Francesco Bagnaia kembali kesulitan saat menggunakan ban belakang kompon lunak di Phillip Island, mirip dengan akhir pekan lalu di Mandalika. Masalah kronis ini dinilai Bagnaia perlu segera diselesaikan.
Oleh
AGUNG SETYAHADI
·5 menit baca
VENTNOR, JUMAT — Tradisi Jumat sulit masih mengikuti Francesco Bagnaia hingga ke Phillip Island, tempat dia kembali gagal lolos langsung ke kualifikasi kedua MotoGP. Pebalap tim pabrikan Ducati itu masih kesulitan menemukan kecepatan dengan ban belakang kompon lunak sehingga catatan waktunya di luar sepuluh besar pada akhir sesi latihan MotoGP seri Australia, Jumat (20/10/2023). Dengan ban kompon medium, Bagnaia bisa mencetak pace yang solid.
Sudah dua pekan kedua beruntun Bagnaia harus menjalani perebutan posisi start dari kualifikasi pertama. Akhir pekan lalu, di Mandalika, dia juga menjalani Q1 dan hanya meraih posisi start ke-13. Dia finis di posisi kedelapan dalam sprint, di mana dia menggunakan ban belakang lunak. Namun, dalam balapan utama, dengan ban belakang medium, dia kembali menemukan feeling pengendalian yang solid. Dia mampu melesat kencang dan sudah menempati posisi ketiga di putaran kedua. Bagnaia juga beruntung bisa finis terdepan karena Jorge Martin terjatuh.
Akhir pekan ini, pebalap berjuluk ”Pecco” itu kembali mengalami masalah feeling pengendalian dengan ban belakang kompon lunak. Di Mandalika, dengan ban lunak, dia tidak bisa membelokkan motor seperti biasanya sehingga kehilangan banyak waktu di tikungan, sedangkan dengan ban medium dia bisa melakukan pengereman keras dan menikung dengan cepat. Kondisi yang sama dia alami di Phillip Island.
Namun, kondisi ini tidak terlalu meresahkan Pecco. Bahkan, dia bercanda saat ditanya mengenai posisinya di Q1 dengan ban belakang kompon lunak. ”Ini untuk pertunjukan. Saya sebenarnya merasa sangat bagus sebelum menggunakan ban belakang lunak. Dengan ban medium, pace saya bagus. Saya melakukan pekerjaan bagus dengan motor,” ujar Pecco kepada MotoGP.
”Tetapi, begitu kami menggunakan ban lunak, saya mulai mengalami kesulitan dalam akselerasi di akhir tikungan kencang,” ujar juara dunia MotoGP 2022 itu.
”Mungkin lebih baik menggunakan itu (ban lunak) sejak awal sesi, seperti yang dilakukan oleh para pebalap lain. Tetapi, itu bukan strategi kami. Kita akan lihat besok pagi seperti apa putaran kami untuk memahami apa yang perlu dilakukan dan mencoba sesuatu yang berbeda. Kemudian, berusaha masuk ke Q2 karena kondisi cuaca besok bisa sedikit berubah. Jadi, sangat penting untuk start di depan,” ujar Pecco.
Pada akhir sesi latihan, Jumat siang, Pecco sempat diikuti oleh Martin. Kedua pebalap itu sedang bertarung dalam perebutan gelar juara dan hanya terpaut 18 poin. Pecco kini di puncak klasemen dengan 346 poin, sedangkan Martin di posisi kedua dengan 328 poin. Saat dibuntuti oleh Martin, Pecco merasa situasi itu bukan masalah baginya.
”Saya tidak pernah terkejut dengan pebalap (yang melakukan itu). Dia bukan satu-satunya. Ini konyol seperti sesi Moto3. Saya tidak menduga melihat sepuluh pebalap menunggu, tetapi tidak apa-apa. Ini bukan pertama kali terjadi. Banyak pebalap melakukan itu, tetapi saya tidak. Pemikiran saya tidak sama dengan mereka, tetapi ini sesuatu yang bisa terjadi,” ujar Bagnaia.
