Jiwa dan raga Sergio Ramos saat ini memang milik Sevilla. Namun, ia akan selalu menjadi bagian dari sejarah besar Real Madrid.
Oleh
I GUSTI AGUNG BAGUS ANGGA PUTRA
·4 menit baca
SEVILLA, JUMAT — Setelah tertunda, pertemuan antara Sergio Ramos dan Real Madrid akhirnya terjadi. Meski dilahirkan dari rahim Sevilla, Ramos bagaimanapun tetaplah legenda hidup Real Madrid. Maka dari itu, laga antara Sevilla dan Real di Stadion Ramon Sanchez Pizjuan, Sabtu (21/10/2023) pukul 23.30 WIB, pun terasa agak janggal.
Sevilla berperan besar dalam karier sepak bola Ramos. Pemain berusia 37 tahun itu pertama kali menimba ilmu olah bola saat bergabung dengan Sevilla U-19 pada 2002. Kemudian, pada 2005, Ramos membuat langkah besar dengan bergabung bersama Real Madrid.
Real kemudian menjadi klub terlama yang dia bela. Selama 16 musim membela Real, Ramos turut andil dalam mempersembahkan sejumlah gelar bergengsi, seperti Liga Champions Eropa (empat kali) dan Liga Spanyol (lima kali).
Seusai menikmati masa-masa kejayaan bersama Real, Ramos memutuskan bergabung dengan raksasa Perancis, Paris Saint-Germain (PSG). Kariernya di PSG tak berjalan mulus lantaran terganggu cedera. Saat membela PSG, Ramos berkesempatan bertemu dengan Real di babak 16 besar Liga Champions. Namun, pertemuan itu urung terwujud karena Ramos harus absen setelah menderita cedera betis.
Kali ini, Ramos kembali akan bersua dengan klub yang seakan telah menjadi setengah bagian dari hidupnya itu. Pertemuan tersebut akan terasa janggal karena selama ini khalayak mengenal Ramos sebagai benteng tangguh milik Real. Bahkan, setelah tak lagi jadi bagian dari klub, manajemen Real tetap mengabadikan peran besar Ramos. Dalam laman resminya, Real mendeskripsikan Ramos sebagai legenda sejati sekaligus salah seorang pemain terbaik klub.
Satu momen bersama Ramos yang tidak akan dilupakan pendukung Real adalah saat final Liga Champions 2014 kontra Atletico Madrid. Real yang tertinggal 0-1 mampu menyamakan kedudukan di menit-menit akhir berkat sundulan Ramos. Gol Ramos itu ternyata membuka jalan bagi kebangkitan Real di babak perpanjangan waktu. Hingga akhir laga, Real mampu unggul 4-1 dan memenangi Liga Champions untuk kesepuluh kalinya alias ”La Decima”.
Saking besarnya peran serta kenangan manis Ramos di Real, para jurnalis Spanyol sangat penasaran dengan reaksi dari pihak Real apabila Ramos mampu tampil baik dan melukai mantan klubnya itu. Pelatih Real Carlo Ancelotti mengaku tidak akan merasa terganggu andai Ramos mampu mencetak gol di laga nanti. Ancelotti adalah pelatih Real saat Ramos mencetak gol bersejarah itu.
Saya senang melihatnya dan menyapanya. Saya memiliki kasih sayang khusus untuknya. Jika saya di sini hari ini, itu untuk Ramos. Jika dia tidak mencetak gol itu di final, saya mungkin tidak akan berada di sini.
”Saya senang melihatnya dan menyapanya. Saya memiliki kasih sayang khusus untuknya. Jika saya di sini hari ini, itu untuk Ramos. Jika dia tidak mencetak gol itu di final, saya mungkin tidak akan berada di sini. Saya yakin dia akan memainkan permainan yang hebat,” kata Ancelotti dalam sesi konferensi pers jelang pertandingan, Jumat (20/10/2023) malam WIB.
Ramos terakhir kali mencetak gol ke gawang Real pada 2005 saat masih membela Sevilla. Saat itu, ia mencetak gol melalui sundulan kepala dalam laga yang berakhir imbang 2-2. Pada pertemuan pertama dengan Real di liga, ia turut membantu Sevilla memetik kemenangan tipis 1-0 atas Real.
Jadi jimat
Berbekal pengalamannya yang malang melintang di Real, Ramos seolah akan menjadi jimat di lini belakang bagi Sevilla. Kemampuan Ramos sangat dibutuhkan Sevilla untuk meredam agresivitas Real. Apalagi mengingat Ramos punya rekam jejak bagus setiap kali membela Sevilla ketika bertemu dengan Real.
Meski bermain di hadapan pendukung sendiri, Sevilla sedang diliputi tren buruk setelah gagal memetik kemenangan di semua kompetisi dalam tiga laga terakhir. Sebaliknya, para pemain Real sedang dalam kepercayaan diri tinggi seusai mengemas empat kemenangan beruntun.
Laga ini pun bakal menjadi ujian pertama yang mahaberat bagi pelatih sementara Sevilla, Diego Alonso. Mantan pelatih timnas Uruguay itu terhitung baru satu setengah pekan memimpin pemain Sevilla. Alonso ditunjuk sebagai pelatih setelah Jose Luis Mendilibar dipecat.
”Saya telah bekerja dengan para pemain selama satu setengah minggu dan itu luar biasa. Kami sekarang sedang mengerjakan beberapa ide dan memasukkan identitas yang diinginkan ke dalam gaya permainan kami,” ujar Alonso, dikutip dari laman resmi Sevilla.
Sevilla diprediksi bakal bermain dengan formasi 4-2-3-1 mengandalkan Youssef En-Nesyri di lini depan. Penyerang timnas Maroko itu akan ditopang Lucas Ocampos, Suso, dan Dodi Lukebakio di belakangnya.
Di sisi lain, Ancelotti kemungkinan besar akan menurunkan duet penyerang Joselu dan Vinicius Junior dalam formasi 4-3-1-2. Eksplosivitas lini depan Real akan semakin tajam dengan adanya rekrutan baru Real yang sedang naik daun, Jude Bellingham, sebagai gelandang serang. (REUTERS)