Ada beberapa faktor yang membuat Guardiola seperti digurui Emery saat Manchester City tunduk atas tuan rumah Aston Villa.
Oleh
KELVIN HIANUSA
·4 menit baca
BIRMINGHAM, KAMIS — Gol tunggal sekaligus penentu kemenangan Aston Villa memang berbau keberuntungan. Namun, hal itu tidak menutup fakta, mereka mampu mendominasi mutlak tim juara bertahan Manchester City. Semua berkat kemenangan taktik Manajer Villa Unai Emery atas Manajer City Josep Guardiola.
Villa kembali menelan korban di kandang sendiri, Stadion Villa Park, pada Kamis (7/12/2023) dini hari WIB. City menjadi tamu ke-14 beruntun di liga yang takluk. Gol tunggal penyerang sayap Leon Bailey yang berbelok arah karena terbentur pemain bertahan lawan, menginspirasi kemenangan tim tuan rumah.
Biasanya, City selalu superior atas tim-tim lawan. Namun, tidak kali ini. Mereka didominasi sepanjang laga oleh Villa. Tim asuhan Manajer Josep Guardiola tersebut hanya mencatat dua kali tembakan sepanjang 90 menit. Itu pun hanya dari sekali situasi serangan pada menit ke-11.
Setelah itu, penyerang City, Erling Haaland, hanya berperan sebagai kameo. Berbanding terbalik dengan Villa. Bailey dan rekan-rekan menyerang sepanjang laga dan sukses mencatat 22 kali tembakan. Dominasi Villa juga terlihat dari keunggulan jumlah sentuhan di kotak penalti lawan 36-13.
”Villa lebih baik. Mereka bermain fantastis. Kami kesulitan untuk memainkan gaya kami dan tidak mampu tampil agresif. Pada akhirnya, tim yang lebih baik yang menang. Di sepertiga akhir, kualitas umpan dan pergerakan kami juga tidak terlihat. Kami tidak menemukan itu sepanjang laga,” jelas Guardiola.
Faktor utama kejatuhan City adalah absennya gelandang jangkar Rodri karena hukuman akumulasi kartu kuning. Sudah rahasia umum, Rodri merupakan roh permainan City sekaligus penyambung ide Guardiola. Tanpa dia, tim tamu kehilangan jembatan dari lini belakang ke depan.
Faktor utama kejatuhan City adalah absennya gelandang jangkar Rodri karena hukuman akumulasi kartu kuning.
Lihat saja data Squawka. City tidak pernah kalah dalam 43 laga terakhir saat Rodri bermain. Namun, mereka sudah kalah empat kali pada musim ini saat sang ”dirigen” absen. Guardiola bereksperimen dengan memainkan bek John Stones di posisi Rodri. Namun, itu sama sekali tidak efektif.
City seperti terjebak dalam labirin. Setiap ingin membangun serangan dari bawah, mereka selalu terhenti akibat jebakan pertahanan blok tinggi lawan. Saat satu pemain Villa bisa dilewati, rekan-rekannya akan langsung menutup. Alhasil, City tidak mampu membuat umpan dan dribel progresif.
“Kami ingin membawa penampilan kolektif ke laga ini dengan bertahan dan menekan tinggi sebaik mungkin. Kami ingin lebih agresif. Ketika Anda bermain lawan City, Anda harus bisa mendapatkan momentum dan mengontrol permainan jika ingin menang,” ujar Emery.
Sementara itu, skuad Villa seperti kerasukan di depan pendukung sendiri. Mereka adalah tim dengan rekor kandang terbaik sejauh ini, 7 menang dari 7 laga. Atmosfer Villa Park terbukti mampu membakar motivasi para pemain. Tim asuhan Emery pun tidak lelah menggempur City sampai gol tercipta di menit ke-74.
City selalu disegani karena memiliki deretan gelandang terbaik. Namun, kemenangan Villa justru bermula dari area jantung permainan tersebut. Trio gelandang tuan rumah, yaitu Douglas Luiz, Youri Tielemans, dan Boubacar Kamara, sukses memenangi pertarungan di lini tengah. Mereka unggul segalanya.
Kombinasi trio itu istimewa. Mereka punya keunggulan fisik sekaligus kualitas teknik yang tidak mampu diimbangi lini tengah City. Beberapa menit sebelum gol tercipta, Guardiola sampai memasukkan dua gelandang sekaligus Matheus Nunes dan Mateo Kovacic. Harapannya, bisa mengimbangi presensi fisik di lini tengah.
Raihan tiga poin Villa sekaligus menandakan kemenangan taktik Emery atas Guardiola. Emery sudah memperkirakan, City akan kesulitan membangun serangan dari bawah tanpa Rodri. Dia pun berani menekan lawan sangat tinggi saat mayoritas lawan City hampir selalu bertahan dengan blok rendah.
”Mereka kuat secara fisik. Mereka melakukan blok yang bagus dalam menekan. Faktanya, kami tidak memenangkan beberapa pertandingan terakhir. Itulah kualitas Liga Inggris. Tim-timnya luar biasa,” kata Guardiola yang gagal mengantar City menang dalam empat laga beruntun di liga.
Adapun City juga kekurangan opsi di lini serang. Penyerang sayap Jeremy Doku tidak bisa tampil setelah terpincang-pincang di laga sebelumnya. Guardiola pun terpaksa memainkan gelandang 20 tahun Oscar Bobb di sisi sayap kiri untuk menggantikan Phil Foden pada paruh kedua.
Dengan hasil itu, Villa (32 poin) sukses mengudeta peringkat ketiga klasemen milik City (30 poin). Tim asuhan Emery hanya terpaut empat poin dari pemuncak klasemen sementara, Arsenal.
Adapun mereka akan menjamu Arsenal di Villa Park pada Minggu (10/12/2023) dini hari WIB. Emery akan kembali berhadapan dengan bekas timnya. (AP/REUTERS)