Laga sulit dihadapi petenis nomor 1 dunia. Swiatek dan Djokovic kehilangan set meski Australia Terbuka baru dua babak.
Oleh
YULIA SAPTHIANI
·4 menit baca
MELBOURNE, KAMIS — Iga Swiatek dan Novak Djokovic menjalani laga sulit meski turnamen Australia Terbuka baru melewati dua babak. Mental juara membuat keduanya bertahan.
Kehadiran Swiatek di Melbourne Park hampir berakhir dengan cepat ketika dia tertinggal 1-4 pada set ketiga dari Danielle Collins yang menjadi lawannya pada babak kedua di Rod Laver Arena, Melbourne Park, Kamis (19/1/2024). Dalam canda, saat diwawancara, Swiatek mengatakan bahwa dia sempat berpikir akan segera berada di bandara untuk pulang.
Wawancara yang dilakukan di lapangan sesaat setelah pertandingan itu tidak akan terjadi seandainya Swiatek kalah. Sesi itu dilakukan hanya untuk petenis yang menang.
Swiatek memenangi persaingan melawan Collins dengan skor 6-4, 3-6, 6-4. Laga pembuka di Rod Laver Arena pada Kamis itu berlangsung tiga jam 14 menit dan diwarnai banyak drama.
Meski Collins hanya berperingkat ke-62 dunia, Swiatek pernah merasakan sulitnya menghadapi permainan petenis Amerika Serikat yang merupakan big hitter itu. Dia kalah dari Collins pada semifinal Australia Terbuka 2019. Collins juga mencapai final Australia Terbuka pada 2022.
Momen kekalahan Swiatek di Melbourne Park pada lima tahun lalu hampir terjadi lagi ketika Swiatek tertinggal 1-4 pada set ketiga. Collins membuat pertandingan berjalan tiga set setelah dia merebut lima gim beruntun pada set kedua, dari tertinggal 0-1 menjadi unggul 5-1.
Collins mempertahankan momentum itu pada set ketiga, terutama melalui pukulan pengembalian servis dan backhand. Namun, ada satu kelemahan Collins pada pertandingan tersebut yang membuat momentum berubah pada set penentuan, yaitu kesalahan saat melakukan servis. Servisnya pada gim keenam direbut Swiatek karena Collins melakukan double fault. Momen tersebut membuyarkan fokus Collins hingga akurasi pukulan dan kecepatan forehand-nya menurun.
Di sisi lain, Swiatek bisa tetap bersikap tenang meski kekalahan berada dekat dengannya. Dia tak pernah terlihat emosi saat tertinggal. Momentum positif ketika mematahkan servis Collins pada gim keenam set ketiga, yang membuat skor dari 1-4 menjadi 2-4, dipertahankan hingga lima gim berikutnya.
Saya bangga pada diri sendiri karena pertandingan tadi tak mudah.
Swiatek memenangi set ketiga dengan memenangi lima gim secara beruntun dengan winner memukau yang membuat 15.000 penonton di Rod Laver Arena bersorak. Dia mengejar dropshot Collins dari belakang lapangan ke dekat net, lalu memukul dengan backhand hingga bola jatuh di dekat garis pinggir lapangan. Pukulan ini tak terjangkau Collins.
”Saya bangga pada diri sendiri karena pertandingan tadi tak mudah. Saat saya mulai menemukan ritme, Danielle bermain dua kali lebih cepat dari biasanya dan saya tidak tahu harus bereaksi seperti apa. Namun, saya mencoba fokus pada diri sendiri,” tutur Swiatek.
Collins, yang bersaing di tingkat universitas di Amerika Serikat sebelum pindah ke persaingan profesional, mengakui keunggulan Swiatek. ”Saya kalah 4-6 pada set ketiga dari petenis terbaik dunia. Dia bermain luar biasa, mengerahkan segalanya di lapangan,” tutur Collins.
Petenis berusia 30 tahun itu juga mengumumkan bahwa dia akan pensiun sebagai petenis pada tahun ini. ”Saya belum tahu kapan tepatnya, tetapi ini akan menjadi musim terakhir saya,” katanya.
Tunggal putra ranking teratas dunia, Novak Djokovic, juga harus melewati batu sandungan cukup tinggi meski baru menjalani dua babak. Dia kehilangan set pada setiap babak untuk mencapai babak ketiga.
Setelah dipaksa bermain empat set oleh petenis kualifikasi berusia 18 tahun, Dino Prizmic, pada babak pertama, Alexei Popyrin mencuri satu set darinya pada babak kedua, Rabu malam. Setelah bermain selama tiga jam 11 menit, Djokovic akhirnya menang 6-3, 4-6, 7-6 (4), 6-3.
Meski bermain di bawah kemampuan terbaiknya, daya juang yang tinggi dari Djokovic tetap terlihat. Dia menggagalkan empat set point Popyrin pada set ketiga, membuat set tersebut berjalan hingga tiebreak, dan memenanginya. Apalagi, dengan 24 gelar juara Grand Slam, sepuluh di antaranya dari Australia Terbuka, Djokovic berpengalaman menghadapi tekanan dalam pertandingan berformat best of five sets.
”Saya belum bermain dengan kemampuan terbaik di sini, masih mencari ritme permainan yang pas. Selain itu, lawan pada dua babak bermain juga sangat bagus hingga saya harus mencari jalan lebih sulit untuk menang. Saya berharap, performa saya akan mengalami kemajuan di turnamen ini,” tutur Djokovic, yang akan melawan petenis Argentina, Tomas Martin Etcheverry, pada babak ketiga. Etcheverry adalah petenis yang mengalahkan Andy Murray pada babak pertama. (AP/Reuters)