Rheza Danica Ahrens di ambang meraih gelar kedua juara ARRC kelas Asia Production 250. Dia hanya perlu menjaga perolehan poin tidak tertinggal 20 poin atau lebih dari Herjun Atna Firdaus dalam balapan penutup di Buriram.
Oleh
AGUNG SETYAHADI
·4 menit baca
BURIRAM, SABTU — Rheza Danica Ahrens harus menjalani balapan penutup Asia Road Racing Championship di Thailand, Minggu (3/12/2023), untuk memastikan meraih gelar juara kelas Asia Production 250. Pebalap tim Astra Honda Racing itu hanya perlu memastikan perolehan poin tidak tertinggal 20 poin atau lebih dari rekan setimnya, Herjun Atna Firdaus.
Rheza kini memuncaki klasemen dengan 198 poin, setelah finis di posisi keenam dalam balapan pertama di Sirkuit Internasional Chang, Buriram, Thailand, Sabtu (1/12/2023). Dia masih unggul 20 poin atas Herjun yang menempati posisi kedua dengan 178 poin setelah finis keempat dalam balapan pertama. Rheza memiliki peluang jauh lebih untuk juara dibandingkan Herjun, dengan maksimal poin yang bisa diraih 25 poin.
Rheza akan gagal juara jika gagal meraih poin dalam balapan kedua, dan Herjun finis di posisi kedua atau lebih baik. Rheza juga akan gagal mengulang pencapaian musim 2018, jika dirinya hanya finis di posisi ke-11 atau lebih rendah, dan Herjun memenangi balapan. Di luar dua skenario itu, Rheza akan menjadi juara kelas Asia Production 250.
”Ya, tentunya kalau tekanan pasti ada. Saya berusaha menikmati balapan saja, seperti balapan tadi, di awal sempat berjarak (tertinggal dari rombongan depan), tetapi saya berusaha mengontrol ritme (pace) dan bisa mengejar,” ungkap Rheza.
”Ya, untuk besok berusaha maksimal, tetapi tetap aman, dan berusaha yang terbaik,” lanjut pebalap asal Sleman, DI Yogyakarta itu.
Persaingan dengan rekan setim ini menuntut Rheza dan Herjun untuk tetap profesional. Mereka tetap menjaga hubungan baik di luar trek, dan bertarung maksimal saat berada di lintasan balap. Rheza bahkan belajar dari persaingan juara MotoGP antara Francesco Bagnaia dan Jorge Martin untuk tetap profesional.
”Saya juga belajar dari MotoGP, di dalam trek mereka bersaing meraih gelar juara dan di luar trek tetap berteman. Ya, belajar dari situ juga. Selain saya juga menjaga kondisi dan mental, belajar dari mereka yang sangat pengalaman dalam kompetisi MotoGP. Kalau mirip mereka mungkin tidak. Saya tidak merasa gitu juga, tetapi saya belajar dari MotoGP dengan melihat kompetisinya yang sangat ketat,” jelas Rheza.
Rheza menargetkan finis di podium dalam balapan kedua untuk memastikan gelar juara tidak lepas dari genggaman. Dia juga akan memperbaiki setelan suspensi karena dalam balapan pertama kurang nyaman.
”Kalau tadi yang aku rasakan suspensi masih ada yang perlu diperbaiki, itu akan dievaluasi supaya besok bisa tampil lebih baik,” pungkas Rheza.
Besok all out karena masih banyak kemungkinan meski cukup berat bagi saya (untuk juara), tetapi saya akan memberikan yang terbaik bagi tim.
Persaingan juara ini lebih berat bagi Herjun, karena membalik selisih 20 poin dengan Rheza sangat berat. Namun, dia tidak akan fokus pada poin kejuaraan, tetapi fokus pada balapan. Salah satu target Herjun dalam balapan Minggu adalah start dengan bagus sehingga bisa lepas dari rombongan pebalap. Dalam balapan pertama, dia kehilangan waktu untuk berada di depan karena tertahan sejumlah pebalap setelah start.
”Besok all out karena masih banyak kemungkinan meski cukup berat bagi saya (untuk juara), tetapi saya akan memberikan yang terbaik bagi tim,” ungkap Herjun.
”Evaluasi utama untuk besok adalah berusaha start dengan lebih baik supaya bisa langsung lepas dan nempel Veda (Ega Pratama),” lanjut Herjun.
Dia akan berusaha langsung menempel Veda yang start dari posisi terdepan. Veda sangat bagus saat start dan bisa segera melepaskan diri dari rombongan pebalap dalam balapan pertama. Veda juga bisa finis terdepan dengan selisih enam detik dari pebalap di posisi kedua dan ketiga asal Thailand.
Bagi Herjun, persaingan dengan Rheza tidak mengubah hubungan baik dengan rekan setim. ”Persaingan rekan satu tim malah seru, juga buat penonton, enjoy saja buat besok,” ujar pebalap asal Pati, Jawa Tengah itu.
Manajer Motorsport Astra Honda Motor Rizky Christianto menilai, persaingan juara antara Rheza dan Herjun ini bisa berjalan tanpa ketegangan di dalam tim, karena mereka sudah dididik menjunjung tinggi profesionalisme sejak di Astra Honda Racing School.
”Dari awal masih di Astra Honda Racing School, dari masih mereka anak-anak, kami terapkan profesionalitas, artinya pada saat balapan ya harus persaingan, tetapi di luar itu ya teman, tetap bercanda biasa sebagai teman. Persaingan itu hanya ada saat balapan, itu sudah kita terapkan dan tidak ada masalah,” ujar Rizky.
”Dua-duanya pebalap Astra Honda, itu dua hal yang membanggakan ya, siapa pun yang juara pasti membuat kami gembira. Sebenarnya ini membuktikan Rheza dan Herjun adalah pebalap terbaik di kelas AP250 sampai saat ini, kita lihat saja nanti siapa yang juara,” ungkap Rizky yang menegaskan pebalap bebas bersaing dengan tetap menjunjung fair play.