Kehilangan enam bulan membuat Ja Morant bisa jadi versi yang lebih baik. Dia mundur satu langkah untuk maju seribu langkah pada masa depan.
Oleh
KELVIN HIANUSA
·4 menit baca
NEW ORLEANS, RABU — Seusai dihukum larangan bermain 25 laga, pebasket bintang Memphis Grizzlies, Ja Morant, langsung tampil mengesankan dalam pertandingan pertama musim ini. Enam bulan yang terbuang dari kariernya tidak percuma. Morant telah belajar banyak dan mampu mengembalikan kebahagiaan di lapangan.
Morant kembali saat Grizzlies bertandang ke markas New Orleans Pelicans, Stadion Smoothie Kings Center, Rabu (20/12/2023). Kehadiran sosok wajah masa depan NBA itu tidak disambut baik oleh pendukung tuan rumah. Dia sempat dicemooh seisi stadion setelah memasukkan poin pertama.
Provokasi itu justru mengeluarkan sisi terbaik Morant yang terakhir tampil di playoff musim lalu, April 2023. Saat waktu tersisa lima detik dengan skor seimbang 113-113, sang guard 24 tahun ini mengambil alih permainan. Dia mendribel ke arah keranjang, berputar, lalu menembak di tengah penjagaan dua pemain lawan.
Bola masuk ke keranjang, bertepatan dengan bel panjang. Grizzlies yang terseok-seok musim ini dengan rekor 6-19 menang 115-113. Dengan sikap ”dingin”, Morant berdiri tegap menghadap pendukung lawan bagai tokoh antagonis yang berhasil balas dendam. Dia lalu berkata sambil tersenyum, ”Saya telah kembali.”
Ini adalah akhir sempurna di hari yang sempurna. Sungguh berat (menjalani hukuman), tetapi dengan dukungan orang-orang di sekitar, saya bisa melaluinya.
”Ini adalah akhir sempurna di hari yang sempurna. Sungguh berat (menjalani hukuman), tetapi dengan dukungan orang-orang di sekitar, saya bisa melaluinya. Basket adalah hal yang saya lakukan sepanjang hidup. Sangat sulit tanpa itu. Senang bisa kembali,” ujar peraih Rookie of The Year 2019 itu.
Morant baru bisa bermain karena diskors setelah kedapatan memperlihatkan pistol di depan umum. Pertama kali, dia diskors delapan laga karena memegang pistol di kelab malam, Maret lalu. Dia mengulangi perbuatan itu dua bulan berikutnya setelah Grizzlies kalah di playoff. NBA pun menjatuhkan hukuman skors 25 laga.
Selain tembakan penentu, Morant tampil dominan sepanjang debutnya musim ini. Dia total mencetak 34 poin, 8 asis, dan 6 rebound selama 35 menit beraksi. Dia kembali mengingatkan betapa besar potensinya. Pebasket veteran, seperti LeBron James dan Draymond Green, sampai menyambut kehadirannya kembali di media sosial X.
Pelatih Grizzlies Taylor Jenkins berkata, Morant tidak menghilang selama masa skors. Dia bekerja keras untuk tetap bugar sejak awal musim. Pemain yang sudah tampil dua kali di NBA All-Star itu juga selalu berada di sekitar tim sebisa mungkin, baik menonton pertandingan maupun turut berada di ruang ganti.
”Kami mendapatkan kembali salah satu pemimpin dan fondasi tim ini. Tim berapi-api, begitu juga dengan saya. Sangat menyenangkan untuk melihatnya di lapangan dan bersenang-senang. Saya hanya ingin dia bersenang-senang dan dia melakukan itu dengan baik,” ujar Jenkins.
Buang waktu
Morant dengan segala kontroversi memang seperti membuang fase emas dalam kariernya. Dia menyia-nyiakan musim lalu dan awal musim ini yang semestinya jadi loncatan terbesar dalam karier. Seperti diketahui, kebintangan pebasket bergaya eksentrik itu mulai diakui setelah musim 2021-2022.
Di musim itu, Morant yang masih berusia 22 tahun sudah berhasil menempati peringkat ke-7 dalam perebutan Most Valuable Player. Dia meraih Most Improved Player pada musim yang sama. Harapan besar pun tertuju di tahun keempat Morant, musim 2022-2023, yang justru menjadi titik awal kejatuhannya.
Meskipun begitu, waktu yang terbuang itu tidak percuma. Morant membutuhkan rehat untuk kembali ke arah tepat. Tidak mudah untuk seorang pemain muda, bisa mengatasi popularitas, ekspektasi, dan gaji setinggi langit pada waktu bersamaan. Menurut Morant, rehat itu memberikannya perspektif baru dalam hidup.
”Saya merasa belum selesai mempelari diri sendiri. Namun, saya juga melihat, biarkan semua yang sudah terjadi, terjadi. Semua itu membuat saya jadi sosok yang lebih baik. Perubahan terasa dari cara saya membuat keputusan dan bagaimana menjalani keseharian untuk menjadi versi Ja terbaik,” kata Morant.
Morant kembali ke lingkungan yang tepat dan paling dibutuhkan selama beberapa bulan terakhir. Dia dikelilingi keluarga, pasangan, para pemain dan staf Grizzlies. Untuk membantu pemulihan mental, Morant juga mengikuti terapi. Harapannya, dia bisa semakin dewasa pada masa depan.
Beban Morant sebagai sosok pemimpin tim tidak akan seberat musim-musim sebelumnya. Grizzlies sudah mendatangkan dua guard veteran, Derrick Rose dan Marcus Smart, yang bisa dijadikan panutan oleh sang bintang muda. Tidak hanya di lapangan, tetapi juga bagaimana bersikap sebagai atlet profesional di luar lapangan.
Shaquille O’Neal, pebasket legendaris NBA, mengatakan, Morant bisa menjadi sosok antagonis paling berbahaya seperti lawan Pelicans. ”Dia melakukan kesalahan dan sudah membayar itu. Jika jadi dia, saya akan fokus ke basket dan membuktikan banyak hal (yang sempat diragukan),” ucapnya di acara TNT. (AP)