Landon Donovan Mengangkat Martabat ”Soccer” di Amerika Serikat
Landon Donovan tak diragukan lagi sebagai pesepak bola putra terbaik di Amerika Serikat. Ia menciptakan sejarah bersama AS sejak tampil di Piala Dunia U-17 1999.
Oleh
MUHAMMAD IKHSAN MAHAR
·4 menit baca
Sebanyak 17 edisi Piala Dunia U-17 telah diikuti Amerika Serikat sejak perhelatan pembuka di China 1985. Namun, hanya satu pemain AS yang pernah dinobatkan menerima bola emas atau pemain terbaik turnamen. Ia adalah Landon Donovan yang meraih prestasi individu itu pada Selandia Baru 1999.
Capaian individu itu tak lepas dari kemampuan Donovan mengangkat AS meraih perjalanan terbaik di Piala Dunia U-17. Kala itu, Donovan membantu AS menembus hingga babak semifinal dan duduk di peringkat keempat. Torehan tiga gol Donovan amat krusial bagi perjalanan AS di Selandia Baru.
Donovan menjadi pemain AS pertama yang mencetak gol di dua laga beruntun fase grup Piala Dunia U-17. Ia mencatatkan nama di papan skor untuk memastikan kemenangan AS atas Selandia Baru, 2-1, di laga pembuka, 10 November 1999.
Kemudian, eksekusi penalti yang tenang ia lakukan untuk membantu AS menahan imbang Polandia, 1-1, tiga hari berselang. Donovan mencuri perhatian dengan gaya uniknya sebelum melakukan sepakan di titik putih. Ia berjongkok terlebih dahulu di zona setengah lingkaran kotak penalti untuk berdoa.
Satu gol lagi disarangkan Donovan ketika AS menahan Australia, 2-2, di babak semifinal. Laga itu ditentukan melalui adu penalti. Donovan sukses menjalankan amanah sebagai eksekutor pertama, tetapi AS kalah 6-7. Pada duel perebutan tempat ketiga, AS tumbang, 0-2, dari Ghana.
Setelah edisi 1999, capaian terbaik AS adalah menembus babak perempat final. Itu tercipta pada tiga edisi, yaitu Finlandia 2003, Peru 2005, dan India 2017.
Sinar Donovan tidak berhenti di kelas yunior. Ia mencapai terang di level senior. Donovan membantu skuad AS mencapai prestasi terbaik dalam sejarah. Pada debutnya tampil di Piala Dunia, Donovan membawa AS menembus babak perempat final Korea Selatan-Jepang 2002. Ia menyumbang dua gol pada Piala Dunia 2002 yang membantunya dinobatkan sebagai Pemain Muda Terbaik.
Capaian itu belum bisa lagi disamakan AS pada partisipasi di empat edisi pesta sepak bola terakbar selanjutnya. Puncaknya, Donovan menjadi bagian tim AS yang menembus final Piala Konfederasi 2009 di Afrika Selatan.
Pada debutnya tampil di Piala Dunia, Donovan membawa AS menembus babak perempat final Korea Selatan-Jepang 2002.
Di luar prestasi itu, perjalanan AS di ajang Piala Dunia ”mini” itu menjadi buah bibir seusai menumbangkan Spanyol, yang berpredikat juara Eropa, 2-0, di babak semifinal. Namun, sebuah gol Donovan di final gagal membantu AS meraih juara. Mereka tumbang, 2-3, dari Brasil. Capaian itu sudah tidak bisa lagi ditandingi karena FIFA telah menghentikan penyelenggaraan Piala Konfederasi pada 2019.
Bruce Arena, Pelatih AS periode 1998-2006, menganggap Donovan adalah mukjizat bagi sepak bola AS. Kata Arena, Donovan menunjukkan kepada dunia bahwa AS bisa bersaing di level elite sepak bola dunia.
”Satu-satunya masalah dengan Landon (Donovan) adalah dia pemain terbaik di tim yang bisa bermain di banyak posisi sehingga Anda akan pusing untuk menentukan posisi baginya,” ucap Arena berkelakar dilansir Bleacher Report pada 2013.
Membuka jalan
Setelah tampil baik di Piala Dunia U-17 1999, Leverkusen merekrut Donovan yang berstatus pemain Akademi IMG di Florida, AS. Pemain setinggi 1,73 meter itu memang gagal tampil reguler di tim utama Leverkusen karena hanya mendapatkan kesempatan tampil sembilan laga pada periode 1999-2001, tetapi ia membuka jalan bagi terpantaunya akademi sepak bola AS oleh para pemandu bakat dari Eropa.
Gagal di Eropa, Donovan pun kembali ke AS. Ia akhirnya mencapai puncak karier dan prestasi bersama Los Angeles Galaxy. Sebelum kedatangan David Beckham, Donovan adalah ikon Galaxy yang menyumbangkan enam trofi. Ia juga dinobatkan pemain terbaik LA Galaxy pada 2006, 2008, 2009, dan 2011.
Ketajamannya ditegaskan melalui predikat pencetak gol terbanyak klub dalam enam musim. Tak ayal, Major League Soccer (MLS), operator kompetisi profesional AS, menobatkan Donovan sebagai Pemain Terbaik Sepanjang Masa dalam sejarah MLS, Desember 2020.
Ia membuktikan kepada dunia bahwa Amerika Serikat juga memiliki pesepak bola andal. Sempat gagal di Leverkusen tidak membuatnya patah arang untuk berkarier di Eropa. Itu dibuktikannya dengan membela Bayern Muenchen (2008-2009) dan Everton (2009-2010 dan 2011-2012) di sela masa jeda musim Liga Amerika Serikat.
Donovan telah menutup karier cemerlangnya sebagai salah satu pesepak bola terbaik yang pernah dimiliki AS pada 2019. Koleksi 57 gol—rekor gol terbanyak—dari 157 penampilan bersama AS menjadi legitimasi bahwa Donovan bukan pemain biasa-biasa saja.
”Saya hanya memikirkan bermain sepak bola. Sejak awal karier, saya tidak memikirkan untuk bermain di klub besar Eropa atau kompetisi bergengsi. Saya hanya melakukan sesuatu yang saya sukai,” ucap Donovan kepada The Guardian.
Ibarat dalam kisah komik Marvel, Donovan layak disejajarkan dengan Captain America. Ia adalah teladan bagi wujud pesepak bola ideal di negeri Paman Sam.