisi sebaliknya. Adapun untuk pos penyerang kiri yang biasa ditempati Diaz akan diisi oleh Darwin Nunez. Penyerang timnas Uruguay itu sebelumnya tampil bagus di posisi tersebut saat melawan Fulham meski tidak mencetak gol.
Faktor Solanke
Bournemouth menyongsong laga melawan Liverpool juga dengan optimisme tinggi. Bournemouth juga mendapatkan jeda musim dingin, bahkan lebih panjang dari Liverpool. Pada laga sebelumnya, Bournemouth sukses mengalahkan tim Divisi Championship, Queens Park Rangers, di babak ketiga Piala FA. Oleh sebab itu, Iraola berharap jeda panjang tidak sampai merusak ritme timnya.
Hal yang terpenting adalah Bournemouth dipastikan bakal diperkuat ujung tombak Dominic Solanke yang sedang dalam performa terbaiknya. Pemain jebolan akademi Chelsea itu jadi bagian dari kesuksesan Bournemouth baru-baru ini. Solanke telah mencetak 12 gol dan satu asis dalam 19 pertandingan Liga Inggris.
”Jika kami ingin mengalahkan mereka, tidak cukup hanya berada di level kami saja. Kami harus melakukan sesuatu yang sangat baik. Kami harus tampil dalam kondisi terbaik. Kami harus klinis di lini depan dan kami tidak ingin melakukan kesalahan apa pun. Dibutuhkan banyak hal untuk mengalahkan tim-tim seperti ini,” kata Iraola, dikutip dari laman Bournemouth.
Dengan tampil klinis dan minim kesalahan, Iraola yakin Bournemouth bisa menjadi tim kedua yang mengalahkan Liverpool. Jeda musim dingin diyakini bisa membantu Bournemouth mendapatkan kondisi terbaiknya. Untuk itu, Stadion Vitality akan menjadi semacam laboratorium uji coba bagi Bournemouth maupun Liverpool.
”Memang benar kami mungkin memerlukan beberapa hari libur atau setidaknya istirahat, baik secara fisik maupun mental,” ujarnya.
Bila mampu mencuri kemenangan dari Bournemouth, Liverpool akan memperpanjang catatan positif sekaligus mempertahankan posisi puncak klasemen. Si Merah saat ini memimpin Liga Inggris dengan koleksi 45 poin, unggul dua poin dari Manchester City di peringkat kedua.