Getir Kekalahan Pertama Arsenal
Gol kontroversial dari Anthony Gordon memisahkan duel panas Newcastle dan Arsenal yang penuh dengan adu mulut hingga bentrok fisik keras.
NEWCASTLE, MINGGU — Newcastle memberikan kekalahan perdana untuk Arsenal di Liga Inggris musim ini lewat gol semata wayang yang kontroversial. Terlepas dari gol penuh perdebatan itu, Newcastle memang mampu memaksa Arsenal bermain dalam situasi serba kacau. Situasi tersebut menguntungkan tuan rumah dan merugikan tim tamu.
Setelah 11 pekan, Arsenal akhirnya menderita kekalahan pertama dari tuan rumah Newcastle 0-1 di Stadion St James Park, Minggu (5/11/2023) dini hari WIB. Gol penyerang Anthony Gordon memisahkan laga yang berlangsung seimbang dan intens hingga menit ke-64 tersebut. Gol itu ramai dibahas karena kontroversial.
Keunggulan Newcastle bermula dari bola yang diselamatkan gelandang Joe Willock sebelum keluar lapangan. Willock kemudian mengumpan silang ke kotak penalti. Ada gelandang Joelinton yang berduel udara dengan bek Arsenal Gabriel Magalhaes. Setelah kemelut tercipta di depan gawang, Gordon tinggal memasukkan bola tanpa penjagaan.
Video asisten wasit atau video assistant referee (VAR) memeriksa tiga kejadian sekaligus dalam proses gol. Mulai dari bola telah keluar dari lapangan atau belum, pelanggaran Joelinton karena tertangkap mendorong Magalhaes, dan kemungkinan Gordon di posisi offside. Namun, setelah memeriksa sekitar lima menit, VAR menyatakan gol tersebut sah.
”Kami semua frustrasi. Dari sudut pandang saya, bola telah keluar dari lapangan. Saya juga berpikir Gabriel dilanggar. Joelinton mendorong punggungnya. Tidak akan terjadi gol jika (dua hal) itu diputuskan dengan benar. Belum lagi, gol itu offside menurut saya. Kami sangat-sangat kecewa,” kata kiper Arsenal David Raya.
Sulit bagi Arsenal untuk bangkit seusai tertinggal lebih dulu. Seperti diketahui, Newcastle bersama Manajer Eddie Howe terkenal dengan pertahanan rapat saat menggunakan blok medium dalam formasi 4-5-1. Sebelas pemain tuan rumah hanya menunggu di sepertiga lapangan sendiri saat Arsenal berupaya mencari celah.
Manajer Arsenal Mikel Arteta menilai, mereka tidak pantas kalah. ”Kami kalah karena keputusan yang seharusnya sangat jelas. Memalukan. Ini adalah aib. Bagaimana caranya gol itu bisa disahkan. Saya sudah 20 tahun di negara ini dan saya baru merasa malu saat ini. Margin penentu pertandingan ini sangat kecil,” ujarnya.
Manajer Arsenal Mikel Arteta menilai, mereka tidak pantas kalah.
Terlalu banyak insiden abu-abu dalam laga yang berlangsung panas tersebut. Di paruh pertama, gelandang Arsenal Kai Havertz hampir saja diusir wasit karena tekel keras. Wasit Stuart Attwell hanya memberikan kartu kuning. VAR sempat memeriksa, tetapi tidak meningkatkan hukuman jadi kartu merah.
Baca juga: Puncak Kecemasan Arteta
Menurut Howe, Arsenal seharusnya sudah bermain dengan 10 pemain sejak paruh pertama. ”Kakinya terlihat tinggi. Menurut saya, itu berbahaya dan pantas diganjar kartu merah. Dia beruntung hanya mendapatkan kartu kuning. Soal gol, saya belum melihat tayangan ulang dengan jelas. Tetapi, menurut saya, itu gol yang bagus,” ujarnya.
Sementara itu, gelandang Newcastle Bruno Guimaraes juga cukup beruntung terhindar dari kartu merah sebelum turun minum. Guimaraes tertangkap kamera menyikut kepala Jorginho. Namun, lagi-lagi, VAR tidak melihat ada sesuatu yang perlu diintervensi.
Berlangsung keras
Pertandingan berlangsung keras sepanjang laga. Para pemain Newcastle dan Arsenal saling memprovokasi dengan benturan fisik ataupun adu mulut. Duel terasa begitu kacau. Kedisiplinan pemain tidak terjaga. Hal itu terlihat dari total 23 pelanggaran dan 6 kartu kuning yang diberikan selama 90 menit.
Baca juga: Tekad Newcastle Melepas Trauma atas Arsenal
Kekacauan itu turut berpengaruh terhadap tempo pertandingan. Kedua tim sama-sama buruk dalam sentuhan akhir. Alhasil, mereka saling menyerang balik, terutama pada satu jam pertama. Selama 30 menit pertama Arsenal lebih dominan, lalu diambil alih oleh Newcastle pada setengah jam berikutnya.
Newcastle menang bukan hanya berkat gol kontroversial. Mereka juga mampu memancing Arsenal untuk bermain sangat oportunistis. Itu adalah gaya asli tim asuhan Howe. Mereka lebih mengandalkan fisik dan serangan sporadis untuk bersaing. Situasi kacau di lapangan terasa seperti habitat asli mereka.
Gol semata wayang Newcastle juga berasal dari situasi kacau yang tidak terduga. Mereka menyerang balik setelah mematahkan serangan Arsenal. Lalu, tendangan penyerang sayap Jacob Murphy melebar jauh. Bola yang hampir keluar itu diambil oleh Willock, lalu berubah jadi momentum gol pembuka.
Jauh berbeda dengan tim tamu yang dikenal dengan permainan indah nan elegan, lewat penguasaan bola dominan dan umpan-umpan pendek. Ritme ”Si Meriam” selalu dirusak dengan tekel-tekel keras lawan. Mereka pun kehilangan ciri khas. Terlihat penyerang sayap yang merupakan poros serangan Arsenal, Bukayo Saka dan Gabriel Martinelli, tidak berkembang.
Di sisi lain, skuad Newcastle juga tampak sangat lapar setelah pulang dari markas Manchester United dengan kemenangan 3-0 di Piala Liga. ”Luar biasa. Anda bisa melihat kebersamaan kami. Kami tidak punya banyak pemain tersedia. Bisa menang atas MU dan Arsenal adalah sesuatu yang luar biasa,” kata Gordon. (AP/REUTERS)