Chelsea memainkan identitas berbeda kala bermain di kompetisi berformat turnamen, seperti Piala Liga.
Oleh
I GUSTI AGUNG BAGUS ANGGA PUTRA
·3 menit baca
MIDDLESBROUGH, SENIN — Walaupun menjadi ”pecundang” di Liga Inggris, Chelsea menjadi sosok berbeda di Piala Liga. Pertemuan pertama babak semifinal melawan Middlesbrough di Stadion Riverside, Rabu (10/1/2024), pukul 03.00 WIB, boleh dibilang merupakan kesempatan langka publik sepak bola menyaksikan keagungan Chelsea.
Di Liga Inggris, ”Si Biru” kini tercecer di peringkat kesepuluh setelah mengemas delapan kemenangan, empat hasil imbang, dan delapan kekalahan. Mereka terpaut 11 poin dari Tottenham Hotspur yang menempati peringkat kelima. Kans Chelsea bermain di kompetisi Eropa musim depan pun kini sangat kecil. Hal itu menjadi kesan buruk Manajer Mauricio Pochettino pada musim pertamanya menangani Chelsea.
Akan tetapi, Chelsea menampilkan performa yang berbeda di kompetisi domestik berformat turnamen. Bertolak belakang dengan di Liga Inggris, Chelsea menemukan keagungannya di Piala FA dan Piala Liga Inggris. Mereka baru saja memastikan tempat di putaran keempat Piala FA seusai menundukkan klub Divisi Championship (kasta kedua sepak bola Inggris), Preston North End, 4-0. Di Piala Liga, Chelsea lolos ke semifinal seusai membekap Newcastle United melalui drama adu penalti.
Pochettino menegaskan, tingkat kesulitan bersaing di Liga Inggris ataupun kompetisi berformat turnamen, seperti Piala Liga, adalah sama. Untuk itu, dia tidak sependapat apabila dianggap hanya mampu bersaing menghadapi tim-tim yang kualitasnya berada di bawah Chelsea.
Baginya, setiap lawan di Inggris memiliki kelebihan masing-masing. Chelsea pun sempat kesulitan mengatasi kegigihan Preston hingga akhirnya menemukan jalan keluar di babak kedua.
”Middlesbrough adalah tim yang sangat bagus dan perlu kami hormati. Pertandingan (melawan Preston) adalah contoh bagus bahwa kami harus menghormati setiap lawan,” ucap Pochettino, dikutip dari laman resmi Chelsea, Senin (8/1/2024).
Jika bisa mengatasi Middlesbrough di pertemuan pertama semifinal, jalan Chelsea ke final akan lebih mudah. Apabila berjalan mulus, Chelsea bakal menghadapi Liverpool atau Fulham di final. Kesuksesan Chelsea di Piala Liga Inggris bisa memancing hal serupa terulang di Piala FA. Maka, Pochettino akan mencurahkan fokusnya di dua kompetisi tersebut hingga akhir musim ini.
Chelsea juga dikenal sulit ditandingi tim-tim kecil. Menurut catatan Squawka, mereka tidak terkalahkan 28 kali beruntun saat menghadapi tim dari divisi lebih rendah di Piala FA dan Piala Liga.
Chelsea diprediksi tidak akan kesulitan mengatasi Middlesbrough kendati bermain di markas lawan. Mereka dalam tren positif belakangan ini dengan mengemas tiga kemenangan beruntun di semua kompetisi.
Selain itu, Chelsea juga dibekali catatan pertemuan yang menguntungkan mereka. Chelsea belum pernah kalah dari Middlesbrough sejak 2007. Dalam sembilan pertemuan di jangka waktu tersebut, Chelsea selalu bisa menang tanpa sekali pun kebobolan.
Chelsea juga dikenal sulit ditandingi tim-tim kecil. Menurut catatan Squawka, mereka tidak terkalahkan 28 kali beruntun saat menghadapi tim dari divisi lebih rendah di Piala FA dan Piala Liga.
Namun, untuk mewujudkan ambisi mencapai final di Piala FA dan Piala Liga, Pochettino terlebih dulu perlu membenahi aspek ketajaman di lini depan timnya. Saat mengalahkan Preston, Chelsea sempat menemui kebuntuan di babak pertama sebelum mencetak empat gol di babak kedua.
Pochettino mengatakan, sejak awal laga melawan Middlesbrough, para pemainnya harus menampilkan performa seperti di babak kedua pada laga versus Preston.
Adapun Middlesbrough, yang diarsiteki mantan gelandang Manchester United, Michael Carrick, tengah dalam tren buruk. ”The Boro” menelan dua kekalahan beruntun di laga sebelumnya. Mereka baru saja kalah 0-1 dari Aston Villa dan tersingkir di Piala FA. Akan tetapi, Carrick berkata, timnya akan berusaha sekuat tenaga untuk membendung Chelsea. Ia berharap dukungan penonton tuan rumah.
”Ini tidak akan mudah. Namun, kami akan memberikan yang terbaik dan semoga suporter dapat memainkan peran besar dalam hal ini. Mudah-mudahan kami bisa menjadikannya sesuatu yang diingat semua orang,” kata Carrick.