Tantangan Atlet Difabel di Asian Para Games Hangzhou
Indonesia menargetkan posisi 10 besar dan meraih 19 emas dalam ajang Asian Para Games Hangzhou 2022. Perolehan medali diharapkan mampu melampaui target.
Oleh
REBIYYAH SALASAH
·4 menit baca
SURAKARTA, MINGGU — Kontingen Indonesia menyanggupi tantangan untuk berprestasi di level lebih tinggi dalam Asian Para Games Hangzhou 2022 yang pelaksanaannya mundur setahun itu. Konsistensi di level Asia Tenggara dan hasil positif Asian Para Games edisi sebelumnya menjadi modal untuk menjawab tantangan medali sekaligus menyuaraan pesan kesetaraan.
Sebanyak 130 atlet difabel Indonesia akan berlaga di Asian Para Games Hangzhou 2022 pada 22-28 Oktober 2023. Mereka terbagi ke dalam 12 cabang olahraga, yakni atletik, renang, badminton, tenis meja, angkat berat, boccia, judo, balap sepeda, menembak, catur, dan lawn balls.
Kontingen Indonesia dikukuhkan dan dilepas oleh Menteri Pemuda dan Olahraga (Menpora) Dito Ariotedjo di Surakarta, Jawa Tengah, Sabtu (14/10/2023). Atlet-atlet ini kemudian akan berangkat ke Hangzhou, Senin (16/10/2023).
”Asian Para Games keempat Hangzhou sudah di depan mata. Bagi saya kalian bukan hanya olahragawan, tetapi tokoh pergerakan hak-hak kemanusiaan. Karena ajang ini merupakan ruang bagi teman-teman untuk mendidik dunia bahwa semua manusia harus memiliki kesempatan yang adil, sama, dan setara tanpa terkecuali,” kata Dito saat pengukuhan dan pelepasan.
Dito melanjutkan, kendati perjuangan di Hangzhou tak sekadar meraih medali, atlet harus menantang diri untuk berprestasi pada level lebih tinggi. Apalagi, para atlet ini datang dengan status sebagai kontingen terbaik di Asia Tenggara setelah juara umum ASEAN Para Games Kamboja 2023.
Dengan prestasi di Kamboja, Indonesia menjadi juara umum dalam tiga edisi ASEAN Para Games beruntun dalam enam tahun terakhir. Prestasi ini menunjukkan konsistensi Indonesia di level Asia Tenggara.
”Maka dari itu, dengan penuh kebanggaan saya menyambut kontingen Asian Para Games Indonesia yang saya yakin dipenuhi semangat dan tekad yang membara serta siap berjuang untuk meraih podium tertinggi di ajang olahraga terbesar se-Asia,” tutur Dito.
Para atlet berteriak siap ketika Dito kembali bertanya soal kesiapan mereka dalam mengejar prestasi di Hangzhou. Mereka diberi target untuk menembus peringkat 10 besar.
Ketua Kontingen Indonesia (CdM) untuk Asian Para Games 2022 Angela Tanoesoedibjo berkata, target itu ditetapkan secara realistis. Dasarnya adalah analisis dan evaluasi dari para pelatih tentang potensi prestasi para atlet selama pemusatan latihan, invitasi, serta uji coba.
Angela menambahkan, seluruh atlet telah siap secara fisik dan mental untuk meraih prestasi tertinggi dalam setiap pertandingan.
Secara realistis sekaligus sebagai motivasi bagi para atlet, telah ditetapkan target kontingen Indonesia adalah meraih sepuluh besar. Adapun rincian target capaian medali, yakni emas 19 medali, perak 23 medali, dan perunggu 25 medali.
”Secara realistis sekaligus sebagai motivasi bagi para atlet, telah ditetapkan target kontingen Indonesia adalah meraih sepuluh besar. Adapun rincian target capaian medali, yakni emas 19 medali, perak 23 medali, dan perunggu 25 medali,” ujar Wakil Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif itu.
Wakil Sekretaris Jenderal Komite Paralimpiade Nasional (NPC) Indonesia Rima Ferdianto mengatakan, para atlet telah dijaga kesehatan fisik dan mentalnya untuk menatap Hangzhou. Pada Jumat (14/10/2023), mereka sudah memasuki masa penurunan intensitas latihan.
NPC sudah memperhitungkan, para atlet akan berada pada performa puncak saat bertanding di Hangzhou. ”Saat ini tinggal menjaga kondisi, kemudian fokus. Mudah-mudahan dengan sedikit keberuntungan, target kita bisa melesat ’ke atas” ucap Rima.
Pada Asian Para Games Jakarta 2018, Indonesia yang diperkuat 296 atlet ditargetkan delapan besar dengan 16 medali emas. Target itu meleset ”ke atas” karena Indonesia sukses finis pada peringkat 5 dengan 37 medali, 47 perak, 51 perunggu.
Selain hasil positif saat berlaga di hadapan publik sendiri, Indonesia juga memiliki tren peningkatan prestasi di Asian Games. Pada edisi pertama, Asian Para Games Guangzhou 2010, Indonesia hanya meraih 1 emas, 5 perak, dan 5 perunggu. Mereka finis di posisi ke-14.
Prestasi meningkat pada Asian Para Games Incheon 2014 dengan menempati posisi ke-9. Indonesia menyabet 9 emas, 11 perak, 18 perunggu.
Aspek lain yang bisa mendorong prestasi Indonesia adalah tekad dari para debutan. Salah satunnya disampaikan atlet panahan paralimpiade, Kholidin, yang tak mau menyia-nyiakan kesempatan pada Asian Para Games pertamanya.
”Kalau saya pribadi sih, ya, inginnya meraih medali emas. Apalagi, ini kan debut saya di Asian Para Games. Namun, yang penting kami tampil maksimal dulu,” tutur Kholidin yang meraih tiga medali di ASEAN Para Games Surakarta 2022, Minggu (15/10/2023).