Francesco Bagnaia memiliki peluang mengunci gelar juara MotoGP 2023 dalam balapan sprint, Sabtu pekan ini, jika meraih minimal empat poin lebih banyak dari Jorge Martin. Ada enam skenario yang bisa terjadi dalam sprint.
Oleh
AGUNG SETYAHADI
·4 menit baca
CHESTE, KAMIS — Francesco Bagnaia memiliki dua kesempatan untuk mengunci gelar juara MotoGP 2023 dalam sprint dan balapan utama seri Valencia di Sirkuit Ricardo Tormo, akhir pekan ini. Pebalap berjuluk ”Pecco” itu akan menjadi juara dalam sprint jika meraih minimal empat poin lebih banyak dari pesaingnya, Jorge Martin, yang terpaut 21 poin. Ada enam skenario yang bisa terjadi dalam balapan 13 putaran itu supaya Pecco juara.
Pecco dan Martin kini terpisah 21 poin, dengan 37 poin maksimal yang bisa diraih dalam balapan penutup di Valencia. Sprint, Sabtu (25/11/2023) mulai pukul 21.00 WIB, dengan 13 putaran itu menyediakan poin maksimal 12. Sementara balapan utama yang menempuh 27 putaran, Minggu (26/11/2023) mulai pukul 21.00 WIB, menyediakan 25 poin maksimal.
Dalam sprint, hanya sembilan pebalap teratas yang meraih poin, dengan pemenang mendapat 12 poin, kemudian posisi kedua hingga kesembilan mendapat poin sembilan, tujuh, enam, lima, empat, tiga, dua, dan satu.
Jika di akhir sprint Pecco melebarkan selisih poin dengan Martin dari 21 menjadi 25, maka dia akan menjuarai MotoGP 2023, apa pun hasil balapan utama. Untuk mewujudkan itu, ada enam skenario yang bisa terjadi. Pertama, Pecco menang dan Martin tidak finis lebih baik dari posisi ketiga. Kedua, Pecco finis di posisi kedua dan Martin tidak finis lebih dari posisi kelima. Ketiga, Pecco finis di posisi ketiga dan Martin tidak finis lebih dari posisi ketujuh. Keempat, Pecco finis di posisi keempat dan Martin tidak finis lebih dari posisi kedelapan. Kelima, Pecco finis di posisi kelima dan Martin tidak finis lebih dari posisi kesembilan. Terakhir, Pecco finis di posisi keenam dan Martin gagal meraih poin atau finis di luar sembilan besar.
Kondisi ini membuat balapan sprint sangat krusial bagi Pecco dan Martin. Bagi Pecco, ini menjadi kesempatan pertama untuk mengunci gelar juara, sedangkan bagi Martin untuk menjaga peluang juara tetap terbuka hingga balapan utama. Martin belum menyerah dan bertekad memenangi kedua balapan di Ricardo Tormo. Meskipun di akhir tidak juara, Martin tetap akan mengerahkan seluruh kemampuan untuk mengakhiri musim ini dengan brilian.
Tidak ada kiri. Tidak ada kanan. Hanya ada ke depan.
”Tidak ada kiri. Tidak ada kanan. Hanya ada ke depan,” tulis Martin dalam akun media sosialnya seusai balapan di Lusail.
Martin kehilangan momentum dalam persaingan juara pada balapan utama seri Qatar, di mana dia mengklaim mendapat ban belakang yang jelek. Ban pun tidak bisa bekerja dengan semestinya sejak start akibat tergelincir saat berakselerasi begitu lampu merah padam. Dalam balapan, dia juga kesulitan menghentikan motor, kesulitan menikung, dan pace menurun dibandingkan dengan pace saat sprint. Pebalap tim Prima Pramac Racing itu hanya bisa finis di posisi ke-10, sedangkan Pecco meraih podium kedua. Selisih poin pun melebar jauh dari tujuh poin menjadi 21 poin.
Martin berharap tidak mendapat ban yang jelek dalam balapan di Ricardo Tormo, trek di mana dia selalu bisa kompetitif. Dia selalu meraih pole position di sana pada musim 2021 dan 2022, dan masing-masing finis di posisi kedua dan ketiga.
Bagnaia juga tampil solid di Valencia pada 2021. Dia meraih kemenangan dari posisi start kedua. Sementara pada musim 2022, pebalap tim Ducati Lenovo itu bermain aman karena hanya perlu mendapat dua poin lebih banyak dari Fabio Quartararo untuk meraih gelar juara pertamanya. Musim lalu dia start dari posisi kedelapan dan finis di urutan kesembilan.
Akhir pekan ini, situasinya berbeda, karena dia berada di atas angin dengan dua peluang untuk mengunci juara. Dia pun akan tampil maksimal dalam balapan sprint dan utama untuk memastikan mendapat poin maksimal.
”Setelah balapan seri Qatar, kami tiba di Valencia dengan keunggulan 21 poin atas Jorge. Itu jelas memberi kami ruang untuk bernapas, tetapi masih belum cukup untuk bersantai sepenuhnya,” ujar Bagnaia, Kamis (23/11/2023).
”Valencia merupakan trek di mana kami bisa kencang pada musim lalu dan tempat di mana kami bisa menjalani balapan dengan baik. Pendekatan kami untuk akhir pekan ini tidak berubah dibandingkan dengan balapan-balapan lainnya,” lanjut pebalap Italia itu.
”Target akan tetap sama: bekerja dengan baik sejak sesi pertama pada Jumat dan berusaha bertarung meraih kemenangan dalam balapan. Saya tenang dan menantikan berada di trek untuk aksi terakhir musim ini,” pungkas Pecco di laman resmi Ducati Corse.