Pelajaran dari Kenan Yildiz
Keputusan Massimiliano Allegri memberi kepercayaan kepada Kenan Yildiz berbuah manis. Tak ayal, Yildiz adalah prospek terbesar guna menjadi andalan lini depan Juventus di masa mendatang.
FROSINONE, SABTU — Kenan Yildiz, penyerang remaja Juventus, memberikan pelajaran penting kepada eks tiga rekannya di akademi ”Si Nyonya Besar”, yaitu Matias Soule, Kaio Jorge, dan Enzo Barrenechea. Ketiga pemain itu dipinjamkan ke Frosinone pada musim ini, tetapi kerja keras keduanya gagal menghindari tim mereka menderita kekalahan dari klub ”orangtua” mereka, Juve.
Pada laga pekan ke-17 Liga Italia, Sabtu (23/12/2023) petang WIB, di Stadion Benito Stirpe, Frosinone tumbang, 1-2, dari Juve. Kemenangan Juve dibuka oleh Yildiz yang di awali aksi individu brilian melewati tiga bek tim tuan rumah di menit ke-12. Itu adalah gol debut Yildiz di Liga Italia.
Tak tanggung-tanggung, Yildiz merayakan golnya dengan selebrasi serupa legenda Juve, Alessandro Del Piero. Selebrasi itu dilakukan dengan menjulurkan lidah dan merentangkan kedua tangan. Pemandangan serupa juga dilakukan Yildiz ketika mencetak gol perdana untuk Turki ke gawang Jerman, 18 November lalu.
”Bagi saya, ini adalah momen yang luar biasa. Terima kasih saya ucapkan kepada pelatih yang memberikan saya kesempatan serta dukungan dari rekan setim dan fans,” ujar Yildiz seusai laga kepada DAZN.
Performa penentu Yildiz itu menjadi pembuktian kualitas pemain tim nasional Turki itu. Ia menunjukkan kepantasan dirinya lebih dipertahankan Pelatih Juve Massimiliano Allegri dibandingkan Soule dan Jorge yang menjadi rekannya di tim muda Juve pada musim 2022-2023.
Di luar soal gol, Yildiz menunjukkan efektivitas permainannya di lini depan Juve untuk memulai serangan balik, terutama dengan keahlian dribelnya.
Pada musim ini, Yildiz adalah satu-satunya penyerang eks tim Juventus Next Gen—berkompetisi di Serie C—yang telah dipromosikan ke tim utama dan rutin mendapatkan kesempatan tampil. Penampilan di Benito Striper juga menjadi kali pertama Yildiz masuk dalam susunan pemain inti Juve di Liga Italia musim ini.
Berkat gol dan performanya, pemain berusia 18 tahun itu menunjukkan kepada trio pemain lulusan akademi Juve di Frosinone hal yang dibutuhkan untuk menembus tim utama ”Si Nyonya Besar”. Di luar soal gol, Yildiz menunjukkan efektivitas permainannya di lini depan Juve untuk memulai serangan balik, terutama dengan keahlian dribelnya. Ia mengemban tugas serupa dengan seniornya, Federico Chiesa, yang absen akibat menderita cedera ringan.
Baca juga: ”Corto Muso”, Identitas Juventus Mengejar ”Scudetto”
Kesempatan bermain selama 55 menit menghadirkan harapan besar bagi Yildiz yang direkrut Juve dari tim muda Bayern Muenchen pada 2022. Secara total, Yildiz telah bermain di tujuh laga Liga Italia 2023-2024 dengan durasi 93 menit tampil.
Meskipun berstatus penyerang nomor lima di Juve setelah Chiesa, Dusan Vlahovic, Arek Milik, dan Moise Kean, Yildiz memberikan harapan di tengah badai cedera yang tengah melanda skuad Si Nyonya Besar. Pada laga kontra Frosinone, hanya Milik yang fit tampil dari empat penyerang utama Juve.
Yildiz mengungkapkan, Allegri memberi tahu dirinya tampil sejak sepak mula setelah Chiesa mengalami cedera pada sesi latihan sehari sebelum laga, Jumat (22/12/2023). ”Saya berkata ’wow’, saya sedikit terkejut, tetapi juga senang nama saya masuk 11 pemain mula. Selebihnya saya menjalani momen ini dengan tenang,” ucap Yildiz.
Baca juga: Madu dan Racun Skandal Juventus
Sebelum dipastikan masuk dalam skuad tim utama Juve, Yildiz telah menunjukkan pula komitmennya untuk bersaing di skuad Si Nyonya Besar. Hal itu ia wujudkan ketika menuruti permintaan Allegri yang meminta Yildiz memotong rambut panjangnya seusai memberikan pemain remaja itu debut pada laga melawan Udinese, 21 Agustus lalu. Kala itu, Allegri mengomentari gestur Yildiz yang terlalu sering merapikan poni rambutnya.
Sebelum pertandingan kontra Frosinone, Allegri juga tak lupa menyambut tiga pemain yang dipinjamkannya kepada Frosinone di musim ini. Soule, Jorge, dan Barrenechea sempat dihampiri dan dipeluk Allenatore yang telah mempersembahkan Juve lima scudetto itu. Ketiganya pun tersenyum ketika didatangi Allegri sebelum sepak mula.
Dari ketiganya, Soule yang sempat memberikan ancaman ke gawang Juve. Ia mencatatkan satu tembakan tepat sasaran dan sebuah umpan kunci di babak pertama. Mendapat kesempatan tampil penuh, Soule dan Barrenechea gagal menghindari timnya dari kekalahan. Adapun Jorge ditarik keluar lapangan pada menit ke-69.
Diselamatkan Vlahovic
Juve memastikan raihan tiga poin berkat sumbangan gol sundulan penyerang pengganti, Dusan Vlahovic, ketika waktu normal tersisa sembilan menit. Vlahovic yang masuk menggantikan Yildiz memanfaatkan dengan optimal umpan silang Weston McKennie dari sisi kiri pertahanan Frosinone.
Sebelum gol itu, Frosinone sempat mengejutkan Juve melalui gol penyama kedudukan dari gelandang sayap kanan, Jaime Baez, di menit ke-51. Baez lolos dari kawalan dua pemain Juve, Filip Kostic dan Danilo.
Setelah kembali unggul, Juve sempat menambah satu gol di menit ke-90 melalui sepakan kaki kiri Vlahovic. Namun, gol itu dianulir asisten wasit video (VAR) akibat penyerang asal Serbia itu telah berada dalam posisi offside ketika menerima umpan dari Samuel Iling-Junior, bek sayap kiri Juve.
”Gol penentu kemenangan ini adalah buah dari keinginan besar saya untuk menolong kemenangan tim dan membuat pendukung di tribune senang,” kesan Vlahovic dilansir Tuttosport.
Dengan kemenangan itu, Juve nyaman di posisi kedua dengan koleksi 40 poin dari 17 laga. Juve masih tertinggal satu poin dari Inter yang menjalani laga pekan ke-17 kontra Lecce, Minggu (24/12/2023) tengah malam.
Di sisi lain, Juve menjauhi selisih poin dari AC Milan di peringkat ketiga. Milan yang ditahan imbang Salernitana, 2-2, Sabtu dini hari WIB, tertahan dengan koleksi 33 poin dari 17 pertandingan.