Keberhasilan atlet muda mendulang lima medali emas di SEA Youth Athletics Championships 2023 menumbuhkan harapan regenerasi atletik Indonesia.
Oleh
REBIYYAH SALASAH
·4 menit baca
PATHUM THANI, SABTU — Regenerasi atlet menjadi problem utama atletik dalam beberapa tahun terakhir. Usia atlet andalan Indonesia tidak lagi muda, sedangkan penerusnya tidak ada atau kemampuannya belum sepadan. Kini, harapan muncul dari para atlet muda yang telah mendulang lima medali emas di SEA Youth Athletics Championships atau Kejuaraan Atletik Remaja Asia Tenggara 2023.
Dalam kejuaraan yang digelar 6-10 Desember 2023 di Pathum Thani, Thailand, ini, Indonesia telah meraih lima medali emas, empat perak, dan tiga perunggu hingga Jumat (8/12/2023). Atlet nomor lompat tinggi galah Maria Adriani Melabesy, atlet lempar lembing Achmad Zaenuri, atlet tolak peluru Afrizal Faiz, serta pelari halang rintang 2.000 meter putri dan putra, Adinda Ayuningtyas dan Muhammad Juliansyah, menyumbangkan masing-masing satu medali emas.
Atlet lari gawang 110 meter Brian Bagas Swara dan pelari gawang 400 meter Wildatul Husna masing-masing menyumbang satu medali perak. Katyea Ebri juga meraih medali perak untuk dua nomor berbeda, yaitu lompat jauh dan lompat jangkit. Sementara itu, pelari 3.000 meter Risky Fahmi Ardiansyah dan atlet lempar cakram Aliya Dwi Marzuki meraih perunggu. Begitu pula dengan pelari 800 meter Asfari.
”Kami bersyukur untuk pencapaian ini dan berharap hari ini akan ada penambahan medali. Akan tetapi, yang penting juga adalah kesempatan bertanding bagi atlet-atlet muda dalam kompetisi internasional secara teratur dan berjenjang. Dengan demikian, atlet-atlet muda di daerah-daerah bisa membayangkan tahapan serta tantangan yang akan mereka lalui sampai menjadi atlet kelas dunia,” kata Sekretaris Jenderal Pengurus Besar Persatuan Atletik Seluruh Indonesia (PB PASI) Tigor Tanjung, Sabtu (9/12/2023).
Tigor menambahkan, kejuaraan tersebut strategis sebagai bagian dari proses regenerasi atlet atletik Indonesia. Selama ini, regenerasi menjadi tantangan besar bagi atletik Indonesia.
Prestasi atletik cenderung stabil. Pada SEA Games Kamboja 2023, misalnya, atletik berada di peringkat ketiga klasemen perolehan medali atletik dengan tujuh emas, tiga perak, dan sembilan perunggu. Bahkan, atletik menjadi cabang olahraga yang menyumbangkan emas terbanyak kedua untuk kontingen Indonesia setelah pencak silat dengan sembilan emas, enam perak, dan satu perunggu.
Selama ini, regenerasi menjadi tantangan besar bagi atletik Indonesia.
Namun, sebagian besar peraih medali emas merupakan atlet yang sudah berusia lebih dari 30 tahun. Mereka adalah Agus Prayogo yang berusia 38 tahun di maraton, Hendro Yap (33) di jalan cepat 20 kilometer (km), Maria Natalia Londa (33) di lompat jauh putri, dan Odekta Elvina Naibaho (32) di maraton putri.
Peraih medali emas lain sudah menjelang umur 30 tahun. Rikki Marthin Simbolon yang meraih emas di 10.000 meter, misalnya, telah menginjak usia 28 tahun. Adapun Abdul Hafiz di lempar lembing berusia 27 tahun. Di sisi lain, belum ada atlet muda yang berpotensi untuk meneruskan prestasi para atlet senior mereka yang meraih emas SEA Games 2023.
Hanya tiga atlet berusia di bawah 25 tahun yang bisa meraih medali di Kamboja. Mereka adalah Lalu Muhammad Zohri (23) yang meraih perunggu 200 meter, Dina Aulia (20) yang merebut perunggu lari gawang 100 meter, dan Violine Intan Puspita (23) yang mendapatkan perak jalan cepat 20 km putri.
Maka, harapan muncul dari para atlet muda yang sebagian besar masih pelajar. Ke Thailand, Indonesia memberangkatkan 35 atlet pelajar dan tujuh pelatih. Kontingen Indonesia merupakan gabungan dari atlet-atlet yang menjuarai Pekan Olahraga Pelajar Nasional (Popnas), Kejuaraan Pusat Pendidikan dan Latihan Olahraga Pelajar (PPLP), Kejurnas Atletik PB PASI, dan Kejuaraan Asia U-18. Mereka lebih dahulu melakoni pemusatan latihan selama 10 hari.
”Kita harus sabar, tetapi konsisten dalam membina atlet muda. Di Indonesia sudah ada pembinaan melalui PPLP, PPLD (Pusat Pendidikan dan Latihan Olahraga Pelajar Daerah), dan sejenisnya. Ini harus dioptimalkan dan ditingkatkan mutunya dari waktu ke waktu,” ucap Tigor.
Manajer tim atletik Indonesia, Rumini, mengatakan, mereka menargetkan empat medali emas. Sejak hari pertama, para atlet telah mendulang tiga medali dan melampaui target pada hari ketiga. Keberhasilan mendulang prestasi diharapkan melecut perolehan medali pada hari selanjutnya. Terlebih, beberapa nomor andalan belum dipertandingkan.