Untuk pertama kalinya, Australia Terbuka digelar selama 15 hari. Ini dilakukan untuk mengurangi laga hingga dini hari.
Oleh
YULIA SAPTHIANI
·4 menit baca
MELBOURNE, SABTU — Sejak pertama kali diselenggarakan pada 1905, turnamen tenis Australia Terbuka akan dimulai Minggu pada 2024. Penyelenggaraan turnamen selama 15 hari ini diharapkan membuat tak ada pertandingan yang berlangsung hingga dini hari.
Grand Slam pada awal tahun tersebut akan berlangsung di Melbourne Park pada 14-28 Januari. Alih-alih Senin seperti biasanya, seperti diumumkan Tennis Australia (TA) pada Oktober 2023, Australia Terbuka tahun ini dimulai Minggu hingga total penyelenggaraan menjadi 15 hari.
Turnamen lainnya, yaitu Perancis Terbuka, menjadi Grand Slam pertama yang digelar 15 hari sejak 2006. Namun, penyelenggara kedua turnamen memiliki alasan berbeda dalam mengubah jadwal tersebut.
Federasi Tenis Perancis (FFT) membuat turnamen berlangsung lebih lama agar eksposur pada Perancis Terbuka lebih luas, terutama dalam siaran TV. Adapun TA menambah satu hari agar tak ada pertandingan yang berlangsung hingga dini hari.
Tambahan hari tersebut membuat sesi pagi di dua lapangan utama, yaitu Rod Laver Arena dan Margaret Court Arena, hanya akan diisi dua pertandingan, berkurang satu pertandingan dari biasanya. Dengan demikian, pertandingan sesi malam yang dimulai pukul 19.00 waktu setempat (15.00 WIB) diharapkan tak mundur karena laga sesi awal yang berlangsung panjang.
Sebagai olahraga yang tak dibatasi waktu, satu pertandingan tenis bisa berlangsung lebih dari dua jam. Apalagi, Grand Slam memberlakukan format best of five sets untuk tunggal putra. Di Australia Terbuka pun pernah terjadi pertandingan yang dimulai tengah malam dan selesai dini hari. Pada 2008, misalnya, laga lima set Lleyton Hewitt dan Marcos Baghdatis berakhir pada pukul 04.34. Adapun pada 2023, Andy Murray dan Thanasi Kokkinakis baru memulai pertandingan pukul 23.47 dan berakhir pukul 04.06 (keesokan harinya).
Tambahan hari turnamen pun mendapat respons positif dari banyak petenis, salah satunya tunggal putra nomor satu dunia, Novak Djokovic. Dia akan memulai upaya menambah sepuluh gelar juara Australia Terbuka di Rod Laver Arena pada pertandingan pertama sesi malam, Minggu (14/1/2024), dengan melawan petenis 18 tahun yang lolos dari babak kualifikasi, Dizno Prizmic.
”Rasanya perubahan jadwal itu akan membantu, apalagi pekan pertama turnamen selalu memiliki jadwal yang padat. Perancis Terbuka, juga, dimulai Minggu. Kita lihat, apakah perubahan ini akan memberikan dampak baik atau tidak,” tutur Djokovic.
Murray, yang pernah bertanding tengah malam hingga dini hari di Melbourne Park, termasuk yang mendukung perubahan tersebut. Menurut dia, penambahan satu hari akan mengurangi pertandingan yang berakhir dini hari di Rod Laver Arena.
Rasanya perubahan jadwal itu akan membantu, apalagi pekan pertama turnamen selalu memiliki jadwal yang padat.
”Saat pertandingan pagi berlangsung lama, masih ada jeda waktu untuk membersihkan tempat pertandingan dan memberikan kesempatan penonton sesi malam untuk masuk stadion. Jadi, kemungkinan pertandingan selesai dini hari akan berkurang,” kata Murray yang memiliki peluang melawan Djokovic pada babak ketiga.
Dukungan juga diberikan tunggal putri nomor satu dunia, Iga Swiatek. Petenis dengan empat gelar juara Grand Slam ini masih berupaya menaklukkan Melbourne Park untuk mendapat gelar pertama dari Australia Terbuka. Swiatek akan bertemu juara Australia Terbuka 2020, Sofia Kenin, pada babak pertama, lalu berpeluang melawan Angelique Kerber (juara Australia Terbuka 2016) pada babak kedua.
Namun, mantan petenis nomor satu dunia, John McEnroe, berpendapat lain. Menurut dia, penambahan hari adalah cara panitia turnamen untuk mendapat tambahan pendapatan. Apalagi, mereka rugi sekitar Rp 1 triliun pada 2020-2021 karena pandemi Covid-19.
Tak khawatir cedera
Menjelang awal perjalanannya di Australia Terbuka 2024, Djokovic tak mengkhawatirkan rasa sakit pada pergelangan tangan kanan yang dialami dua pekan sebelum tiba di Melbourne. Cedera itu mengganggu penampilannya dalam kejuaraan beregu campuran, Piala United, ketika Serbia melawan Australia. Djokovic kalah dari Alex De Minaur.
Namun, ketika bertemu jurnalis dalam ”Media Day” pada Sabtu, pemilik 24 gelar Grand Slam itu bercerita bahwa dia tak lagi merasakan sakit saat latihan. ”Setelah melawan De Minaur, saya punya beberapa hari untuk mempersiapkan diri. Saya berlatih dengan baik, tanpa rasa sakit. Kita lihat apa yang akan terjadi nantinya,” tuturnya.
Sang juara bertahan itu membandingkan kondisinya pada saat ini dengan 2021 ketika dia menjadi juara dengan cedera otot perut. Menurut petenis berusia 36 tahun tersebut, sakit pada pergelangan tangan saat ini tak seburuk ketika dia bertanding dengan cedera perut pada tiga tahun lalu.
Setelah Djokovic melawan Prizmic, juara bertahan tunggal putri, Aryna Sabalenka, akan bertanding di lapangan yang sama. Sabalenka, juga, akan berhadapan dengan petenis kualifikasi berusia 18 tahun, yaitu Ella Seidel (Jerman). Adapun pada sesi pagi, beberapa petenis yang akan bertanding adalah Jannik Sinner, Barbora Krejcikova, dan Leylah Fernandez. (AFP/Reuters)