Kenilworth Road di Atas Normal Arsenal
Luton memang tim yang sangat potensial menjadi korban dari kehebatan Arsenal. Namun, sejarah berbicara, semua tidak semudah itu di Stadion Kenilworth Road.
LUTON, SENIN — Stadion Kenilworth Road, markas Luton Town, memang seperti kurang layak jika dibandingkan dengan kebanyakan kandang klub-klub Inggris lain. Namun, jangan ragukan tim promosi itu ketika bermain di depan pendukung sendiri. Hal itu juga berlaku untuk pemuncak klasemen sementara, Arsenal.
Skuad Arsenal baru saja memainkan laga kandang di Stadion Emirates yang terletak di ibu kota Inggris. Stadion berkapasitas 60.000 kursi itu begitu megah dan merupakan salah satu yang terbaik di dunia. Tiga hari berselang, Rabu (6/12/2023) dini hari WIB, mereka harus berkunjung ke Kenilworth Road.
Baca juga : Baik dan Buruk Zinchenko untuk Arsenal
Stadion Emirates dan Kenilworth Road hanya berjarak satu jam berkendara. Namun, kualitas kedua stadion itu bak bumi dan langit. Markas Luton yang hanya berkapasitas kurang dari 11.000 kursi berada di tengah-tengah permukiman warga. Dari tangga stadion saja, bisa terlihat jemuran pakaian di rumah sekitar.
Situasi berbanding terbalik juga tecermin dalam klasemen sementara. Arsenal kokoh di puncak klasemen, sementara tim promosi itu berada di tepi zona degradasi. Ditambah dengan nilai pasar skuad yang lebih tinggi 12 kali lipat, wajar jika ”Si Meriam” diyakini akan menang mudah di kandang lawan.
Meskipun begitu, Manajer Luton Rob Edwards sama sekali tidak gentar menghadapi laga bertajuk ”David Versus Goliath” tersebut. ”Di kandang, semua hal bisa terjadi. Saya tahu pendukung kami akan membawa kebisingan sepanjang laga. Kami tidak takut sama sekali. Kami sudah punya rencana,” katanya.
Ucapan Edwards bukan omong kosong belaka. Luton memang baru menang sekali dari enam laga kandang. Namun, klub yang diperkuat gelandang veteran Ross Barkley itu selalu menyulitkan para tamu. Termasuk saat menahan imbang Liverpool, 1-1, dan kalah tipis dari Tottenham Hotspur, 0-1.
Baca juga : Tumpukan “Bus” dan “Taksi” yang Menghadang Arsenal
Luton tidak pernah kalah lebih dari satu gol di markas sendiri. Mereka selalu menjaga asa untuk meraih poin hingga peluit panjang. Terakhir tampil di Kenilworth Road, mereka meraih kemenangan kandang pertama setelah menaklukkan Crystal Palace, 2-1. Kegigihan dan daya juang menjadi senjata utama mereka.
Kami pastinya menaruh rasa hormat pada mereka (Arsenal). Tetapi, kami sudah memperlihatkan apa yang bisa kami lakukan saat lawan Tottenham dan Liverpool. Kami bisa bersaing dengan tim-tim seperti mereka.
”Kami pastinya menaruh rasa hormat pada mereka (Arsenal). Tetapi, kami sudah memperlihatkan apa yang bisa kami lakukan saat lawan Tottenham dan Liverpool. Kami bisa bersaing dengan tim-tim seperti mereka. Jadi, saya mengharapkan hal yang sama di laga nanti,” tambah Edwards.
Adapun Arsenal belum pernah meraih kemenangan lagi di Kenilworth Road dalam 10 pertemuan terakhir seluruh kompetisi. Mereka imbang enam kali dan kalah empat kali. Pertemuan terakhir kedua tim terjadi di liga pada Desember 1991. Ketika itu Luton menang tipis atas tim tamu, 1-0.
Arsenal mesti waspada
Luton memainkan strategi defensif dengan pendekatan formasi 3-4-2-1 yang akan berubah jadi 5-4-1 ketika bertahan. Pertahanan dengan blok ekstra-rendah itu terbukti bisa menyulitkan Liverpool dan Spurs yang merupakan dua tim dengan kualitas serangan elite musim ini.
Baca juga : Dimensi Baru Arsenal Bersama Tomiyasu
Arsenal mesti waspada. Tim asuhan manajer Mikel Arteta itu belum menunjukkan ketajaman saat jauh dari rumah. Mereka baru mencetak sembilan gol di kandang lawan. Jumlah itu hanya menempati peringkat ke-11 di liga. Adapun tiga dari empat kemenangan tandang mereka berakhir dengan skor 1-0.
Apalagi, Bukayo Saka dan rekan-rekan selalu kesulitan ketika menghadapi tim dengan intensi bertahan total seperti Luton. Rerata penguasaan bola Luton merupakan yang terendah di liga, hanya 35,3 persen. Bagi Arsenal, hal terpenting adalah mencetak gol cepat, seperti yang sukses dilakukan dalam dua laga terakhir.
Saka, dari sisi kanan, akan menjadi kunci Arsenal membongkar ”parkir bus” Luton. Peran serupa dilakukan penyerang sayap tim nasional Inggris itu saat mencetak gol pembuka versus Wolverhampton Wanderers, Sabtu lalu. Dia berhasil melepaskan diri dari penjagaan dua pemain sekaligus, lalu berlari tanpa bola ke kotak penalti.
Manajer Wolves Gary O’Neil sampai kehabisan kata-kata. Menurut dia, semua cara telah dilakukan untuk menjaga Saka, tetapi sang pemain masih bisa terbebas. Adapun Saka sedang terbang dalam tren positif. Dia menciptakan 3 gol dan 5 asis dalam 7 laga terakhir di seluruh kompetisi.
Baca juga : Kai Havertz Lambungkan Arsenal ke Puncak Klasemen Sementara
Arsenal sangat mengandalkan Saka musim ini. Terlihat dari data Whoscored, 42 persen serangan Arsenal berasal dari sisi kanan, area penyerang 22 tahun itu beroperasi. ”Dia sangat krusial untuk kami. Kami mengetahui apa yang diinginkan darinya. Bukayo harus menjadi bagian utama dari hal tersebut,” kata Arteta.
Di sisi lain, konsistensi Arsenal untuk bersaing dalam jadwal padat akan diuji. Laga versus Luton merupakan yang ketiga kali untuk Si Meriam dalam sepekan terakhir. Kapten Arsenal Martin Odegaard mengatakan, pemulihan kondisi akan sangat vital. ”(Jadwalnya) Berat. Anda tidak punya waktu untuk pemulihan. Karena itu, kami harus pintar memanfaatkan waktu jeda,” ujarnya. (AP/REUTERS)