Bagnaia akan menjalani sesi kualifikasi yang sulit pada Sabtu karena kondisi cuaca mulai berangin lebih kencang dan udara lebih dingin. Namun, dia tetap optimistis bisa kembali solid dalam kualifikasi dan balapan utama yang digeser dari Minggu ke Sabtu karena potensi angin sangat kencang dan hujan.
”Saya selalu optimistis terkait itu (memenangi balapan). Tetapi, ini tidak bisa terjadi setiap akhir pekan. Jadi, kami harus memperbaiki itu. Bukan hanya di Mandalika, tetapi ada banyak akhir pekan beruntun di mana kami terlalu kesulitan pada Jumat. Itu tidak boleh terus terjadi, juga dengan mempertimbangkan para pebalap Ducati lainnya bisa mengawali dengan feeling yang bagus. Jadi, kami harus memperbaiki itu," ucap Bagnaia.
Martin optimistis
Pesaing utama Pecco dalam perburuan juara, Martin, mengawali akhir pekan ini dengan solid. Dia memuncaki FP1 dan kemudian mengakhiri sesi latihan di posisi keempat. Dia optimistis bisa bersaing dengan para pebalap KTM dan Aprilia di posisi tiga besar. Sesi latihan Jumat diakhiri dengan dua pebalap KTM berada di posisi satu dan dua, Brad Binder dan Jack Miller. Adapun posisi ketiga ditempati pebalap Aprilia, Maverick Vinales.
”Saya fokus pada diri saya, kami menyelesaikan pekerjaan yang harus kami lakukan, lolos ke Q2. Secara umum, saya merasa kuat. Pace super bagus dengan ban belakang lunak dan medium. Jadi, saya senang. Kami bisa kencang dengan kedua ban itu dan kini kami perlu memahami yang mana yang terbaik untuk balapan besok," ujar pebalap tim Prima Pramac Racing itu.
Terkait dengan momen dirinya mengikuti Pecco, dia menegaskan itu bukan strategi towing. Hal itu, menurut dia, hanya kebetulan. Dia bertemu Pecco saat kembali masuk ke lintasan.
”Tidak, tidak, saya baru saja masuk trek untuk menjalankan agenda kami dan kemudian kami bersama, tetapi juga dengan banyak pebalap lain, seperti (Marc) Marquez, (Joan) Mir. Tetapi, ketika dia menutup gas, saya tidak bisa menjauh dari mereka. Jadi, saya harus menunggu,” kata Martin.
Situasi di belakang Pecco sebenarnya tidak menguntungkan bagi Martin karena ban depannya menjadi terlalu panas. Dia kehilangan waktu. ”Saya sedikit kehilangan waktu dalam dua sektor terakhir. Tetapi. saya senang kami kompetitif dan bisa bersaing untuk pole position,” ujar pebalap muda Spanyol itu.
Martin tidak mengalami kendala dengan ban belakang kompon lunak. Dia juga solid di Mandalika dengan ban tersebut. Kini, dia ingin memastikan lagi ban apa yang akan dipakai untuk balapan.
”Saya sudah tidak memikirkan itu (balapan di Mandalika). Saya fokus pada akhir pekan ini. Ban lunak sangat bagus pada pagi, tetapi itu juga karena kami bekerja lebih lagi dengan ban itu pada siang dengan ban lunak yang sudah terpakai. Itu pilihan yang cerdik. Semoga besok kami bisa balapan dengan itu," ujar Martin.
Balapan MotoGP seri Australia ini mengalami pergeseran jadwal karena potensi cuaca buruk pada Minggu. Prakiraan cuaca menunjukkan potensi angin kencang yang sama dengan 2019. Kondisi ini menjadi faktor yang mengubah jadwal balapan. Balapan utama, yang menempuh 27 putaran, digeser ke Sabtu (21/10/2023) mulai pukul 11.10 WIB. Adapun sprint, yang menempuh 13 lap, bergulir pada Minggu (22/10/2023) mulai pukul 10.00 WIB.