Luca Marini yakin kemampuan Honda untuk segera kembali ke persaingan papan atas MotoGP dengan sumber daya yang dimiliki.
Oleh
AGUNG SETYAHADI
·4 menit baca
VALENCIA, RABU — Luca Marini merasakan atmosfer positif pada hari pertamanya bekerja dengan tim Repsol Honda dalam tes di Valencia, akhir November lalu. Dia bisa merasakan potensi besar motor RC213V serta energi untuk bangkit yang terpancar dari semua personel Honda. Mantan pebalap tim VR46 Racing yang mengisi posisi Marc Marquez itu pun bertekad mengerahkan kemampuan terbaiknya untuk mengembangkan RC213V supaya bisa segera kembali bersaing di papan atas MotoGP.
Marini sudah bisa memberikan komentar sebagai pebalap tim Repsol Honda begitu kontraknya di VR46 Racing berakhir seiring bergulirnya tahun 2024. Adik legenda hidup MotoGP Valentino Rossi itu pun menguak alasan mengapa dirinya memutuskan bergabung dengan Honda dan misinya dalam MotoGP musim 2024 dan 2025.
”Setelah Marc mengumumkan kepindahannya, itu menjadi sebuah kejutan. Jadi, saya dan grup saya, manajer saya, berusaha untuk mencari jalan untuk mendekati proyek baru ini dan bersama-sama menjadi lebih baik serta berusaha membangun motor yang lebih baik, performa yang lebih baik, untuk bangkit dan memenangi balapan-balapan serta memenangi gelar juara. Ini target kami, jadi saya juga yakin akan ada momen-momen yang sangat, sangat, memuaskan,” ungkap Marini di laman Honda Racing Corporation.
Setelah negosiasi yang cukup panjang, serta bersaing dengan beberapa kandidat lain, Marini akhirnya menjadi pengganti Marquez di Repsol Honda dengan kontrak dua musim. Ini merupakan tantangan besar bagi Marini karena dia meninggalkan tim dengan motor terbaik saat ini, Ducati, ke tim dengan motor yang kurang kompetitif, Honda.
Namun, bagi Marini, menjadi pebalap tim pabrikan dengan tanggung jawab mengembangkan motor menjadi kompetitif merupakan kesempatan untuk diraih. Apalagi, peluang itu ada di tim tersukses dalam sejarah MotoGP.
”Yang paling utama, ini tim terbaik dalam sejarah. Angka dan statistik menunjukkan itu dan ini adalah momen yang sangat khusus saat ini, tetapi saya pikir kami memiliki kekuatan untuk kembali dengan sangat segera,” lanjut Marini.
Marini merupakan salah satu pebalap analitis yang mampu menyampaikan masukan kepada para mekanik serta insinyur untuk memperbaiki kekurangan pada motor.
”Saya akan berusaha memberikan seluruh masukan, energi saya, untuk proyek ini dan saya yakin bahwa kami akan menemukan arah yang tepat sehingga kami akan memiliki kekuatan untuk berada di puncak selama bertahun-tahun,” kata pebalap berusia 26 tahun itu.
Marini merupakan salah satu pebalap analitis yang mampu menyampaikan masukan kepada para mekanik serta insinyur untuk memperbaiki kekurangan pada motor. Kemampuan itu sangat krusial bagi Honda yang sedang berjuang keras mengembalikan performa RC213V dalam persaingan MotoGP.
Pengembangan motor berpotensi lebih cepat dengan hak konsesi yang diberikan kepada Honda, sama seperti Yamaha. Kedua pabrikan asal Jepang itu masuk kategori D sehingga mereka bebas melakukan tes mandiri dan tes bisa diikuti oleh pebalap penguji serta pebalap utama. Mereka juga mendapat jatah ban lebih banyak untuk tes, 260 ban, juga mendapat jatah enam wildcard, bisa menggunakan 9-10 mesin, bebas menggunakan spesifikasi mesin berbeda, serta dua kali pembaruan aerodinamika, tetapi spesifikasi sebelumnya harus tidak digunakan lagi.
Pengembangan motor yang berada di pundak Marini serta rekan setimnya, Joan Mir, berjalan seiring dengan persaingan meraih podium di setiap akhir pekan balapan. Kondisi ini disadari oleh Marini yang berharap bisa cepat beradaptasi dengan motor serta memiliki relasi yang bagus dengan personel timnya sehingga target podium tercapai.
”Saya ingin mengawali (musim 2024) dengan pikiran terbuka. Kami perlu memahami kecepatan kami, potensi kami setelah tes resmi pertama, dan kami perlu menemukan keseimbangan kami, menemukan jalan untuk mengalahkan lawan langsung, yaitu rekan setim saya, dengan pabrikan yang sama, dengan motor yang sama. Itu target pertama dari sisi saya, pasti,” papar Marini.
”Namun, saya juga menantikan atau berusaha mencari jalan untuk meraih podium dengan motor ini atau meraih kemenangan. Saya tahu itu mungkin akan sangat sulit, tetapi kami perlu melihat ke depan,” tutur pebalap asal Italia itu.
Marini merasakan potensi besar RC213V dalam debutnya memacu motor Honda itu dalam tes akhir musim 2023 di Sirkuit Ricardo Tormo, Valencia, akhir November lalu. Dia mengakhiri tes di posisi ke-10 dengan waktu putaran terbaiknya terpaut 0,703 detik dari pebalap Aprilia, Maverick Vinales, yang tercepat dengan 1 menit 29,253 detik.
Hasil tes itu memang bukan acuan akurat untuk mengukur performa karena kondisi trek yang dingin dan berangin, serta target Marini dalam tes itu lebih untuk mengenal motor barunya. Meskipun baru pertama kali memacu RC213V, Marini sudah bisa merasakan kecepatan motor yang bisa lebih ditingkatkan lagi dalam tes resmi di Malaysia dan Qatar pada Februari mendatang.
”Itu luar biasa, berlalu dengan sangat cepat dan hari pun sudah berakhir! Namun, yang pasti, kami akan punya banyak waktu selama musim dingin, selama tes, selama musim (bergulir) untuk berbicara dengan semua anggota tim ini karena tim dipenuhi orang-orang. Ini sebuah mimpi bisa bekerja dengan semua orang ini dan juga dengan (insinyur-insinyur) Jepang,” ujar Marini.