Indonesia hanya menyisakan dua wakil pada perempat final Malaysia Terbuka. Mereka adalah Fajar/Rian dan Gregoria.
Oleh
YULIA SAPTHIANI
·4 menit baca
KUALA LUMPUR, KAMIS — Indonesia hanya bisa mengandalkan pada dua wakil untuk mempertahankan peluang kehadiran pada babak-babak akhir turnamen bulu tangkis pertama pada 2024, Malaysia Terbuka. Dua wakil yang memegang asa ”Merah Putih” itu adalah Fajar Alfian/Muhammad Rian Ardianto dan Gregoria Mariska Tunjung.
Kemenangan atas Lee Fang Chih/Lee Fang Jen (Taiwan) dengan skor 21-13, 21-12 di Axiata Arena, Kuala Lumpur, tak hanya menjadi hasil baik bagi Fajar/Rian yang selalu kalah dalam dua pertemuan sebelumnya. Hasil yang diperoleh pada Kamis (11/1/2024) malam itu menambah sedikit peluang bagi skuad bulu tangkis Indonesia untuk meloloskan wakil hingga akhir pekan (semifinal dan final), kondisi yang jarang didapat ”Merah Putih” pada 2023.
Fajar/Rian memperoleh kemenangan pertama atas ganda putra peringkat ke-25 dunia itu dengan taktik bermain sabar untuk menanti momen menyerang. Fajar mengatakan, cara ini diterapkan setelah belajar dari dua kekalahan.
Setelah memenangi babak pertama dan kedua dalam dua gim, tantangan sebenarnya menanti pada perempat final. Mereka akan berhadapan dengan pasangan muda China peringkat teratas dunia, Liang Wei Keng/Wang Chang.
Persaingan mereka pada pertemuan sebelumnya selalu menjadi laga yang berlangsung ketat, kecuali pada pertemuan pertama di final Indonesia Masters 2022. Saat itu Fajar/Rian menang 21-10, 21-17.
Namun, pada tiga pertemuan setelahnya, persaingan semakin ketat yang selalu ditandai dengan laga tiga gim. Total empat pertemuan pun menghasilkan statistik 2-2. Fajar/Rian memiliki modal kemenangan pada final Malaysia Terbuka 2023, tetapi Liang/Wang memenangi pertemuan terakhir, yaitu pada semifinal turnamen Final BWF World Tour pada akhir tahun yang sama.
Sebelum ganda putra Indonesia peringkat keenam dunia itu mendapat tiket perempat final, tim Indonesia hanya memperoleh satu kemenangan dari lima wakil yang bermain lebih dulu. Salah satu kekalahan dialami ganda putra senior, Hendra Setiawan/Mohammad Ahsan, dengan hasil retired. Mereka mundur pada skor 17-21, 7-15 saat melawan He Ji Ting/Ren Xiang Yu (China) karena cedera pinggang yang dialami Ahsan.
Sakit yang dialami Ahsan dirasakan mulai gim kedua, tetapi kami belum tahu apakah itu cedera lama atau baru. (Hendra Setiawan)
”Sakit yang dialami Ahsan dirasakan mulai gim kedua, tetapi kami belum tahu apakah itu cedera lama atau baru,” ujar Hendra.
Momen kekalahan juara Malaysia Terbuka 2013 dan 2015 itu terjadi dalam waktu hampir bersamaan dengan kemenangan Gregoria atas wakil tuan rumah, Goh Jin Wei, 21-15, 22-20. Kemenangan tunggal putri peringkat ke-7 dunia tersebut menjadi momen positif pertama bagi skuad Indonesia yang tampil di babak kedua. Pada laga berikutnya, Gregoria akan melawan Chen Yu Fei (China).
”Bersyukur bisa memenangi pertandingan hari ini. Tadi, gim kedua hampir lepas, tapi saya masih bisa bertahan menghadapi tekanan, jadi cukup senang. Bertemu Chen Yu Fei, saya ingin maksimal dan tampil lebih baik lagi dari hari ini,” tutur Gregoria.
Gregoria memiliki modal yang baik untuk melawan tunggal putri peringkat kedua dunia itu jika bisa bermain konsisten. Meski tertinggal 3-7 dari rekam sejak sebelumnya, Gregoria menang pada pertemuan terakhir dengan Chen, yaitu pada final Kumamoto Masters Super 500, November 2023. Gelar itu menjadi gelar kedua Gregoria dari turnamen BWF World Tour setelah Spanyol Masters Super 300, pada Maret.
Lolosnya Gregoria ke perempat final turnamen Super 1000 untuk ketiga kalinya, setelah China Terbuka 2018 dan All England 2023, menjadi hasil positif pertama bagi skuad Indonesia yang tampil pada babak kedua sepanjang Kamis. Sebelum Gregoria tampil, tiga wakil tersingkir.
Dejan Ferdinansyah/Gloria Emanuelle Widjaja dan Rehan Naufal Kusharjanto/Lisa Ayu Kusumawati belum juga mampu mengalahkan ganda campuran elite dunia. Mereka kalah masing-masing dari Seo Seung-jae/Chae Yu-jung dan Zheng Si Wei/Huang Ya Qiong (China). Ini menjadi kekalahan ketiga beruntun Dejan/Gloria dari pasangan Korea Selatan yang menjadi juara dunia 2023 dan kekalahan keempat Rehan/Lisa dari ganda campuran nomor satu dunia.
Tunggal putra nomor satu Indonesia, Anthony Sinisuka Ginting, juga mengakhiri penampilan pertama pada 2024 dengan kekalahan pada babak kedua. Statistik Anthony yang selalu menang dalam lima pertemuan dengan Lu Guang Zu (China) berubah setelah kalah dengan skor 21-23, 23-25.
Kekalahan tersebut dialami setelah Anthony selalu unggul pada awal hingga pertengahan gim pertama. Namun, tunggal putra peringkat keempat dunia tersebut tak dapat mempertahankan keunggulan karena banyak melakukan unforced error, yaitu kesalahan yang disebabkan kecerobohan sendiri.
”Pertandingan hari ini cukup ketat dari awal sampai selesai di gim kedua. Kami berkejaran poin sejak awal. Saya sudah mencoba sebaik mungkin, tapi kendalanya banyak melakukan kesalahan apalagi di poin-poin krusial,” ujar Anthony.
Sama seperti ganda campuran, sektor tunggal putra Indonesia pun kehabisan wakil sebelum perempat final. Jonatan Christie bahkan tersingkir pada babak pertama karena kalah dari Kidambi Srikanth (India).
Beberapa kejutan terjadi pada babak kedua dengan tersingkirnya pemain unggulan. Unggulan kelima tunggal putra yang merupakan juara dunia, Kunlavut Vitidsarn (Thailand), kalah dari Lin Chun Yi, 18-21, 16-21.
Kekalahan juga dialami unggulan keempat ganda putra, Kim Astrup/Anders Skaarup Rasmussen, yang menyingkirkan pemain Indonesia, Leo Rolly Carnando/Daniel Marthin, pada babak pertama. Adapun unggulan kedelapan tunggal putri, Han Yue (China), dihentikan pemain Singapura, Yeo Jia Min, 21-16, 19-21, 20-22.