Pecco Kembalikan Tekanan kepada Martin
Francesco Bagnaia mengembalikan tekanan kepada Jorge Martin dengan meraih posisi start kedua untuk sprint dan balapan utama MotoGP seri Valencia. Sebaliknya, Martin terkendala dengan ban dan start dari posisi keenam.
CHESTE, SABTU — Francesco Bagnaia melakukan kebangkitan brilian dengan menemukan feeling pengendalian motor yang solid untuk meraih posisi start kedua dalam sesi kualifikasi MotoGP seri Valencia, Sabtu (25/11/2023). Ini merupakan jawaban Bagnaia atas tekanan yang dilakukan Jorge Martin dalam sesi latihan, Jumat. Kebangkitan Bagnaia ini berkebalikan dengan Martin yang mengalami masalah dengan ban motor dan hanya bisa meraih posisi start keenam. Kondisi ini membuat Bagnaia semakin di depan dalam penentuan gelar juara.
”Ya, jelas sekali (ini situasi kritis), tetapi lebih (kritis) dalam Q1 karena saya agak takut keluar (terlempar dari kualifikasi),” ujar Pecco, sapaan Bagnaia di parc ferme.
”Namun, feeling yang saya miliki pagi ini fantastik. Kami sedikit mengubah setelan (motor) dan itu sangat membantu saya untuk menemukan feeling untuk tancap gas dan tancap gas lagi. Jadi, sangat senang,” kata Pecco.
”Kita lihat, sore ini akan penting untuk start dengan bagus (dalam balapan sprint) dan berada di depan, serta berusaha menang, tetapi tanpa mengambil risiko karena kami tidak memiliki tekanan untuk meraih gelar juara hari ini. Jadi, kami bisa tetap tenang,” tutur Pecco yang unggul 21 poin atas Martin.
Kunci kebangkitan Bagnaia adalah membandingkan data dirinya dengan milik rekan setimnya, Enea Bastianini, terutama dalam tiga tikungan pertama. Pecco kehilangan waktu 0,5 detik dalam tiga tikungan itu selama sesi latihan pada Jumat. Kondisi itu yang membuat dia tidak bisa mencetak waktu putaran solid sehingga berada di Q1.
”Menurut saya, saya jauh lebih baik di tikungan-tikungan tersebut. Saya melihat banyak data putaran Enea yang melakukan pekerjaan dengan sangat bagus di tiga tikungan pertama dan itu sangat membantu saya. Jadi, terima kasih dia bisa kompetitif sehingga saya bisa memperbaiki diri saya, ini kerja tim yang sangat bagus,” kata Pecco.
Bencana bagi Martin
Hasil kualifikasi ini membalikkan tekanan kepada Martin yang hanya bisa start dari posisi keenam. Padahal, Martin memerlukan kemenangan dalam sprint dan balapan utama untuk menjaga peluang juara. Kondisi ini membuat kans Martin jauh lebih sulit karena Pecco bisa juara jika meraih minimal empat poin lebih banyak dari dirinya dalam sprint. Balapan yang menempuh 13 putaran itu akan berlangsung pada Sabtu ini mulai pukul 21.00 WIB.
Martin hanya bisa start dari posisi keenam karena dia mengalami kendala dengan ban. Dia sempat menempati posisi ketiga dalam kesempatan pertama time attack. Akan tetapi, Martin kemudian meminta berganti motor yang menggunakan ban depan kompon keras dan ban belakang kompon lunak.
Hasil kualifikasi ini membalikan tekanan kepada Martin yang hanya bisa start dari posisi keenam. Padahal, Martin memerlukan kemenangan dalam sprint dan balapan utama untuk menjaga peluang juara.
Pilihan dan depan itu menjadi tanda tanya karena kondisi trek tidak terlalu panas sehingga bukan ban ideal. Dia pun kesulitan mencetak waktu putaran yang solid karena selalu melebar saat menikung akibat daya cengkeram ban depan yang kurang bagus di trek yang relatif dingin untuk ban kompon keras.
Baca Juga: Martin Lancarkan Perang Psikologis pada Pecco
Ini merupakan kerugian besar bagi Martin yang sangat kompetitif di sepanjang sesi latihan Jumat. Dia melakukan pilihan yang salah saat kualifikasi sehingga hanya bisa meraih posisi start keenam. Padahal, pada musim 2021 dan 2022 Martin selalu meraih pole position di Ricardo Tormo.
”Itu bencana. Posisi start di trek ini sangat penting karena sangat sulit untuk mendahului di sini dan Martin mengacaukan itu,” ujar analis MotoGP pada TNT Sport, Sylvain Guintoli.
