Fadillah Arbi Aditama tampil solid dalam debutnya di ajang ”grand prix” Moto3 menggunakan ”wild card” di Sirkuit Mandalika. Pebalap muda Indonesia itu langsung bisa lolos kualifikasi kedua dan meraih posisi start ke-15.
Oleh
AGUNG SETYAHADI
·3 menit baca
PRAYA, KOMPAS — Fadillah Arbi Aditama menjalani debutnya dalam grand prix Moto3 tanpa beban karena hanya fokus untuk mempelajari karakter persaingan level dunia yang sangat ketat. Namun, Arbi yang musim ini bersaing di ajang JuniorGP mampu tampil solid dengan lolos langsung ke kualifikasi kedua. Pebalap asal Purworejo, Jawa Tengah, itu kemudian meraih posisi start ke-15 untuk balapan Moto3 seri Indonesia di Sirkuit Mandalika, Minggu (15/10/2023) mulai pukul 11.00 WIB.
Arbi tampil di Moto3 menggunakan wild card dan bergabung dengan Honda Team Asia bersama sesama pebalap Indonesia, Mario Suryo Aji. Arbi menunjukkan adaptasi yang cepat sehingga bisa terus memperbaiki catatan waktunya di setiap sesi latihan, Jumat. Dalam latihan pertama, dia berada di posisi ke-25, kemudian menempati posisi ke-21 dalam sesi kedua, dan melonjak ke posisi ke-14 dalam sesi latihan ketiga.
Catatan waktu di sesi latihan ketiga itu menempatkan dirinya di urutan ke-15 dari 29 pebalap, dalam catatan waktu gabungan, sehingga lolos langsung ke kualifikasi kedua. Arbi mengungguli Mario Aji, pebalap reguler Moto3 sejak 2022, yang masuk kualifikasi pertama karena catatan waktunya di urutan ke-21.
Arbi melanjutkan momentum positifnya itu dengan meraih posisi start ke-15 untuk balapan Minggu. Ini performa solid yang menjanjikan dari Arbi yang musim depan berpotensi tampil di grand prix Moto3.
Ini performa solid yang menjanjikan dari Arbi yang musim depan berpotensi tampil di grand prix Moto3.
”Adaptasi saya berjalan baik mulai dari hari pertama sesi latihan. Bertahap saya mulai bisa meningkat di tiap sesi. Sirkuit juga bagus dan bersih sehingga memudahkan adaptasi saya pada racing line. Saat masuk di Q2, saya sudah berusaha dan mencoba untuk meningkatkan kecepatan, tetapi hasil maksimal yang saya raih adalah pada posisi 15. Saya akan memanfaatkan dengan baik dalam balapan untuk mendapatkan hasil terbaik di Mandalika,” ungkap Arbi.
Kesempatan tampil di ajang grand prix ini sangat penting untuk mengembangkan kemampuan balap Arbi yang kini bersaing di ajang JuniorGP, dulu bernama CEV Kejuaraan Dunia Moto3 Yunior. Ajang tersebut merupakan tahap krusial bagi para pebalap muda untuk masuk ke kelas grand prix, karena balapan berlangsung di trek-trek yang dipakai oleh MotoGP. Sejumlah pebalap kelas MotoGP, seperti Francesco Bagnaia, Fabio Quartararo, Marc Marquez, dan Marco Bezzecchi, mengasah ilmu di ajang tersebut sebelum promosi ke level grand prix.
Sebelum Arbi, sejumlah pebalap lulusan Astra Honda Racing School juga pernah merasakan persaingan grand prix Moto3 dan Moto2. Mereka, antara lain, Andi Farid Izdihar atau lebih dikenal dengan Andi Gilang, Gerry Salim, dan Mario Suryo Aji.
Arbi merupakan salah pebalap muda Indonesia yang terus bersinar. Dia menunjukkannya dengan menjadi pebalap Indonesia pertama yang memenangi balapan JuniorGP dalam balapan 2 seri kelima di Sirkuit Barcelona-Catalunya, 16 Juli lalu.
Kemenangan itu diraih dengan perjuangan keras dan performa solid karena Arbi start dari posisi ke-16. Jika performa Arbi terus meningkat di JuniorGP, peluang dia promosi ke level grand prix Moto3 sangat terbuka.