Kans Indonesia Mengejar Kemenangan di Babak Kedua
Peluang Indonesia untuk mengalahkan Maroko terbuka di babak kedua. Namun, ”Garuda Muda” juga tidak boleh lengah dan ceroboh pada 45 menit pertama laga.
SURABAYA, KOMPAS — Maroko memiliki kualitas individu dan prestasi yang jauh lebih baik atas Indonesia. Namun, ”Garuda Muda” tetap memiliki kans untuk bisa mengalahkan duta Afrika itu di laga pamungkas Grup A Piala Dunia U-17 2023, Kamis (16/11/2023) pukul 19.00 WIB, di Stadion Gelora Bung Tomo, Surabaya, Jawa Timur.
Syaratnya, Indonesia harus mampu memanfaatkan dengan baik penurunan kondisi fisik Maroko di babak kedua. Setelah menjalani dua pertandingan kontra Panama dan Ekuador, Maroko menunjukkan dua kepribadian bertolak belakang ibarat kisah fiksi legendaris, Jekyll dan Hyde.
Pada paruh pertama pertandingan di dua gim Grup A, Maroko memamerkan kualitas mereka sebagai salah satu tim muda terbaik di dunia saat ini. Mereka tampil dengan karakter menyerang yang memaksa dua lawan sebelumnya tampil dengan blok pertahanan rendah.
Serangan Maroko dari kedua sisi sayap juga merepotkan Panama dan Ekuador. Dalam dua pertandingan itu, mereka rerata menghasilkan empat tembakan tepat sasaran di babak pertama pertandingan.
Namun, kondisi kontras terlihat di babak kedua. Permainan ”Singa Atlas” menurun drastis. Itu disebabkan anjloknya kondisi fisik pemain akibat iklim panas dan kelembapan tinggi di Surabaya.
Maroko hanya bisa menambah satu tembakan tepat sasaran di masing-masing duel kontra Panama dan Ekuador. Kondisi fisik yang memburuk itu menyebabkan penurunan konsentrasi skuad Maroko. Itu ditandai oleh dua blunder dari pemain belakang Maroko yang menyebabkan mereka tumbang, 0-2, dari Ekuador, Senin (13/11/2023).
Kelemahan Maroko di paruh kedua laga seharusnya bisa menjadi kesempatan Indonesia untuk mengejar tiga poin. Meskipun sempat kewalahan di babak pertama, Garuda Muda membuktikan bisa tampil baik setelah turun minum ketika menghasilkan gol penyama kedudukan melawan Panama.
Pelatih Indonesia Bima Sakti menuturkan, dirinya telah melakukan pertemuan tim untuk membahas evaluasi dan rencana permainan menghadapi Maroko. Ia menegaskan, pemain Indonesia berada dalam kondisi fisik dan mental yang lebih baik dibandingkan dengan dua laga sebelumnya.
Baca Juga: Grup A Memanas, Tiga Tim Berebut Keluar Lubang Jarum
Saya dan teman-teman tidak merasa terbebani. Justru kami termotivasi untuk memberikan yang terbaik bagi masyarakat Indonesia dan keluarga kami di pertandingan besok.
”Maroko tim yang bagus dalam organisasi permainan dan memiliki serangan balik cepat. Kami berusaha meredam mereka dengan menerapkan counter pressing. Saya yakin pemain bisa tampil 100 persen untuk memenuhi target menang dan amankan peluang ke babak selanjutnya,” kata Bima sebelum jalani latihan resmi di Stadion Gelora 10 November, Surabaya, Rabu (15/11/2023) sore.
Di sisi lain, Indonesia juga haram mengulangi kesalahan mendasar, terutama operan tidak tepat dan miskoordinasi antarpemain, di babak pertama pada dua laga sebelumnya agar tidak dihukum oleh Maroko dengan gol. Sebagai contoh, Panama mencetak gol melalui satu-satunya tembakan tepat sasaran mereka yang diawali blunder bek Indonesia, M Iqbal Gwijangge.
