Tidak Ada Ekspektasi Tinggi untuk Ganda Campuran Indonesia
Satu dari dua ganda campuran Indonesia tersingkir pada babak pertama cabang bulu tangkis Asian Games Hangzhou 2022. Berada di bawah kekuatan pasangan lain, sektor ini tak diberi target untuk meraih medali.
Oleh
YULIA SAPTHIANI
·4 menit baca
HANGZHOU, SENIN — Berada di bawah kekuatan dunia yang didominasi pasangan-pasangan dari Asia, para pemain ganda campuran Indonesia tidak dibebani target tinggi di Asian Games Hangzhou 2022. Salah satu dari dua pasangan Indonesia bahkan langsung tersingkir pada babak pertama.
Ganda campuran Indonesia yang tidak bisa bertahan adalah Rehan Naufal Kusharjanto/Lisa Ayu Kusumawati. Pada laga di Binjiang Gymnasium, Hangzhou, China, Senin (2/10/2023), Rehan/Lisa tidak bisa mengimbangi kecepatan permainan pasangan Taiwan, Ye Hong Wei/Lee Chia Hsin, sehingga kalah 13-21, 20-22. Kekalahan itu dialami Rehan/Lisa setelah sempat unggul lebih dulu pada awal setiap gim.
Wakil Indonesia lainnya, Rinov Rivaldy/Pitha Haningtyas Mentari, menjalani laga tidak kalah sulit saat melawan Kim Won-ho/Jeong Na-eun (Korea Selatan) pada babak pertama. Mereka lebih baik dalam keluar dari tekanan sehingga menang 21-15, 16-21, 21-19. Rinov mengatakan, laga itu bisa dimenangi karena dia dan Pitha tenang pada perebutan poin-poin akhir.
Setelah laga itu, ketenangan dan sikap pantang menyerah mereka akan diuji salah satu ganda campuran top dunia, yaitu Yuta Watanabe/Arisa Higashino (Jepang), pada babak kedua. Rinov/Pitha telah enam kali berhadapan dengan pasangan peringkat kedua dunia itu dan selalu kalah.
Watanabe/Higashino adalah salah satu dari empat ganda campuran terbaik dunia, selain Zheng Si Wei/Huang Ya Qiong dan Feng Yan Zhe/Huang Dong Ping (China) serta Dechapol Puavaranukroh/Sapsiree Taerattanachai (Thailand). Mereka pun berstatus sebagai empat unggulan di Asian Games 2022.
”Menghadapi Yuta/Arisa, pastinya kami akan menyiapkan lagi semuanya, mulai dari kondisi sampai taktik yang harus dimainkan,” ujar Rinov yang berperingkat ke-16 dunia.
Memahami posisi ganda campuran Indonesia dalam persaingan dunia, Herry Iman Pierngadi, pelatih ganda campuran pelatnas Indonesia, tak mematok target pada para pemainnya. Apalagi, Herry baru ditugaskan membenahi ganda campuran mulai September. Ia dipindahkan dari sekor ganda putra.
Kami mau bermain tanpa beban, tidak mau memikirkan pertemuan-pertemuan sebelumnya. Kami sudah belajar dari pertemuan lain.
Berdasarkan pengamatannya saat mendampingi Rehan/Lisa dan Rinov/Pitha saat Kejuaraan Dunia di Denmark, Agustus lalu, Herry harus memulai perbaikan sektor tersebut dari kemampuan individu. Jeda antara kepulangan dari Kejuaran Dunia dan keberangkatan ke Asian Games, yang hanya sekitar sepekan, tidak cukup untuk pembenahan tersebut.
”Jadi, dalam Asian Games ini, saya hanya ingin melihat cara bermain mereka dari sisi teknik dan mental. Saya belum bisa memberi target,” kata Herry.
Ganda putra
Selain dua pasangan ganda campuran, pada hari pertama persaingan cabang bulu tangkis kategori perorangan, wakil Indonesia lainnya yang turun adalah ganda putra Leo Rolly Carnando/Daniel Marthin. Mereka belum menemui kesulitan saat bertemu pasangan dari Makau berperingkat ke-467 dunia, Leong Lok Chong/Vong Kok Weng, sehingga menang 21-9, 21-8 setelah bertanding selama 22 menit.
”Walaupun level lawan ada di bawah kami, kami tidak mau terlalu jemawa. Tetap fokus satu poin demi satu poin. Apalagi, semua pemain yang dikirim ke Asian Games ini pasti adalah yang terbaik,” ujar Leo.
Pada babak kedua, lawan berat akan mereka hadapi, yaitu Satwiksairaj Rankireddy/Chirag Shetty (ungguan kedua asal India), yang mendapatkan bye di babak pertama. Leo/Daniel selalu kalah dalam dua pertemuan mereka sebelumnya, masing-masing, dalam laga tiga gim. Maka, pertemuan mereka di Hangzhou menjadi kesempatan terbaru Leo/Daniel untuk mengalahkan Rankireddy/Shetty.
”Kami mau bermain tanpa beban, tidak mau memikirkan pertemuan-pertemuan sebelumnya. Kami sudah belajar dari pertemuan lain,” kata Leo kemudian.
Pertemuan Leo/Daniel dengan Rankireddy/Shetty itu menjadi salah satu dari lima ”laga panas” babak kedua pada ganda putra. Pada pertandingan lain, juara dunia, Kang Min-hyuk/Seo Seung-jae (Korea Selatan), akan bertemu sesama pasangan peringkat sepuluh besar dunia, Liu Yu Chen/Ou Xuan Yi (China). Selain itu, ada pertemuan antara Lee Yang/Wang Chi Lin (Taiwan) dan Takuro Hoki/Yugo Kobayashi (Jepang).
Pemain Indonesia lainnya yang akan menghadapi lawan berat pada babak kedua adalah dua wakil tunggal putra yang akan berhadapan dengan pemain Taiwan. Anthony Sinisuka Ginting akan berhadapan dengan Wang Tzu Wei, sementara peraih emas Asian Games Jakarta Palembang 2018, Jonatan Christie, ditantang Chou Tien Chen.
Jonatan, yang mengalahkan Chou pada final Asian Games 2018, memenangi dua pertemuan terakhir yang selalu berlangsung dalam tiga gim. Saat mengalahkan Chou pada perempat final India Terbuka, 21-15, 13-21, 22-20, Jonatan bahkan tertinggal 18-20 pada gim ketiga.