Hadapi Arsenal, Aston Villa Menumbuhkan Mimpi Terliar
Aston Villa bertekad melanjutkan tren positif ketika berjumpa pemuncak klasemen, Arsenal. Jika menang, Villa membuka peluang untuk mengganggu hegemoni tim raksasa Inggris.
Oleh
MUHAMMAD IKHSAN MAHAR
·4 menit baca
BIRMINGHAM, JUMAT — Manajer Aston Villa Unai Emery selalu menolak anggapan timnya salah satu pesaing peringkat empat besar di Liga Inggris 2023-2024. Namun, merujuk performa menjelang pertengahan musim ini, mereka tidak sekadar berpeluang duduk di posisi bergengsi itu, tetapi juga menapaki mimpi menjadi juara kedelapan di era Premier League (EPL).
Laga menghadapi Arsenal, Minggu (10/12/2023), pukul 00.30 WIB, di Stadion Villa Park, menjadi kesempatan Emery membuktikan skuadnya tidak lagi bisa dianggap sebelah mata dalam persaingan papan atas Liga Inggris musim ini. Mereka telah menemukan antitesis permainan menyerang sekaligus menumbangkan juara bertahan Manchester City, Kamis (7/12).
Meski begitu, Emery enggan terburu-buru menilai timnya layak bersaing dengan tim-tim raksasa untuk mengusik persaingan kampiun. ”Kami bukan pesaing untuk posisi apa pun. Tantangan terbesar kami adalah menjaga konsistensi ini selama 38 pertandingan,” ujar Emery dilansir Sky Sports.
Melawan Arsenal, kata Emery, akan menjadi laga yang amat berat sekaligus kesempatan timnya mempertahankan permainan seperti saat membekap City. Ia pun berharap dukungan suporter di Villa Park kembali menjadi pelecut spirit timnya.
”Kami harus menikmati laga nanti. Pemain mempersiapkan pertandingan secara profesional demi menjaga pekerjaan baik selama ini, lalu fokus untuk menghadapi kendala yang akan kami hadapi di pertandingan,” kata Emery.
Emery berada di jalan yang ideal menumbuhkan mimpi terliar bagi pemain dan pendukung Villa, yaitu mengejar gelar liga perdana sejak musim 1980-1981. Ia adalah manajer ke-10 di EPL yang mencatatkan rerata minimal dua poin per laga setelah menjalani 40 laga pertama di kompetisi kasta tertinggi Inggris itu.
Villa mencatatkan 81 poin dalam 40 laga bersama Emery sehingga mengoleksi rerata 2,02 poin per laga. Sembilan manajer sebelumnya yang mencatatkan capaian serupa, di antaranya, ialah Jose Mourinho (Chelsea), Pep Guardiola (Manchester City), dan Antonio Conte (Chelsea). Mereka mampu meraih gelar juara.
Awal terbaik
Di sisi lain, Villa juga telah mencatatkan awal musim terbaik setelah menjalani 15 laga. Mereka telah mengemas 32 poin berkat raihan 10 kemenangan, 2 imbang, dan 3 kekalahan. Villa hanya kalah dari Arsenal (menang 11 laga) dalam catatan kemenangan di Liga Inggris. ”The Villans” memiliki jumlah kekalahan yang setara dengan City.
Kali terakhir Villa meraih 10 kemenangan di 15 laga perdana liga adalah pada musim 1980-1981. Saat itu adalah kali terakhir mereka menutup musim sebagai juara. Sejak berdiri pada 1874, Villa meraih tujuh gelar juara Divisi Satu Inggris (kini EPL).
Tuntutan untuk selalu menang di setiap pertandingan tidak mudah bagi pemain karena kami bermain (setiap) dalam waktu tiga hari. Namun, tim ini telah menunjukkan karakter dan kualitas untuk selalu mendapatkan cara untuk meraih hasil positif.
Villa bisa mengikuti jejak Leicester City, juara baru EPL pada musim 2015-2016. Ketika menjadi tim ketujuh yang merengkuh trofi EPL, ”Si Rubah” asuhan Claudio Ranieri saat itu juga mengumpulkan 32 poin dari 15 laga di awal musim.
Leon Bailey, penyerang sayap Villa, mengungkapkan, pemain Villa hanya berkonsentrasi untuk tampil konsisten meraup hasil positif. Utamanya, mereka ingin menambah panjang rekor 14 kemenangan beruntun pada laga kandang di liga ketika berjumpa Arsenal.
Musim lalu, Arsenal adalah tim terakhir dan satu-satunya yang bisa menumbangkan Villa asuhan Emery di Villa Park. Arsenal menang 4-2 pada 18 Februari 2023 lalu. ”Kami harus tetap rendah hati dan melanjutkan kerja keras di setiap laga. Kami ingin selalu menghadirkan energi besar untuk suporter yang hadir langsung di Villa Park,” kata Bailey.
Kemenangan atas Arsenal, pemuncak klasemen sementara, akan mendongkrak keyakinan skuad Villa menutup paruh musim ini di papan atas. Faktor psikologis penting dimiliki skuad Villa untuk bersaing dengan tim-tim besar yang lebih berpengalaman menghadapi tekanan.
Namun, Arsenal tidak ingin kehilangan momentum untuk mempertahankan puncak klasemen. ”Si Meriam” telah mengoleksi empat kemenangan beruntun yang membuat mereka melesat ke puncak dan meninggalkan pesaingnya. Mereka unggul dua poin atas Liverpool.
Arsenal pun tidak gentar dengan kondisi mental Villa yang tengah meninggi setelah mengalahkan City. Alasannya, Arsenal memiliki rekor tandang terbaik di Liga Inggris musim ini. Mereka telah mengemas lima kemenangan, lalu hanya dua kali gagal menang, yaitu ketika ditahan Chelsea dan tumbang dari Newcastle United.
”Tuntutan untuk selalu menang di setiap pertandingan tidak mudah bagi pemain karena kami bermain (setiap) dalam waktu tiga hari. Namun, tim ini telah menunjukkan karakter dan kualitas untuk selalu mendapatkan cara untuk meraih hasil positif,” ucap Arteta seperti dikutip BBC.
Meskipun faktor spirit tim yang tengah bagus, Arteta juga perlu berpikir keras untuk mengatasi kelelahan skuadnya yang menjalani tujuh pertandingan dalam 22 hari sejak jeda internasional, November lalu. Setelah menghadapi Villa, Arsenalakan menjalani laga tandang di Liga Champions Eropa kontra PSV Eindhoven dan menghadapi Brighton & Hove Albion di Liga Inggris pada akhir pekan depan.