Laga perdana Mali kontra Uzbekistan diwarnai ”hattrick” oleh Mamadou Doumbia. Capaian itu menjadi suntikan penyemangat bagi Mali menghadapi laga berikutnya.
Oleh
NINO CITRA ANUGRAHANTO
·3 menit baca
SURAKARTA, KOMPAS — Striker Mali, Mamadou Doumbia, berhasil mencetak hattrick dalam laga melawan Uzbekistan di Piala Dunia U-17 2023. Hasil itu menyuntikkan semangat bagi seisi skuad. Asa mereka untuk melaju jauh dalam turnamen itu terus bertumbuh.
Tiga gol Doumbia mengantarkan Mali menang telak 3-0 atas Uzbekistan dalam laga pembuka Grup B Piala Dunia U-17 2023 di Stadion Manahan, Kota Surakarta, Jawa Tengah, Jumat (10/11/2023). Ketiga gol itu dilesakkan Doumbia pada menit ke-30, ke-72, dan ke-75. Catatan itu sekaligus mendudukkannya sebagai pencetak gol terbanyak sementara kejuaraan tersebut.
Seluruh skuad semringah selepas laga. Kegembiraan dan suasana positif itu masih terasa hingga sesi latihan sehari setelahnya di Lapangan Sriwaru, Kota Surakarta, Sabtu (11/11/2023). Hari itu, para pemain hanya melakukan latihan ringan untuk memulihkan kondisi fisik. Latihan dimulai dengan berlari bersama mengelilingi lapangan.
Sepanjang sesi lari itu, senyum dan tawa ditunjukkan para pemain. Mereka sesekali bercanda di sela-sela lari meski sang pelatih, Soumaila Coulibaly, ikut berlari bersama. Ketika melewati awak media, sebagian pemain berpose dan minta dipotret sembari terus melaju.
”Semua pemain dalam kondisi baik. Atmosfer tim ini sedang sangat bagus. Para pemain bahagia bisa menang pada laga pertamanya. Sekarang, mereka akan berkonsentrasi untuk menghadapi laga selanjutnya,” kata Coulibaly seusai latihan, Sabtu petang.
Sepanjang sesi lari itu, senyum dan tawa ditunjukkan para pemain. Mereka sesekali bercanda di sela-sela lari meski sang pelatih, Soumaila Coulibaly, ikut berlari bersama.
Pada laga selanjutnya, Mali akan menghadapi Spanyol. Lawan mereka itu termasuk salah satu yang difavoritkan sebagai kampiun.
Pandangan itu didasari kedalaman skuad Spanyol dalam perhelatan tahun ini. Isi skuad dari tim berjuluk ”La Rojita” itu diwarnai pemain yunior dari klub-klub kenamaan di Spanyol, seperti Barcelona, Real Madrid, Atletico Madrid, dan Villarreal.
Barcelona menjadi klub yang mengirimkan pemain paling banyak. Jumlahnya delapan orang. Salah seorang di antaranya ialah striker muda yang beberapa waktu lalu mencetak gol pada laga debutnya bersama tim senior, yakni Marc Guiu.
Guiu juga tampil impresif dalam laga pertamanya di Piala Dunia U-17 2023 kontra Kanada. Ia mencetak satu gol dan satu asis. Torehan itu sekaligus membuatnya diberi penghargaan sebagai pemain terbaik pada laga tersebut. Dalam laga itu, Spanyol keluar sebagai pemenang dengan skor akhir 2-0.
Coulibaly menolak tunduk pada berbagai kualitas yang dimiliki Spanyol. Ia merasa anak asuhnya nanti bisa bertarung secara seimbang di lapangan. Pihaknya pun tak gentar oleh bakal ujung tombak Spanyol, Guiu, yang juga dielu-elukan sebagai pemain potensial.
”Kami juga punya striker yang mencetak tiga gol (Doumbia). Jadi, keberadaan Guiu nanti tidak ada masalah,” kata Coulibaly.
Selanjutnya, kata Coulibaly, sisa waktu yang ada difokuskan untuk memulihkan kondisi pemain. Perihal gaya bermain, ia masih enggan membeberkan. Namun, ia menjanjikan perlawanan sepadan dengan tim idola tersebut.
Mali memiliki gaya bermain terbuka. Mereka mau meladeni duel-duel keras dan laga yang intensitasnya tinggi. Adapun permainan berintensitas tinggi merupakan karakter Spanyol. Oleh karena itu, perjumpaan Spanyol dan Mali akan cukup menarik mengingat kedua tim sama-sama gemar menyerang. Keduanya juga sama-sama menang pada laga pertamanya.
”Tim kami juga cukup kuat. Sekarang, kami punya jeda dua hari untuk beristirahat. Seperti apa pertandingan lawan Spanyol, mari kita lihat sama-sama nanti,” kata Coulibaly.
Sementara itu, Guiu juga menatap positif laga selanjutnya melawan Mali. Ia bersyukur dengan kemenangan pada laga perdananya. Ia tak memungkiri seharusnya bisa lebih banyak gol tercipta dalam laga tersebut. Sayang, pertahanan rapat Kanada memaksa Guiu dan kawan-kawan bekerja lebih keras untuk keluar sebagai pemenang dalam pertandingan tersebut.
”Hal yang baik untuk memulai turnamen. Kami mendapat tiga poin. Kami sebenarnya bisa mencetak (gol) lebih banyak. Tetapi, hal terpenting justru mempertahankan kemenangan itu sampai akhir laga,” kata Guiu.