”Dari pertandingan (kontra Panama) kemarin, kami telah mencoba melakukan pembenahan yang paling utama untuk tidak lagi melakukan kesalahan sendiri. Saya dan teman-teman tidak merasa terbebani. Justru kami termotivasi untuk memberikan yang terbaik bagi masyarakat Indonesia dan keluarga kami di pertandingan besok,” ujar Sulthan Zaky, bek tengah Indonesia.
Pelatih Maroko Said Chiba mengakui, anak asuhannya mengalami penurunan kondisi fisik setelah turun minum pada dua laga Grup A. Kata dia, hal itu menyebabkan pemain remaja Singa Atlas gagal mempertahankan level permainan selama 90 menit.
Baca Juga: Hasil Keberanian Taktik Pelatih Bima Sakti
”Di laga melawan Ekuador, kami harus membayar mahal karena tidak mampu mengimbangi keunggulan fisik mereka di babak kedua. Kami telah menyiapkan diri untuk tampil lebih baik melawan Indonesia,” ucap Chiba.
Chiba, yang membawa timnya lolos ke final Piala Arab U-17 2022 dan Piala Afrika U-17 2023, fokus memberi menu latihan taktikal kepada skuadnya pada latihan resmi, Rabu petang, di Lapangan Kompleks Gelora Bung Tomo. Chiba merencanakan sejumlah pergantian dari susunan 11 pemain utama dibandingkan dengan duel melawan Ekuador.
Indonesia wajib menang untuk memastikan langkah ke babak 16 besar, sedangkan Maroko cukup meraih hasil imbang. Apabila kembali meraih hasil imbang, Garuda Muda mustahil bisa menciptakan rekor baru dalam turnamen FIFA sekaligus gagal mengakhiri kutukan empat tim tuan rumah debutan sebelumnya. Trinidad & Tobago (2001), Finlandia (2003), Peru (2005), dan India (2019) gugur di fase grup.
Pasalnya, jika mengakhiri perjalanan di Grup A dengan koleksi tiga poin, Indonesia berada dalam situasi rumit untuk lolos. Mereka perlu berharap terlebih dahulu Ekuador tak kalah dari Panama, lalu berharap tidak ada tim di tiga grup lain yang memiliki poin, selisih gol, produktivitas lebih baik.
Baca Juga: Ekuador Jaga Tradisi Melaju ke Fase Gugur
Telah berpengalaman
Chiba menegaskan, timnya tidak akan terpengaruh dengan dukungan puluhan ribu pendukung Indonesia yang akan memadati Gelora Bung Tomo. Ia mengungkapkan, pemain-pemain Maroko telah terbisa menghadapi tekanan dari tim tuan rumah dalam dua turnamen terdahulu.
”Kami sudah terbiasa dengan dukungan suporter lawan ketika menghadapi Aljazair. Pemain mendapat tekanan dari 18.000 penonton. Jadi, kehadiran pendukung tuan rumah hal normal bagi kami. Terpenting, saya minta kepada pemain untuk fokus kepada permainan kami,” kata Chiba yang berusia 53 tahun.
Pada turnamen Piala Arab U-17 dan Piala Afrika U-17, Maroko berhadapan langsung dengan tim tuan rumah, Aljazair. Bagi Maroko, Aljazair adalah rival terbesar mereka di level kontinental. Maroko mengemas kemenangan, 3-0, di Piala Afrika U-17, lalu mereka menahan Aljazair, 1-1, selama 120 menit di partai puncak Piala Arab U-17. Sayangnya, Singa Atlas gagal menjadi juara karena tumbang dalam adu penalti.
Pada laga lain, Ekuador akan menghadapi Panama di Stadion Manahan, Surakarta, Jawa Tengah. Kedua tim sama-sama bertekad meraih kemenangan di laga penutup babak penyisihan. Ekuador ingin memastikan diri sebagai juara Grup A, sedangkan kemenangan akan membuka kans Panama lolos setidaknya dengan meraih peringkat ketiga terbaik.