Laga melawan Manchester City menjadi puncak kecemasan Manajer Arsenal, Mikel Arteta. Laga akbar itu digadang-gadang sebagai final penentu juara Liga Inggris musim ini
Oleh
I GUSTI AGUNG BAGUS ANGGA PUTRA
·4 menit baca
MANCHESTER, SELASA – Rentetan tiga hasil imbang membuat jarak Arsenal di puncak klasemen Liga Inggris semakin tipis dengan Manchester City. Kedua tim saat ini hanya terpaut lima poin, tetapi City memiliki dua laga lebih sedikit dibandingkan Arsenal. Dengan begitu, laga City kontra Arsenal di Stadion Etihad, Kamis (27/4/2023) pukul 02.00 WIB, tidak lain menjadi puncak kecemasan Manajer Mikel Arteta, lantaran jarak timnya dengan City bisa semakin dekat bila hasil buruk yang kembali diraih.
Arsenal yang sebelumnya difavoritkan meraih gelar Liga Inggris pertama sejak 2004 mendadak seperti kehilangan tajinya, terutama dalam tiga pertandingan terakhir. Padahal sebelum tiga hasil imbang beruntun itu, “Meriam London” mampu menyapu bersih tujuh kemenangan di liga. Penurunan performa Arsenal mulai terasa saat ditahan imbang Liverpool 2-2 di markasnya. Setelah unggul 2-0, Liverpool mampu menekan dan memaksakan hasil imbang hingga akhir laga.
Terbaru, Arsenal ditahan imbang Southampton 3-3. Beberapa pihak menilai skuad muda Arsenal memanggul beban yang terlampau berat untuk tampil konsisten dan memenangkan gelar liga pertama sejak 19 tahun yang lalu.
Di sisi lain, skuad muda bisa menjadi bumerang akibat gairah meledak-ledak yang mereka bawa. Laga melawan Southampton menjadi buktinya. Arsenal yang bertekad mengakhiri paceklik kemenangan di dua laga justru tampil terlalu menggebu-gebu. Mereka pada akhirnya kehilangan ritme permainan. Permainan tempo tinggi yang diharapkan berubah menjadi tergesa-gesa.
Kali ini, Arsenal menghadapi gangguan serius terhadap upaya meraih gelar. “Meriam London” belum pernah sekalipun memetik kemenangan atas City di Liga Inggris sejak 2015. Rekor pertemuan Arteta dengan Manajer City, Josep “Pep” Guardiola, juga buruk. Dalam tujuh laga terakhir, Arteta selalu kalah dari Guardiola. Maka, ada kekhawatiran besar laga di Stadion Etihad nanti kembali akan menjadi milik City.
Dengan begitu, City akan kembali memperpendek jarak menjadi dua poin. City pun bisa melampaui perolehan poin Arsenal karena punya satu laga lagi yang belum dimainkan. Kendati demikian, penyerang Arsenal, Gabriel Jesus, mencoba tetap mengobarkan optimisme kepada rekan setimnya.
“Sekarang adalah saat yang sulit. Sekarang saatnya untuk tetap bersatu sampai akhir. Kami masih memiliki banyak hal yang harus dilakukan musim ini. Ini belum berakhir, kami masih unggul lima poin. Manchester City memiliki dua pertandingan di tangan, tetapi jika kami ingin menjadi juara, kami harus pergi ke sana untuk memenangkan pertandingan. Itu saja,” tutur Jesus, dikutip dari Football London pada Selasa (25/4/2023).
Masalah pertahanan
Ada satu hal yang konsisten di tiga laga Arsenal sebelumnya, yaitu masalah pertahanan. Absennya bek tengah William Saliba karena cedera punggung terbukti telah menjadi pukulan telak bagi Arsenal. Belum diketahui kapan Saliba bisa kembali tampil.
Sekarang saatnya untuk tetap bersatu sampai akhir. Kami masih memiliki banyak hal yang harus dilakukan musim ini. Ini belum berakhir, kami masih unggul lima poin.
Saliba selalu menjadi pilihan utama Arteta di jantung pertahanan Arsenal sejak awal musim. Setelah Saliba absen pada Maret lalu, jumlah kebobolan gol Arsenal dan peluang besar yang dihasilkan tim lawan saat berjumpa Arsenal menjadi berlipat ganda.
“Kami harus bercermin karena kami memberikan tiga gol yang sangat mudah dan ketika Anda melakukannya, sangat sulit untuk menang di liga ini,” kata Arteta.
Pertahanan Arsenal akan kembali menghadapi ujian mahaberat. Itu karena City merupakan tim dengan rerata gol tertinggi di tiap pertandingan Liga Inggris, yaitu dengan 2,66 gol per laga. Performa itu ditopang dengan kehadiran penyerang haus gol, Erling Haaland, yang saat ini menjadi pencetak gol terbanyak di liga dengan koleksi 32 gol.
Di saat Haaland mengalami kebuntuan, City tidak kekurangan pemain untuk mencetak gol. Buktinya, Riyad Mahrez mampu tampil sebagai pembeda ketika mencetak trigol di semifinal Piala FA menghadapi Sheffield United. Performa seperti itu membawa City masih bersaing di perebutan gelar Liga Inggris, Liga Champions Eropa, dan Piala FA. Baru-baru ini City memastikan tempat di final Piala FA dan lolos ke semifinal Liga Champions.
Satu hal yang perlu diperhatikan Arteta adala City belum pernah terkalahkan ketika bermain di Stadion Etihad sepanjang 2023. “The Citizens” juga amat produktif dengan mencetak 43 gol dalam rentang waktu tersebut. Walau lebih diungggulkan ketimbang Arsenal, Guardiola tetap merendah dengan menyebut Arsenal sebagai tim terbaik di Inggris saat ini.
“Saya tahu meskipun mereka bermain imbang dalam tiga pertandingan terakhir, cara mereka bermain di sebagian besar permainan sulit untuk dihentikan. Ini adalah pertandingan besar dan penting bagi kami. Kami tahu kemenangan akan memberi kami kesempatan. Langkah untuk meletakkannya sepenuhnya di tangan kita,” ujar Guardiola.
Menurut ahli statistik Simon Gleave dari perusahaan data Gracenote, tiga hasil imbang beruntun di laga sebelumnya membuat peluang Arsenal untuk memenangkan Liga Inggris kini hanya tersisa 21 persen. Sedangkan City sekarang memiliki kemungkinan 79 persen untuk juara. Dengan prediksi seperti itu, tidak heran bila Arteta kini sampai pada puncak kecemasannya, dan itu akan coba ia singkirkan dengan meraih minimal hasil imbang di markas City. (AFP/REUTERS)