Carlos Alcaraz dominan setengah tahun pertama 2023, setelah itu performanya turun. Ia kalah di babak kedua Paris Masters.
Oleh
YULIA SAPTHIANI
·4 menit baca
PARIS, SELASA — Meski absen di turnamen tenis Grand Slam Australia Terbuka pada Januari 2023, Carlos Alcaraz mendominasi persaingan tunggal putra dengan menjuarai enam dari sepuluh turnamen hingga pertengahan tahun. Namun, setelah itu, petenis Spanyol tersebut kesulitan bersaing karena kehabisan ”bahan bakar”.
Kekalahan pada babak kedua turnamen ATP Masters 1000 Paris, Perancis, pada Selasa (31/10/2023) malam waktu setempat atau Rabu dini hari waktu Indonesia, bahkan menjadi hasil terburuk Alcaraz pada tahun ini. Setelah mendapat bye pada babak pertama, Alcaraz, yang menjadi unggulan kedua, disingkirkan petenis yang lolos dari babak kualifikasi, Roman Safiullin, dengan skor 4-6, 3-6.
Alcaraz tampil buruk pada pertandingan tersebut dengan membuat 27 unforced error yang membuat servisnya empat kali dipatahkan Safiullin. ”Saya tidak bisa menikmati pertandingan itu. Saya punya pukulan yang bagus, tetapi tidak dalam pergerakan. Saya harus memperbaikinya,” kata Alcaraz.
Petenis berusia 20 tahun itu memiliki waktu 11 hari untuk memperbaiki kekurangannya sebelum menjalani turnamen Final ATP di Turin, Italia, pada 12-19 November. Ajang ini adalah turnamen yang diikuti delapan wakil terbaik di tunggal putra dan ganda putra berdasarkan performa pada tahun ini dalam rangkaian turnamen ATP Tour.
Alcaraz menjadi salah satu dari lima petenis yang sudah dipastikan lolos ke Turin. Empat petenis lainnya adalah Novak Djokovic, Daniil Medvedev, Jannik Sinner, dan Andrey Rublev.
Cedera kaki kiri dan kelelahan otot pada punggung bagian bawah membuat Alcaraz tak leluasa bergerak dengan agresif saat melawan Safiullin. Sebelumnya, cedera tersebut membuatnya tersingkir pada babak keempat Shanghai Masters, tiga pekan lalu. Setelah itu, dia batal bermain di ATP 500 Basel, Swiss.
Sejak menjuarai Wimbledon, yang merupakan gelar keenamnya pada 2023, dia hanya sekali mencapai final dalam enam turnamen, yaitu di Cincinnati Masters. Selain Djokovic, Medvedev, dan Sinner, Alcaraz juga kalah dari petenis dengan prestasi yang berada di bawahnya, yaitu Tommy Paul, Grigor Dimitrov, dan Safiullin.
Calon terkuat untuk menjadi petenis putra terbaik pada akhir 2023 adalah Djokovic yang merebut posisi ranking teratas dunia dari Alcaraz pada 11 September 2023.
Hasil dalam empat bulan terakhir bertolak belakang dengan enam bulan pertama. Dia memang melewatkan Australia Terbuka karena cedera. Akan tetapi, setelah itu, Alcaraz kembali ke kompetisi bukan seperti petenis yang baru pulih dari cedera.
Alcaraz menembus final pada tiga turnamen pertamanya dan mendapat dua gelar, salah satunya dari Indian Wells Masters. Gelar lainnya didapatnya dari ATP 250 Buenos Aires, ATP 500 Barcelona, dan Madrid Masters.
Dia bahkan untuk pertama kalinya menjuarai turnamen di lapangan rumput, yaitu ATP 500 London dan melengkapinya dengan trofi juara Wimbledon. Lawan yang dikalahkan di Wimbledon pun tak sembarangan, yaitu Djokovic.
Menguras tenaga
Namun, setelah itu, Alcaraz bagai ”kehabisan bahan bakar”. Seperti seniornya, Rafael Nadal, Alcaraz memiliki karakter permainan agresif yang menguras lebih banyak tenaga. Gaya itu membuatnya kesulitan bermain pada level tertinggi sepanjang tahun.
Sebagai dampak dari penurunan performa dan hasil itu, Alcaraz akan semakin sulit menyamai salah satu prestasinya pada 2022, yaitu ketika menjadi petenis nomor satu dunia pada akhir tahun. Status ini memiliki gengsi besar di kalangan petenis karena menjadi gambaran performa mereka sepanjang tahun.
Calon terkuat untuk menjadi petenis putra terbaik pada akhir 2023 adalah Djokovic yang merebut posisi ranking teratas dunia dari Alcaraz pada 11 September 2023. Namun, dia memiliki tantangan untuk mempertahankan poin peringkat ketika menjadi finalis Paris Masters 2022 dan juara Final ATP 2022.
Petenis Rusia peringkat ketiga dunia, Medvedev juga memiliki peluang menempati puncak peringkat akhir 2023 meski tak akan mudah. Medvedev akan memulai penampilan di Paris Masters dengan melawan Dimitrov pada babak kedua, Rabu. Begitu pula Djokovic yang akan berhadapan dengan Tomas Mastin Etcheverry.
Pada pertandingan lain yang berlangsung sepanjang Selasa, kemenangan didapat oleh empat unggulan, yaitu Rublev (5), Alexander Zverev (10), Hubert Hurkacz (11), dan Karen Khachanov (16).
Pegula ke semifinal
Dari turnamen putri Final WTA di Cancun, Meksiko, petenis nomor satu dunia, Aryna Sabalenka, takluk dari Jessica Pegula dengan skor 4-6, 3-6 pada penyisihan Grup Bacalar. Dengan kemenangan yang telah didapat dari dua pertandingan, Pegula menjadi petenis pertama yang lolos ke semifinal. Adapun Maria Sakkari, yang kalah dari Elena Rybakina 0-6, 7-6 (4), 6-7 (2), pada grup yang sama, menjadi petenis pertama yang tersingkir.
Dengan hasil yang berlangsung pada Selasa waktu setempat ini, pendamping Pegula yang lolos ke semifinal akan ditentukan melalui pertandingan antara Sabalenka dan Rybakina. Ini menjadi ulangan final Australia Terbuka yang dimenangi Sabalenka dan Indian Wells (Rybakina).
Pegula lolos ke semifinal karena apa pun hasil melawan Sakkari pada pertandingan akhir grup, Kamis, akan tetap menempatkannya sebagai salah satu dari dua peringkat teratas Grup Bacalar. Dengan diikuti delapan petenis yang bersaing dalam format round robin pada dua grup penyisihan, petenis yang menempati peringkat pertama dan kedua grup berhak tampil di semifinal.
Selain empat petenis di Grup Bacalar, empat lainnya bersaing di Grup Chetumal. Berdasarkan hasil pertandingan pertama setiap petenis, pada Senin, Cori ”Coco” Gauff menempati peringkat teratas klasemen sementara setelah menang atas Ons Jabeur 6-0, 6-1. Kemenangan juga didapat Iga Swiatek atas Marketa Vondrousova dengan skor 7-6 (0), 6-3.
Pertandingan di Grup Chetumal akan berlanjut pada Rabu, yaitu antara Swiatek dan Coco serta Jabeur melawan Vondrousova. (AFP/REUTERS)