Charles Herrmann, Penyerang Sayap Belia Penopang Tim Jerman
Berkat Charles Herrmann, tim Jerman kini bisa bermimpi merasakan trofi Piala Dunia U-17 untuk pertama kali.
Oleh
KELVIN HIANUSA
·3 menit baca
Skuad Jerman bisa terbang tinggi pada laga perdana di Piala Dunia FIFA U-17 2023 berkat ”kepakan” konsisten di kedua sisi sayap lapangan. Inspirasi kemenangan Jerman, salah satunya, dihadirkan oleh penyerang sayap 17 tahun dari klub Borussia Dortmund, Charles Herrmann.
Herrmann terpilih sebagai pemain terbaik dalam kemenangan Jerman atas Meksiko, 3-1, di Stadion Si Jalak Harupat, Kabupaten Bandung, Jawa Barat, Minggu (12/11/2023). Tidak ada yang lebih layak mendapatkan penghargaan itu dibandingkan dirinya. Dia terlibat dalam seluruh gol ”Si Panser”, termasuk menyumbang dua asis.
Aksi penetrasi Herrmann dari sisi kanan, dalam formasi 4-2-3-1 Jerman, selalu berbahaya sejak menit awal. Dengan berkaki kidal, dia bisa mengubah arah dribel seketika untuk menuju arah gawang. Uniknya, gol pertama Jerman justru datang berkat aksinya dari sisi kiri. Dia memberikan asis untuk gelandang Noah Darvich dalam situasi transisi.
Bisa dominan di kedua sisi sayap adalah salah satu kelebihannya. Dia cenderung lebih banyak melakukan trik dan menahan bola di sisi kanan, sementara lebih praktis di sisi kiri. Akibat perubahan posisi itu, pertahanan Meksiko kebingungan. ”Dia pemain yang sangat bagus. Saya senang dengannya,” ujar Pelatih Tim U-17 Jerman Christian Wuck.
Herrmann mengombinasikan kecepatan, keterampilan, dan keunggulan fisik pada saat bersamaan. Sprint pemain keturunan Ghana itu sangat cepat, sering kali tidak bisa dikejar lawan. Pada saat bersamaan, dia memiliki tubuh kekar setinggi 1,8 meter. Kaki kidal yang biasa identik dengan pemain berteknik tinggi juga melekat pada dirinya.
Sekilas, Herrmann terlihat seperti bintang tim nasional Inggris, Bukayo Saka. Mereka sama-sama piawai dalam duel satu lawan satu maupun membongkar pertahanan blok rendah. Hanya saja, ia harus lebih baik lagi dalam pengambilan keputusan. Hal itulah yang membedakan penyerang sayap biasa dengan kelas dunia.
Kombinasi serangan dari sisi kanan Jerman sangat menarik. Herrmann didukung oleh bek sayap Eric Moreira. Kerja sama mereka menghasilkan gol ketiga yang dicetak Moreira, dan membuat Jerman unggul 3-0. Herrmann ”menarik” pertahanan lawan, lalu mengumpan ke Moreira yang masuk ke kotak penalti dari area luar.
Banyak sekali yang saya dapatkan di Dortmund. Hanya berusaha untuk terus melanjutkannya. (Charles Herrmann)
Gol dari skema serangan sayap itu bergaya ”sangat Jerman”. Serangan itu seperti mereplikasi gaya di era kejayaan klub Bayern Muenchen yang memadukan duet penyerang sayap Arjen Robben dan bek sayap Phillip Lahm. Robben, seperti juga Herrmann, harus pintar membaca situasi, yaitu antara kapan harus menusuk ke dalam atau mengumpan ke sisi luar.
Herrmann mengatakan, dia sangat senang dengan penampilan perdananya. ”Terutama untuk tim. Saya bangga karena tim ini memenangi laga pertama. Pertandingan ini sangat penting di turnamen ini. Saya percaya, dengan kekuatan kami, terutama di sayap, kami bisa menjuarai Piala Dunia,” ujarnya.
Menjalani debut
Pemain bernomor punggung 11 itu memulai karier di Akademi Hannover. Kemampuannya berkembang pesat sejak direkrut Dortmund pada 2020. Dia perlahan merangkak dari Akademi Dortmund, lalu ke tim U-17 dan U-19. Herrmann baru menjalani debutnya di tim U-19 pada musim ini.
Herrmann langsung mendapatkan kesempatan bermain reguler di Liga Jerman U-19. Dia juga sudah empat kali membela tim muda Dortmund di kompetisi UEFA (Asosiasi Sepak Bola Eropa). Pengalaman itulah yang dibawa sang pemain ke Indonesia. ”Banyak sekali yang saya dapatkan di Dortmund. Hanya berusaha untuk terus melanjutkannya,” tutur Herrmann.
Masa depan cerah sudah menanti Herrmann. Selama ini, Dortmund memang dikenal sebagai salah satu tim dengan pembinaan pemain muda terbaik sedunia. Klub tersebut sudah menghasilkan banyak bintang hebat, seperti Marco Reus dan Mario Goetze.
Namun, sebelum menginjak ke fase lanjutan itu, fokus Herrmann saat ini sedang tertuju ke trofi Piala Dunia U-17.