Turnamen ”In-season” yang Lebih Kompetitif dan Berwarna
Inovasi hadirnya turnamen di tengah musim membuat NBA terlihat lebih segar. Harapannya, musim reguler tidak lagi monoton.
Oleh
KELVIN HIANUSA
·4 menit baca
DENVER, KAMIS — Selamat tinggal musim reguler yang membosankan. Berkat terobosan baru NBA dengan menghadirkan turnamen in-season, playoff terasa datang lebih cepat. Selain akan memperebutkan trofi Piala NBA dan penghargaan individu, kesegaran juga akan tampak dari desain lapangan yang lebih berwarna.
In-season edisi pertama berlangsung mulai 4 November-10 Desember 2023. Tujuh laga sekaligus akan membuka turnamen pada Sabtu (4/11/2023). Salah satunya duel Grup B Wilayah Barat yang mempertemukan megabintang asal Eropa, Nikola Jokic (Denver Nuggets) dan Luka Doncic (Dallas Mavericks), di Stadion Ball Arena.
Turnamen itu terbilang cukup unik karena berlangsung di tengah musim reguler. Biasanya, sebanyak 30 klub hanya menjalani 82 laga reguler untuk lolos dan mencari posisi terbaik di playoff. Sekarang, level pertaruhan dinaikkan dengan perebutan trofi in-season di awal musim, jauh sebelum playoff.
Sebanyak 30 klub akan terbagi ke 6 grup yang telah diundi pada Juli lalu. Masing-masing terdapat 3 grup di Wilayah Barat dan Timur. Setiap tim akan berhadapan sekali dengan semua lawan di grup (4 kali). Pemuncak grup akan otomatis lolos ke babak 8 besar.
Dua spot tersisa akan diisi oleh tim peringkat kedua terbaik di setiap wilayah. Adapun seluruh pertandingan di in-season akan masuk ke dalam rekor musim reguler. Setiap tim pun tetap akan bermain 82 kali, kecuali tim finalis yang akan kelebihan satu pertandingan.
Komisioner NBA, Adam Silver, mengatakan, ide dasar Piala NBA berasal dari kompetisi sepak bola di Inggris. Di kompetisi paling maju itu, setiap tim tidak hanya bersaing memperebutkan gelar juara liga. Mereka juga memiliki dua kompetisi lain dengan sistem gugur, yaitu Piala Liga dan Piala FA.
”Pastinya gelar liga adalah tujuan utama setiap tim (di Inggris), tetapi ada piala lain yang bisa dimenangi. Di Amerika Serikat, kita bisa melihat itu juga di kompetisi olahraga universitas. Ada turnamen liburan, seperti thanksgiving. Itu membawa gairah berbeda. Musim reguler akan lebih seru,” ujar Silver.
NBA juga ingin bersaing menarik penonton AS yang lebih condong ke kompetisi american football atau NFL di akhir tahun. ”Kami menyadari pencinta basket juga fan olahraga lain. Orang fokus ke NFL pada November. Kebetulan di November, kami belum masuk masa sibuk. Jauh dari all-star dan perebutan playoff,” ujarnya.
NBA selalu kesulitan menarik penonton pada musim reguler, apalagi di awal musim. Sebab, musim masih terlalu panjang untuk ditentukan sebelum pergantian tahun. Terlihat dalam data Statista, jumlah rerata penonton musim reguler terus menurun, dari 1,62 juta pada 2019-2020 jadi 1,59 juta pada 2022-2023.
Stephen Curry, megabintang Golden State Warriors, menilai, in-season pasti membuat para penggemar lebih antusias. Para pemain juga baik-baik saja karena turnamen itu tidak akan mengubah jadwal dan jumlah laga di musim reguler. Hanya narasi dari rangkaian pertandingan tersebut yang berubah.
Narasinya akan menjadi siapa tim terbaik di awal musim. Namun, bagi kami, para pemain, semua adalah tentang meraih trofi dan kebanggaan setelah menjalani semusim penuh. (In-season) masih bagian dari 82 laga musim reguler. Itu hanya mengubah narasi jadi berbeda.
”Narasinya akan menjadi siapa tim terbaik di awal musim. Namun, bagi kami, para pemain, semua adalah tentang meraih trofi dan kebanggaan setelah menjalani semusim penuh. (In-season) masih bagian dari 82 laga musim reguler. Itu hanya mengubah narasi jadi berbeda,” ujar Curry.
Berbeda dari musim reguler yang memainkan kandang dan tandang, pertandingan semifinal ataupun final in-season akan berlangsung di Stadion T-Mobile Arena, Las Vegas. Adapun tim pemenang akan meraih trofi sekaligus hadiah sebesar 500.000 dollar AS (Rp 7,9 miliar).
Pemain terbaik dalam turnamen akan dihadiahi penghargaan gelar individu Most Valuable Player (MVP). Penilaian MVP akan digabung dari penampilan babak grup hingga babak gugur. Tidak ada penghargaan khusus di babak final, seperti saat playoff.
Di sisi lain, lapangan selama in-season akan menjadi salah satu daya tarik terbesar. Tidak akan ada lagi warna kayu di lapangan. Seisi lapangan akan diwarnai sesuai dengan ciri khas tim. Lapangan Ball Arena, misalnya, didominasi warna biru tua dan kuning yang merupakan corak khas Nuggets.
Terdapat juga gambar raksasa Piala NBA di tengah lapangan. Gambar itu akan mengingatkan para pemain, mereka tidak hanya tampil di pertandingan biasa, seperti dalam mayoritas laga musim reguler. (AP)