Kepala Tim Prima Pramac Racing Paolo Campinoti menilai Martin meminta berganti motor karena merasa ban-ban pada motor utama tidak bekerja dengan semestinya. Namun, itu ternyata tidak memperbaiki performanya.
”Dia tidak senang dengan ban depan, dia mengalami masalah dengan ban depan sehingga tidak bisa tampil seperti yang dia harapkan karena dia selalu bisa kencang di sepanjang akhir pekan ini,” ujar Campinoti.
Baca Juga: Martin Sengaja Memberi Tekanan pada Pecco
”Jadi, mungkin dia terkejut dirinya tidak bisa (kencang) dan kemudian dia melihat ada masalah dengan ban, maksud saya itu tidak bekerja dengan baik. Setelah itu, dia berganti motor dan dia sedikit salah paham,” tutur Campinoti yang tidak menyelesaikan ucapannya terkait apa yang salah dipahami oleh Martin.
”Apa pun itu, ini posisi start yang jelek, tetapi akhir pekan masih panjang dan kita lihat saja apa yang akan terjadi,” kata Campinoti.
”Hanya ada satu misi untuk dijalankan, yaitu memenangi kedua balapan, itu saja. Kami tidak memiliki rencana B,” ucap Campinoti.
Vinales ”pole position”
Bagnaia menunjukkan kebangkitan sejak sesi latihan bebas kedua pada Sabtu ketika dia mencetak pace yang solid dan menempati posisi ketiga di akhir sesi. Pebalap tim pabrikan Ducati itu melanjutkan momentum positifnya dengan memuncaki sesi kualifikasi pertama (Q1) dan melaju ke Q2. Pebalap berjuluk Pecco itu mencetak rekor lap putaran dengan 1 menit 29,054 detik mematahkan rekor pebalap Aprilia, Maverick Vinales, yang dicetak pada Jumat, 1 menit 29,142 detik.
Dalam Q2, Pecco menjaga performanya dan melakukan putaran yang solid dalam kesempatan kedua. Dia sempat memuncaki catatan waktu dengan 1 menit 29,023 detik. Namun, di akhir sesi, Vinales melesat dan mencetak rekor lap baru di Sirkuit Ricardo Tormo dengan 1 menit 28,931 detik. Vinales pun meraih pole position, diikuti Bagnaia kedua, dan pebalap Pramac Racing, Johann Zarco, di posisi ketiga. Di posisi start baris kedua ada dua pebalap KTM Brad Binder dan Jack Miller, serta rekan setim Zarco, Jorge Martin.
”Jelas saya supersenang. Jujur, dengan ban pertama saya tidak merasa sangat bagus, saya tidak tahu mengapa. Namun, begitu saya menggunakan ban kedua, saya langsung merasa bagus dengan motor, memiliki referensi yang bagus dengan Aleix di depan setahap demi setahap saya mengejar dia. Saya merasa luar biasa di atas motor. Saya merasa sangat bagus. Saya pikir kami bisa melakukan pekerjaan dengan sangat baik hari ini dan besok. Ya, saya hanya ingin menikmati, ini luar biasa,” papar Vinales yang masih memburu kemenangan pertama bersama Aprilia.
”Pada dasarnya, kami memahami dengan sangat baik mengapa kami tidak kompetitif, terutama dengan ban-ban baru, terutama seiring akhir pekan bergulir di mana grip meningkat, keseimbangan motor tidak cukup bagus. Akan Tetapi, begitu kami memahami itu, kami sepenuhnya berbalik 360 derajat (180 derajat), dan anda bisa melihat betapa kompetitif kami sekarang,” ujar Vinales menegaskan.
Bagi Zarco, posisi start ketiga juga membuka peluang dirinya meraih podium dalam sprint untuk pertama kali.
”Sangat senang, ya, karena dengan ban kedua lap pertama saya tidak terlalu bagus, hanya 29,4 dan kemudian saya mencoba dalam lap terakhir, saya tidak sepenuhnya yakin bisa membuat seuatu jauh lebih baik, tetapi 29,1 sangat bagus. Dan, dengan start dari baris pertama, saya harap ini bisa menjadi kesempatan bagus untuk meraih podium sprint yang pertama sore ini,” kata Zarco.
Ketika ditanya terkait pilihan Martin menggunakan ban depan kompon keras saat kualfikasi, Zarco menilai ban depan paling ideal dalam kondisi trek yang tidak terlalu panas adalah kompon medium.
”Untuk sprint, ban belakang kompon lunak seharusnya bekerja dengan sangat bagus. Ini tidak terlalu panas dan kemarin dengan ban depan kompon keras saya tidak bisa mendapat feeling yang bagus. Jadi, menurut saya, ban depan medium dan belakang lunak menjadi solusi terbaik bagi saya,” ujar pebalap asal Perancis itu.