Luca Marini mewujudkan mimpi masa kecilnya untuk menjadi pebalap pabrikan Honda dalam MotoGP musim 2024-2025. Dia mengisi posisi Marc Marquez di Repsol Honda. Adapun Fabio Di Giannantonio menggantikan Marini di VR46.
Oleh
AGUNG SETYAHADI
·4 menit baca
CHESTE, SENIN — Sehari menjelang tes akhir musim MotoGP di Sirkuit Ricardo Tormo, Valencia, Luca Marini resmi diumumkan sebagai pebalap tim Repsol Honda, mengisi posisi yang ditinggalkan Marc Marquez, Senin (27/11/2023). Adapun posisi lamanya di tim VR46 akan ditempati Fabio Di Giannantonio. Musim depan menjadi tantangan baru bagi Marini yang akan menjadi tumpuan Honda mengembangkan RC213V supaya bisa kompetitif.
Menjadi pebalap tim pabrikan Honda merupakan mimpi Marini sejak dia masih kanak-kanak. Marini pun bertekad mendedikasikan dirinya untuk membantu Honda membangun motor RC213V yang kompetitif.
”Saya akan memberikan semuanya untuk @hrc-motogp”, tulis Marini di akun media sosialnya menyertai foto masa kecilnya di minimoto menggunakan kostum Repsol Honda.
Pebalap berusia 26 tahun itu bergabung di kelas elite pada 2021 setelah meraih enam kemenangan dan 15 podium di Kejuaraan Dunia Moto2, lalu menjadi runner-up pada 2020. Sejak bersaing di kelas elite, Marini meraih dua podium, dua posisi start terdepan, dan podium sprint pada 2023.
Marini akan menjadi salah satu andalan Honda untuk mengembangkan motor RC213V yang sejak musim 2021 kalah performa dibandingkan dengan motor pabrikan lainnya, terutama dari Eropa. Dia akan berada satu tim dengan Joan Mir, juara MotoGP 2020, yang kontraknya berakhir musim depan.
Honda juga berharap pada Johann Zarco yang meninggalkan Pramac Racing. Dua musim ke depan, ia akan membela tim satelit HRC Honda.
Marini dan Zarco merupakan pebalap berpengalaman yang sangat mengenal karakter Ducati Desmosedici GP. Pengetahuan mereka pada motor terbaik di MotoGP dalam dua musim terakhir itu diharapkan bisa mempercepat pengembangan RC213V untuk kembali kompetitif.
”Berada di tim pabrikan selalu menjadi mimpi saya, lalu mengembangkan motor dan membawa pabrikan meraih kemenangan. Ini momen tepat,” ujar Marini saat berada di Lusail, Qatar.
Kepindahan Marini dari VR46 ke Repsol Honda sebenarnya tidak terbayangkan setelah Marquez menyatakan meninggalkan Honda pada akhir musim 2023. Musim depan, Marquez membela Gresini Racing-Ducati. Pada awalnya, pebalap yang muncul sebagai kandidat pengganti Marquez adalah Miguel Oliveira dan Fabio Di Giannantonio.
Namun, situasi berubah. Nama Marini pun muncul. Adik Valentino Rossi itu merupakan pebalap cerdas dan memiliki kemampuan menyampaikan masukan kepada mekanik dengan jelas dan rinci. Kemampuan Marini itu sangat diperlukan oleh Honda yang sedang berjuang memperbaiki performa RC213V yang melempem sejak 2021.
Pembuktian Diggia
Kepergian Marini dari VR46 dianggap hal yang menyedihkan oleh Rossi. Namun, Rossi mendoakan adiknya itu sukses bersama Honda. VR46 lalu merekrut Di Giannantonio. Pebalap yang biasa disapa Diggia itu dikontrak semusim, yaitu untuk 2024.
”Saya sangat gembira mengumumkan Fabio akan bergabung dengan tim kami. Dia memiliki akhir musim yang sangat bagus, tidak kehilangan kendali diri ketika keadaan tidak berjalan baik,” ujar Direktur Tim VR46 Alessio Salucci.
Adapun Diggia lega karena bisa melanjutkan momentum positif yang dia raih pada akhir musim ini. Tahun depan, yang menjadi musim ketiganya di MotoGP, akan menjadi musim pembuktian dirinya pebalap yang kompetitif dan konsisten.
”Saya gembira bergabung dengan tim sekuat Tim Mooney VR46 Racing. Saya bisa belajar banyak dan tidak sabar untuk mulai bekerja bersama. Dalam dua musim terakhir di MotoGP, saya telah berkembang banyak,” ujar Diggia.
Di Giannantonio menjadi salah satu pilihan yang logis bagi VR46. Ia sedang dalam performa menanjak sejak finis di posisi keempat dalam balapan seri Indonesia. Sejak saat itu perolehan poinnya hanya kalah dari Francesco Bagnaia dan Jorge Martin. Dia memenangi balapan balapan utama di Qatar.
Diggia juga solid dalam balapan penutup di Valencia, akhir pekan lalu. Dia finis kedua. Namun, setelah balapan, dia kedapatan melanggar aturan tekanan ban minimal sehingga dihukum penalti tiga detik. Dia pun turun ke posisi keempat.
Arah Diggia ke VR46 sebenarnya sudah menguat menjelang seri penutup MotoGP 2023 di Valencia, akhir pekan lalu. Dia mengatakan sedang mengerjakan sesuatu yang keren, peluang dirinya di MotoGP musim depan pun terbuka.
”Kita anggap saja saya datang ke sini membawa helm dan baju balap untuk berusaha menjalani tes pada Selasa,” ujar Diggia dalam konferensi pers menjelang balapan seri Valencia, Kamis lalu.
”Saya memiliki peluang bagus untuk menjalani tes dan peluang sedikit lebih banyak untuk berada di garis start tahun depan. Saya akan berusaha keras,” ungkap pebalap Italia itu.
Dia pun berharap bisa belajar banyak hal di tim milik Rossi itu. ”Jelas, itu tim yang sangat bagus. Pekerjaan di belakang layar mereka mengagumkan, apa yang mereka lakukan dengan akademi dan semuanya. Mereka bergabung sejak Moto3 ke Moto2 dan MotoGP dan mereka selalu sangat bagus di semua kelas. Itu tim yang sangat bagus dan akan menjadi pengalaman luar biasa menantang bagi saya. Saya pikir, ini peluang yang sangat bagus bagi saya untuk belajar banyak hal,” ujar Diggia kemudian.