Udara Panas Qatar Kuras Energi Pebalap F1
Para pebalap Formula 1 yang memiliki fisik ekstra bugar terkuras energinya dalam balapan di Qatar dengan temperatur udara 34 derajat celsius dan kelembaban 70 persen. Para pebalap dehidrasi berat dan nyaris pingsan.
LUSAIL, MINGGU — Balapan Formula 1 seri Qatar di Sirkuit Lusail, Senin (9/10/2023) dini hari WIB, yang berlangsung dalam temperatur udara 34 derajat celsius dengan kelembaban 70 persen, menjadi balapan terberat bagi para pebalap Formula 1. Pebalap yang memiliki kebugaran tubuh ekstra itu banyak yang mengalami dehidrasi, hingga ada pebalap yang harus berhenti balapan, dan yang lainnya sangat kelelahan di akhir balapan, bahkan ada yang hampir pingsan.
Pebalap Mercedes, George Russell, yang finis di posisi keempat, hampir pingsan saat balapan karena kondisi cuaca sangat panas di dalam mobil. ”Ini balapan yang jelas sangat brutal, sejauh ini paling menguras fisik yang pernah saya alami. Saya merasa nyaris pingsan,” ungkap Russell.
”Saya merasa sakit selama balapan ini. Betapa panas ini, sungguh gila. Ini seperti Anda berada di dalam oven,” lanjut Russell.
Saya merasa sakit selama balapan ini. Betapa panas ini, sungguh gila. Ini seperti Anda berada di dalam oven.
Baca juga: Piastri, Berlian McLaren yang Terus Bersinar
”Kadang saya berlatih di dalam sauna dan memaksa tubuh hingga limit, dan Anda berada di titik di mana ini terlalu panas dan merasa, ’saya ingin keluar’. Seperti itulah rasanya mulai sekitar lap ke-12,” jelas Russell, dikutip Crash.
Udara panas dan lembab itu memaksa pebalap tim Williams, Logan Sargeant, mengakhiri balapan lebih awal. Dia merasa tubuhnya tidak sehat di pertengahan balapan. ”Saya tidak merasa sehat,” ujar pebalap asal Amerika Serikat itu melalui radio tim.
”Bawa masuk mobil dan akhiri ini. Kita periksa dirimu,” ujar kepala tim Williams, James Vowles.
Sargeant masih berusaha melanjutkan balapan. ”Saya bisa melakukan ini, percaya kepada saya,” ujarnya.
Baca juga: ”Semesta” Mendukung Verstappen Juara
Namun, dia kemudian memutuskan untuk mengakhiri balapan karena kondisi fisiknya sudah tidak memungkinkan untuk berkompetisi. ”Saya tidak merasa sehat, saya perlu berhenti,” ujar Sargeant.
Setelah balapan 57 putaran itu selesai, Williams menjelaskan apa yang terjadi pada pebalapnya itu.
”Menindaklanjuti keputusan Logan berhenti dari balapan, dia telah diperiksa dan selesai dirawat oleh tim medis di lokasi setelah mengalami dehidrasi berat selama balapan, diperparah oleh gejala flu di awal pekan ini,” tulis pernyataan Williams.
Rekan setim Sargeant, Alexander Albon, yang finis di posisi ke-13, selesai balapan juga langsung diperiksa tim medis karena energinya terkuras akibat terpapar udara panas. Dia bahkan harus dibantu keluar dari mobil karena sangat lemah.
Baca juga: Tiga Poin Pengunci Gelar Verstappen
Para pebalap lain juga mengalami siksaan udara panas selama balapan. Pebalap tim Alpine, Esteban Ocon, mengaku muntah saat balapan pada lap ke-15. Namun, dia berusaha menguatkan mental dan terus menjalani balapan hingga finis di posisi ketujuh.
”Hari ini udara panas, dan udara panas mesin dari belakang mobil. Di dalam mobil sepertinya 80 derajat hari ini,” ungkap Ocon yang menilai ini balapan yang mengerikan.
Pebalap Aston Martin, Lance Stroll, nyaris pingsan di putaran akhir hingga pandangan matanya kabur. ”Ini konyol. Temperatur ini, semuanya menjadi kabur. Dalam 25-30 putaran akhir pandangan menjadi kabur di tikungan-tikungan kecepatan tinggi,” ungkap Stroll yang setelah balapan langsung dirawat di ambulans.
”Tekanan darah anjlok, pingsan sejenak, pada dasarnya, di tikungan-tikungan kecepatan tinggi dengan G-force besar. Kemudian, kerb-kerb kini dicat karena mereka khawatir dengan bocor ban. Jadi, Anda hanya bergantung pada referensi pandangan Anda pada sisi luar trek,” jelas Stroll dikutip Crash.
”Dalam 25 lap terakhir, tidak bisa melihat apa pun karena pandangan kabur saat melalui tikungan-tikungan itu. Ini sangat disayangkan, dalam balapan yang sangat sulit ini, kami hanya bisa meraih posisi ke-11,” tegas Stroll.
Rekan setim Stroll, pebalap veteran Fernando Alonso, juga merasa terbakar di dalam mobilnya hingga meminta tim menyiram air ke kursinya saat pit-stop untuk mengurangi panas. ”Kursi (seperti) terbakar, Kawan. Apakah ada apa pun yang bisa kita lakukan saat pit-stop? Siram saya dengan air atau yang lain,” ujar Alonso melalui radio tim Aston Martin.
Baca juga: Jinan Laetitia, Tampil di Formula 1
Seusai balapan, Alonso yang finis di posisi keenam menjelaskan kondisi yang dia alami saat balapan.
”Menurut saya, untuk Lance dan diri saya, kami berdua, kami kesulitan dengan temperatur jok di sisi kanan. Saya merasa seperti terbakar dalam 15 putaran pertama sehingga saya sampai meminta melalui radio apakah mereka bisa menyiram saya dengan air atau sesuatu saat pit-stop. Tetapi, itu tampaknya tidak diperbolehkan,” ungkap Alonso kepada Sky Sports F1.
Tiga pebalap yang finis terdepan, Max Verstappen, Oscar Piastri, dan Lando Norris, juga mengalami kesulitan dalam udara panas ini. Saat di dalam ruangan pendinginan, Piastri, yang finis di posisi kedua, rebahan di lantai karena kelelahan.
Verstappen, yang meraih kemenangan ke-14 musim ini, menilai balapan ini berat, tetapi bukan yang terberat bagi dirinya. Namun, dia berharap ke depan balapan di Qatar digeser waktunya ke akhir tahun sehingga temperatur udara lebih dingin.
”Bukan, bukan yang terberat. Ini berat, panas. Jelas kami sudah menduga ini. Akhir pekan ini, secara umum, terlalu panas untuk balapan,” ungkap Verstappen yang telah mengunci gelar juara Formula 1 2023 dalam balapan sprint.
”Jika akan melakukan ini lagi, kami seharusnya menggeser balapan ini ke akhir tahun. Ketika 40 derajat sepanjang hari, sedikit konyol untuk memaksakan seperti ini. Khususnya dengan memaksa melakukan tiga kali berhenti, ini hampir seperti kualifikasi, tancap gas terus. Kondisi cukup ekstrem di lintasan. Ketika saya berjalan menuju podium, mereka rebahan di sana,” tutur Verstappen.