Guardiola Pantas Marah Atas Kartu Merah Rodri
Dampak kartu merah Rodri tidak dirasakan langsung Manchester City, tetapi bisa membawa efek domino ke pekan-pekan selanjutnya.
MANCHESTER, SABTU – Hanya beberapa hari setelah dipuji manajer Josep Guardiola sebagai gelandang terbaik di dunia, gelandang Manchester City Rodri langsung mencoreng nama baiknya. Dia, pertama kali dalam karier, diganjar kartu merah karena tidak mampu mengendalikan emosi dalam laga versus Nottingham Forest.
Rodri diusir dari lapangan oleh wasit Anthony Taylor saat paruh kedua baru berjalan semenit di Stadion Etihad, Sabtu (23/9/2023). Dia kedapatan mencekik pemain Forest setelah sempat adu mulut. Akibat masalah disiplin gelandang tim nasional Spanyol itu, City terpaksa bermain dengan 10 pemain di sisa babak kedua.
Beruntung, City masih bisa pulang dengan tiga poin berkat kemenangan 2-0. Sepasang gol disumbang oleh gelandang Phil Foden dan penyerang Erling Haaland di paruh pertama. “The Citizens” pun masih kokoh di puncak klasemen dengan rekor sempurna 6 menang dari 6 laga.
Terlepas dari hasil, Guardiola tetap tidak senang dengan aksi kurang dewasa Rodri. Sang manajer bahkan mengakui marah terhadap anak asuhnya itu saat ditanya di konferensi pers. Sebab, saat turun minum, dia baru saja menginstruksikan para pemain agar lebih tenang, tidak terpancing emosi seperti yang diinginkan tim lawan.
“Ya (saya marah). Rodri harus mengontrol diri dan emosinya. Saya bisa saja mendapat kartu, tetapi Rodri tidak bisa. Saya tidak bisa mengontrol emosi. Bedanya saya tidak bermain, sementara Rodri bermain. Pemain yang di lapangan harus lebih berhati-hati. Semoga Rodri belajar,” tegas Guardiola.
Kartu merah tersebut sangat mengejutkan. Rodri selalu dikenal sebagai sosok yang disiplin dan tenang. Sebelum laga ini, dia belum pernah diusir dari lapangan sepanjang karier profesional. Termasuk mendapatkan dua kartu kuning yang berujung kartu merah dalam satu laga. Catatan bersih itu ternoda.
Menurut Guardiola yang dikenal sangat perfeksionis, performa tim menjadi tidak optimal. Misalnya di posisi penyerang sayap yang ditempati Jeremy Doku. “Jeremy pemain yang andal dalam duel satu lawan satu. Tetapi, saat 10 lawan 11, dia tidak punya kecepatan untuk beradu lari jauh dengan jarak 40 meter, seperti Leroy (Sane),” ujarnya.
Masalahnya, efek domino kartu merah Rodri bisa merugikan tim ke depannya. Seperti diketahui, pemain yang menerima kartu merah langsung akan diganjar sanksi larangan bermain tiga pertandingan. Artinya, Rodri akan absen menghadapi Newcastle United di Piala Liga, serta Wolverhampton Wanderers dan Arsenal di Liga Inggris.
Baca juga: Harga Mahal Kesempurnaan Manchester City
City dikenal punya skuad sangat dalam. Namun, setidaknya ada dua pemain yang sulit digantikan, yaitu Rodri dan kiper Ederson Moraes. Tanpa Rodri, Guardiola kemungkinan harus memainkan gelandang pelapis Kalvin Phillips yang jaran mendapat kesempatan sejak pindah dari Leeds United.
Problem lainnya, salah satu dari tiga laga itu akan sangat penting untuk City. Mereka akan bertandang ke markas Arsenal, Stadion Emirates. City berpotensi tampil tanpa tiga gelandang utama yang membawa menang 4-1 terakhir kali bertemu Arsenal. Kevin De Bruyne sedang cedera, sementara Ilkay Gundogan sudah pindah ke Barcelona.
Ya. Rodri harus mengontrol diri dan emosinya. Saya bisa saja mendapat kartu, tetapi Rodri tidak bisa. Saya tidak bisa mengontrol emosi.
Guardiola belum tahu apakah klub akan banding atas kartu merah itu atau tidak. Jika tidak, hukuman Rodri dipastikan tidak berubah. Bagi City, sulit untuk menang banding. Kejadian kartu merah serupa, akibat mencekik, pernah dialami gelandang Manchester United Casemiro. Casemiro harus menjalani sanksi tiga laga.
Di sisi lain, Foden akhirnya mampu mencetak gol pertama di Liga Inggris musim ini. Dia sempat berjibaku dengan kepercayaan diri setelah kurang dapat kesempatan bermain pada paruh kedua musim lalu. Namun, gelandang timnas Inggris itu sudah menemukan ritme berkat kesempatan tampil yang hadir akibat badai cedera City.
“Saya butuh gol itu untuk meningkatkan percaya diri. Sekarang saya merasa sangat baik. Puas juga dengan performa tim. Babak kedua tidak seperti yang diperkirakan karena kartu merah Rodri di awal-awal. Itu tidak ideal, tetapi kami bisa menunjukkan sisi lain dari tim ini,” ujar Foden yang menjadi starter di 5 dari 6 laga City di liga.
Baca juga: Spirit “Senjata” Anyar Manchester City
Anomali terjadi di Stadion Etihad. Sangat jarang City kalah agresif di kotak penalti dari tim lawan. Malam tadi, City kalah dalam jumlah tembakan dari Forest 7-10. Hanya saja Forest gagal memanfaatkan hujan peluang di babak kedua. Pertahanan tim tuan rumah yang diperkuat bek baru, Josko Gvardiol, sangat kokoh.
“Jarang sekali Anda bisa mendapatkan kesempatan untuk menguasai separuh lapangan City. Kami melakukan itu di babak kedua. Ketika punya peluang seperti itu, Anda harus mengambilnya. Saya tidak marah pada para pemain, juga tidak kecewa. Saya hanya menantang mereka untuk lebih baik lagi,” kata Manajer Forest Steve Cooper.
Dengan hasil itu, City berhasil menyapu bersih 6 laga pertama. Menurut Squawka, Guardiola adalah manajer pertama yang mampu mencapai minimal enam kemenangan beruntun di awal musim sebanyak dua kali. Sebelumnya, dia mencapai hal serupa bersama City pada musim 2016-2017. (AP/REUTERS)