Sulit membayangkan tim-tim Italia bisa mencapai prestasi terbaik seperti musim lalu. Mereka sudah dinanti ujian sebenarnya di babak 16 besar.
Oleh
KELVIN HIANUSA
·4 menit baca
NYON, SENIN — Harapan tim-tim Italia mengulangi prestasi di Liga Champions musim lalu menemui tantangan sangat berat pada fase gugur. Tiga wakil mereka, yaitu Inter Milan, Lazio, dan Napoli, sudah dinanti tim-tim besar di babak 16 besar. Mereka berada di jalan derita karena tidak mampu memuncaki klasemen grup.
Wakil Italia melaju jauh pada musim lalu. Dua tim sekota, Inter dan AC Milan, sukses mencapai semifinal. Mereka bertarung memperebutkan satu tiket ke partai puncak. Untuk liga yang disebut kurang menarik, prestasi itu terbilang istimewa. Terakhir kali ada setidaknya dua tim Italia di semifinal adalah musim 2002-2003.
Prestasi serupa akan sangat sulit diulangi musim ini. Terutama setelah pengundian fase gugur di markas UEFA, Nyon, Swiss, pada Senin (18/12/2023). Napoli akan langsung berhadapan dengan raksasa Spanyol, Barcelona. Lazio sudah dinanti tim terbesar di Jerman, Bayern Muenchen, yang tampil dominan selama babak grup.
Inter, finalis musim lalu, akan menantang wakil Spanyol, Atletico Madrid. Di antara ketiga tim, lawan Inter mungkin yang cenderung paling ringan. Namun, Atletico sudah sangat akrab dengan babak gugur. Di bawah manajer Diego Simeone, mereka lolos enam kali dari delapan pertarungan babak 16 besar.
Tidak ada lagi jalan mulus di awal fase gugur untuk Inter. Musim lalu, tim asuhan pelatih Simone Inzaghi itu cukup beruntung karena bertemu dengan dua wakil Portugal, Porto dan Benfica, dalam perjalanan ke semifinal. Mereka juga melaju ke partai puncak tanpa menghadapi tim dari lima liga besar Eropa, kecuali Liga Italia.
Meskipun begitu, penyerang Inter, Lautaro Martinez, tidak peduli siapa lawan yang akan dihadapi. Mereka sudah lebih siap musim ini dengan bekal pengalaman dan rasa penasaran setelah kalah di final edisi terakhir. ”Untuk meraih trofi, Anda harus mengalahkan siapa pun di depan Anda,” ujarnya sehari sebelum pengundian.
Tidak ada lagi jalan mulus di awal fase gugur untuk Inter. Musim lalu, tim asuhan pelatih Simone Inzaghi itu cukup beruntung karena bertemu dengan dua wakil Portugal, Porto dan Benfica, dalam perjalanan ke semifinal.
Di sisi lain, kenangan buruk sudah menghantui Napoli. Sebelumnya, mereka pernah bertemu Barca di babak 16 besar Liga Champions 2019-2020. Ketika itu, Barca yang masih diperkuat penyerang legendaris Lionel Messi memulangkan Napoli dengan keunggulan agregat 4-2.
Memori serupa menanti Lazio. Mereka juga sempat bertemu Bayern di awal fase gugur Liga Champions 2020-2021. Hasilnya, tim asal ibu kota Italia tersebut diremukkan dengan kalah agregat 2-6. Lazio bahkan harus mengakui kehebatan Bayern di kandang sendiri setelah takluk 1-4.
Adapun ketiga wakil Italia tersebut harus menghadapi jalan derita karena hanya mampu finis di peringkat kedua babak grup. Di atas kertas, Inter semestinya bisa keluar sebagai juara grup. Namun, mereka gagal memenangi laga terakhir versus pemuncak klasemen Real Sociedad di kandang sendiri.
Pengundian tim diwakili oleh mantan pemain Chelsea, John Terry, yang mencatatkan 109 penampilan di Liga Champions. Karena bekas timnya tidak tampil di kompetisi Eropa terbesar tersebut, dia memfavoritkan Real Madrid untuk juara musim ini. Madrid sudah memenangi lima trofi juara dalam satu dekade terakhir.
Madrid, finis di atas Napoli dalam babak grup, akan berhadapan dengan wakil Jerman, RB Leipzig. ”Madrid mendominasi kompetisi ini dalam beberapa tahun terakhir. (Jude) Bellingham luar biasa dengan kemampuan individunya. Carlo Ancelotti juga pelatih yang hebat. Saya pikir mereka akan melaju jauh,” kata Terry.
Andalan Inggris
Spanyol mengirimkan wakil terbanyak di babak gugur, yaitu empat tim. Italia dan Jerman menyusul dengan masing-masing tiga tim. Adapun Inggris hanya diwakili oleh Arsenal dan Manchester City. Jumlah itu merupakan keterwakilan paling sedikit dalam 11 tahun terakhir dari liga terbesar sedunia tersebut.
Meskipun begitu, dua wakil Inggris memiliki kans besar untuk melaju jauh di turnamen. Peruntungan mereka cukup baik dalam pengundian. Arsenal akan bertemu Porto, sementara juara bertahan Manchester City akan ditantang FC Copenhagen. Di atas kertas, mereka bisa melaju tanpa kesulitan ke perempat final.
Sorotan tertuju pada Arsenal yang baru tampil lagi di Liga Champions setelah absen enam musim terakhir. Tim asuhan manajer Mikel Arteta itu adalah pencatat selisih gol terbaik di fase grup (+12), di atas City (+11). Penyerang sayap Arsenal, Bukayo Saka, juga menjadi pemain dengan kontribusi terbanyak dari permainan terbuka, 3 gol dan 4 asis.
Penyerang Arsenal, Gabriel Jesus, meyakini, skuad mereka saat ini sudah cukup untuk berjaya di Liga Champions. Terutama dengan kehadiran pemain seperti Kai Havertz yang pernah juara sebelumnya. ”Kami selalu bercanda, dia (Havertz) juara melawan saya (saat masih di City). Saya ingin dia juara bersama saya kali ini,” katanya.
Laga pertama 16 besar akan berlangsung pada 13-14 Februari dan 20-21 Februari, sementara laga kedua digelar pada 5-6 Maret dan 12-13 Maret 2024. Adapun musim ini partai puncak akan berlangsung di Stadion Wembey, London, Inggris. Terakhir kali final digelar di stadion itu, pada 2013, laga mempertemukan dua tim Jerman. (AP/REUTERS)