Target Aldila Sutjiadi menjuarai Grand Slam tak terwujud di Australia. Aldila/Miyu Kato kalah pada babak pertama.
Oleh
YULIA SAPTHIANI
·4 menit baca
MELBOURNE, RABU — Menjuarai ganda putri turnamen Grand Slam menjadi salah satu target petenis putri Indonesia, Aldila Sutjiadi, pada 2024. Keinginan itu tidak bisa diwujudkan di awal tahun karena Aldila tersingkir pada babak pertama ganda putri di ajang Australia Terbuka.
Kekalahan bersama partnernya, Miyu Kato (Jepang), terjadi pada hari ketiga turnamen, Selasa (16/1/2024). Bermain di Lapangan 7 Melbourne Park pada malam waktu setempat, Aldila/Kato berhadapan dengan duet pemain Rusia, Ekaterina Alexandrova/Anna Kalinskaya, dan kalah dengan skor 3-6, 6-0, 5-7.
Aldila/Kato ditempatkan sebagai unggulan ke-13 pada Grand Slam di awal musim ini. Dengan poin ranking yang dikumpulkan sejak mereka berduet pada 2022, Aldila menempati ranking ke-28 ganda, sementara Kato ke-26. Di antara hasil yang didapat Aldila/Kato dalam persaingan profesional adalah semifinal WTA 1000 Indian Wells dan babak ketiga di semua Grand Slam pada 2023.
Dari pengalaman bersaing dengan pemain-pemain level tinggi itulah, Aldila menargetkan menjuarai Grand Slam pada 2024 dengan syarat bisa tampil lebih konsisten dalam setiap turnamen. Target lain adalah menempati peringkat ke-15 dunia pada akhir 2024.
Aldila belum bisa mewujudkan target tersebut pada awal tahun. Saat berhadapan dengan Alexandrova/Kalinskaya, Aldila/Kato kesulitan dalam mengembalikan servis.
Alexandrova/Kalinskaya bukan pasangan tetap ganda seperti Aldila/Kato karena Alexandrova lebih fokus pada nomor tunggal. Saat ini, petenis berusia 29 tahun tersebut menempati ranking ke-20 tunggal meski hanya berada pada posisi ke-110 di ganda.
Namun, seperti dituturkan Aldila pada masa libur kompetisi, menjelang akhir 2023, pemain tunggal yang bermain pada nomor ganda, umumnya, membawa kelebihan pukulan yang keras, termasuk servis. Adapun pemain yang fokus di ganda lebih mengandalkan permainan dalam penempatan bola yang sulit dijangkau lawan. Kelebihan pemain tunggal itulah yang lebih sering menyulitkan Aldila/Kato selama 2023.
Mereka mengalami kesulitan serupa di Melbourne Park. Alexandrova memiliki servis lebih keras, sementara servis dari Kalinskaya sulit ditebak arahnya. Selain itu, Dila berkali-kali membuat kesalahan saat berada pada posisi di dekat net. Upaya memotong pukulan dari lawan justru membuat bola jatuh di luar lapangan.
Saya mendapat undian yang tak mudah di sini.
Unforced error tersebut membuat Aldila/Kato kehilangan servis pada gim ke-11 set ketiga hingga lawan unggul 6-5. Mereka memiliki kesempatan mencuri servis Alexandrova/Kalinskaya pada gim berikutnya saat menciptakan break point, 40-30. Momen ini membuat Lapangan 7 ramai oleh pendukung Aldila/Kato yang meneriakkan nama negara asal kedua pemain, “Indonesia, Japan!”. Akan tetapi, peluang tersebut akhirnya hilang ketika Kato dan Dila kesulitan mengembalikan servis Alexandrova dengan baik.
Hasil ini sama seperti yang didapat pada turnamen WTA 500 Brisbane dan Adelaide, yaitu tersingkir pada babak pertama, sebelum Aldila/Kato tampil di Melbourne Park. Aldila pun akan beralih fokus ke nomor ganda campuran, berpasangan dengan Michael Venus (Selandia Baru).
Swiatek selamatkan diri
Tunggal putri nomor satu dunia, Iga Swiatek, menyelamatkan dirinya dari tekanan saat melawan juara Australia Terbuka 2020, Sofia Kenin. Swiatek baru bisa menemukan ritme permainan yang tepat pada set kedua, setelah menjalani set pertama selama 1 jam 8 menit. Dia melewati tantangan besar pada babak pertama dengan kemenangan 7-6 (2), 6-2.
Swiatek tiba di Melbourne Park sebagai favorit juara, status yang juga didapatnya pada 2023, sebelum dia kalah dari Elena Rybakina pada babak keempat. Tahun ini, tantangan besar Swiatek datang sejak awal, yaitu melawan Kenin di babak pertama. Petenis AS itu memiliki pukulan pengembalian servis yang berbalik menekan Swiatek.
”Saya kesulitan menemukan ritme permainan yang tepat. Saya menaruh respek untuk Sofia karena bisa melakukannya,” kata Swiatek.
Tak hanya pada babak pertama, tantangan tak kalah sulit akan dijalani pemilik empat gelar Grand Slam itu pada babak kedua. Meski batal bertemu juara Australia Terbuka lainnya, yaitu Angelique Kerber, Swiatek akan melawan Danielle Collins yang mengalahkan Kerber 6-2, 3-6, 6-1.
Collins tertinggal 1-5 dalam statistik pertemuan dengan Swiatek, tetapi dia adalah petenis yang memupus peluang Swiatek melaju ke final Australia Terbuka 2022 karena mengalahkannya di semifinal. ”Saya mendapat undian yang tak mudah di sini. Danielle adalah petenis bagus dan kami selalu bersaing dengan ketat. Saya akan berusaha sebaik mungkin melawan Danielle,” ujar Swiatek.
Pendapat serupa dikemukakan Collins yang saat ini menempat ranking ke-62 dunia. ”Undian kami sedikit sulit. Namun, jika Anda ingin menjuarai Grand Slam, Anda harus mengalahkan siapa pun lawan,” tutur Collins.
Pada tunggal putra, Carlos Alcaraz mengatasi perlawanan yang diberikan petenis senior, Richard Gasquet. Gasquet, yang berusia 37 tahun, memberi kejutan bagi petenis yang 17 tahun lebih muda darinya itu melalui penempatan pukulan yang akurat, terutama dari backhand satu tangan.
Gasquet memaksa Alcaraz bermain hingga tie-break pada gim pertama meski kekuatan fisiknya tak mendukung untuk menjalani dua set berikutnya hingga kalah 6-7 (5), 1-6, 2-6. Di babak kedua, Alcaraz akan berhadapan dengan Lorenzo Sonego yang menghentikan langkah Daniel Evans. Alcaraz, yang ditempatkan sebagai unggulan kedua, absen di Australia Terbuka 2023 karena cedera. (AP/REUTERS)