Kejutan Absennya ”Raksasa” Memudar
Piala Eropa 2024 diperkirakan menjadi ”panggung pertarungan raksasa”. Belanda dan Italia diyakini lolos menjalani duel penentu atas tim semenjana.
ATHENA, SELASA — Gol penalti Virgil van Dijk ke gawang Yunani pada masa akhir duel Belanda kontra Yunani, Selasa (17/12/2023) dini hari WIB, di Stadion Arena OPAP, Athena, tidak hanya meringankan langkah timnya tampil di Piala Eropa 2024. Lebih dari itu, potensi gagal lolosnya ”negara-negara raksasa” Eropa ke Jerman, tahun depan, memudar.
Memasuki jeda internasional, Oktober ini, Belanda adalah satu-satunya tim dengan tradisi kuat sepak bola yang berada dalam situasi genting karena berada di peringkat ketiga Grup B. Apalagi di grup itu hanya tersisa satu tiket langsung karena Perancis telah mengunci posisi puncak dan jatah partisipasi di Piala Eropa 2024.
Belanda bersyukur masih diselimuti keberuntungan di Athena, ”kota para dewa”. Sempat penalti, Wout Weghorst gagal mengubah papan skor di babak pertama. Van Dijk, sang kapten, hadir untuk menjadi sosok penentu. Kemenangan, 1-0, itu membantu Belanda menggusur Yunani di peringkat kedua.
Belanda bersyukur masih diselimuti keberuntungan di Athena, ”kota para dewa”.
Kedua tim memiliki poin yang sama, 12 poin, tetapi Belanda unggul rekor pertemuan dari sang rival. Dalam dua duel, Belanda selalu mengemas kemenangan.
Belanda pun hanya memerlukan empat poin dari dua laga pamungkas Grup B, November nanti. Lawan yang dihadapi skuad ”Oranje” di atas kertas bisa dikalahkan, yakni Irlandia dan Gibraltar. Di sisi lain, Yunani menjalani satu laga penutup Kualifikasi Piala Eropa 2024 dengan menjamu Perancis.
Pelatih Belanda Ronald Koeman menuturkan, Belanda seharusnya bisa mengunci kemenangan lebih cepat, alih-alih menunggu hingga menit 90+3 lewat eksekusi penalti Van Dijk. Koeman mengungkapkan, pemainnya tampil amat hati-hati agar terhindar melakukan kesalahan yang bisa menguntungkan Yunani. Cara itu membuat tim tuan rumah sama sekali tidak memiliki peluang bersih untuk mencetak gol.
Baca juga: Bumerang Loyalitas Southgate pada Barisan “Tiga Singa”
Jelang menghadapi dua laga penentu, bulan depan, Koeman berharap pemain-pemain andalannya bisa tampil. Pada dua pertandingan, Oktober ini, Koeman kehilangan bintang Oranje, seperti Frenkie de Jong, Matthijs de Ligt, Cody Gakpo, dan Memphis Depay, akibat dibekap cedera.
”Saya senang dengan beberapa pemain yang menjalani debut, tetapi untuk menghadapi dua pertandingan krusial, kami berharap semua pemain penting bisa terlibat. Kami perlu banyak melakukan perbaikan setelah menjalani dua gim menghadapi Perancis dan Yunani,” ujar Koeman, dilansir De Telegraaf.
Van Dijk menambahkan, permasalahan utama Belanda adalah buruknya efektivitas serangan. ”Kami menyadari Yunani adalah lawan yang tangguh, dan itu kami rasakan. Sayangnya, kami membuang banyak peluang untuk mengunci pertandingan lebih awal,” kata bek Liverpool itu.
Peta unggulan
Dengan besarnya peluang Belanda mendampingi Perancis ke Jerman dari Grup B, peta persaingan di Piala Eropa 2024 sudah bisa terbaca. Spanyol, Portugal, Perancis, Belgia, serta Jerman, dan tim tuan rumah adalah unggulan teratas untuk mengangkat trofi lambang supremasi sepak bola Eropa di Berlin, 14 Juli 2024.
Portugal, yang menjalani tahun pertama dan diasuh Roberto Martinez, menunjukkan identitas sepak bola menyerang yang berbeda dibandingkan dengan era Fernando Santos dalam beberapa tahun terakhir. Hasilnya, Portugal menjadi salah satu tim yang belum kehilangan poin di babak kualifikasi bersama Perancis.
Baca juga: Angin Segar “Azzurri”
Kemudian, ”Selecao das Quinas” menahbiskan diri sebagai tim paling produktif di Kualifikasi Piala Eropa 2024. Mereka mencetak rerata empat gol per laga pada delapan gim yang telah dijalani. Catatan itu bisa semakin membaik karena Portugal menghadapi dua tim lemah, yaitu Liehctenstein dan Eslandia, November nanti.
”Kami memiliki hubungan yang baik di antara para pemain depan. Cristiano (Ronaldo) punya pengalaman maksimal yang harus kami manfaatkan sehingga kini kami sudah memiliki kejelasan untuk apa yang kami lakukan demi mengeluarkan kemampuan terbaik setiap pemain,” ujar Martinez, seperti dikutip A Bola setelah Portugal melibas Bosnia dan Herzegovina, 5-0, di Stadion Bilino Polje, Zenica, Selasa WIB.
Kemudian, Turki, Skotlandia, dan Austria adalah tiga negara kuda hitam yang menampilkan konsistensi di babak kualifikasi sehingga tidak perlu menunggu hingga November untuk memastikan tiket ke putaran final. Turki menguasai Grup D yang dihuni Kroasia dan Wales, Skotlandia mendampingi Spanyol dari Grup A, sedangkan Austria melengkapi duta Grup F bersama Belgia.
Jika berkaca pada kekuatan tradisional sepak bola Eropa, hanya Inggris dan Italia yang belum memastikan tempat di Jerman 2024. Dua tim yang tampil di final Piala Eropa 2020 itu akan bertarung pada laga keenam Grup C, Rabu (18/10/2023) pukul 01.45 WIB, di Stadion Wembley.
Kemenangan akan memastikan Inggris menyusul delapan tim lain yang telah menyegel tiket ke putaran final. Jika menang atas Italia, koleksi 16 poin Inggris memang masih bisa dikejar dua pesaing, yakni Italia dan Ukraina, tetapi dua tim itu kalah rekor pertemuan dengan Inggris. Apalagi Inggris juga masih mengantongi dua laga pamungkas kontra Malta dan Makedonia Utara, November mendatang.
Sebaliknya, Italia akan berada dalam situasi sulit apabila gagal membawa pulang poin dari Wembley. ”Gli Azzurri” wajib mengalahkan dua lawan pamungkas, yakni Makedonia Utara dan Ukraina, agar melaju ke Jerman serta menjaga asa mempertahankan gelar juara Eropa.