Candu Gelandang Jangkar Naungi Liga Inggris
Dari Arsenal, City, sampai Spurs, memperlihatkan betapa besar pengaruh gelandang jangkar pada performa tim. Nilai mereka sudah melampaui penyerang.
Manchester City memiliki kedalaman skuad paling mewah di Liga Inggris. Namun, dengan kualitas merata di skuad inti dan cadangan, tim asuhan Manajer Josep Guardiola itu pun masih tampak bergantung terhadap beberapa sosok pemain. Salah satu dan yang tidak tergantikan adalah Rodri, sang gelandang jangkar.
Jarang sekali Guardiola gundah saat ada pemain yang tidak tersedia. Sejak awal musim, banyak pemain utama tidak bisa tampil, mulai dari gelandang kreatif Kevin De Bruyne sampai bek tengah John Stones. Namun, ”The Citizens” baik-baik saja. Mereka memenangi enam laga beruntun di liga dengan bantuan pemain pelapis.
Semua berubah drastis setelah Rodri diganjar kartu merah versus Nottingham Forest, Sabtu (23/9/2023), dan harus menjalani sanksi larangan tampil tiga laga. City pun bermain tanpa Rodri dalam dua laga terakhir, versus Newcastle United di Piala Liga dan Wolverhampton Wanderers di liga. Keduanya sama-sama berujung kekalahan.
Rentetan hasil buruk itu bukan kebetulan. City memang perkasa saat bersama Rodri dan kehilangan arah tanpanya. Menurut Opta, City sudah menelan 5 kali kekalahan dari 15 laga ketika sang gelandang absen sejak debutnya di 2019. Sebagai pembanding, jumlah kekalahan itu sama dengan hasil City dalam 67 laga bersama Rodri.
Artinya, persentase kekalahan The Citizens naik empat kali lipat lebih tanpa pemain tim nasional Spanyol itu. Wajar jika Rodri menjadi starter City di liga dalam 36 dari 38 laga musim lalu walaupun bersaing tempat dengan gelandang timnas Inggris Kalvin Phillips. ”Sulit menggantikan Rodri,” kata Guardiola, akhir pekan lalu.
Rodri hanya satu dari 11 pemain City di lapangan. Namun, dia yang berada di ”jantung” lapangan merupakan sosok yang paling dipercaya untuk menerjemahkan isi otak Guardiola. Serangan City berporos padanya. Gol-gol City yang banyak diselesaikan oleh penyerang Erling Haaland bermula dari kaki Rodri.
Rodri tercatat sebagai pemain dengan rerata umpan terbanyak di seisi liga, 107,8 kali. Jumlah itu berkontribusi terhadap 15 persen umpan City. Pertandingan di pekan ketiga liga bisa memperlihatkan betapa besar perannya. Rodri mencatat 114 umpan sukses seorang diri saat seluruh pemain Sheffield United membuat total 132 umpan.
Guardiola, medio September lalu, tidak ragu memuji Rodri sebagai gelandang terbaik di dunia saat ini.
Menariknya lagi, rerata 9,6 kali merupakan umpan progresif. Jumlah itu terbanyak keempat di liga. Meskipun banyak umpan progresif untuk membelah pertahanan lawan yang cukup berisiko, akurasi umpan keseluruhannya masih sangat tinggi. Dari setiap 20 kali percobaan umpan, dia hanya gagal sekali.
Baca juga: Guardiola Pantas Marah Atas Kartu Merah Rodri
Guardiola, medio September lalu, tidak ragu memuji Rodri sebagai gelandang terbaik di dunia saat ini. Selain membaca situasi saat penguasaan, dia juga nyaris selalu bisa memenangi duel dalam bertahan. ”Kami beruntung memiliki pemain seperti itu di tim ini,” ujar sang manajer yang sempat marah pada Rodri diganjar kartu merah.
Tren liga
Betapa penting Rodri dan peran posisinya di City juga bisa dilihat dari tren para klub papan atas. Tiga klub teratas di klasemen saat ini adalah City, Tottenham Hotspur, dan Arsenal. Mereka punya konsep bermain serupa, mendominasi lapangan dengan serangan dari bawah dan menggunakan blok pertahanan tinggi.
City (62,6 persen), Arsenal (59,6 persen), dan Spurs (57,8 persen) merupakan 3 dari 5 tim dengan penguasaan bola terbanyak di liga. Mereka bisa memainkan sepak bola modern tersebut karena sama-sama memiliki gelandang jangkar kelas dunia. Yves Bissouma di Spurs dan Declan Rice di Arsenal.
Revolusi paling jelas terlihat di Spurs. Bersama manajer baru Ange Postecoglou, mereka menampilkan permainan ofensif nan atraktif. Tidak seperti gaya pragmatis bersama manajer sebelumnya Antonio Conte. Peran Bissouma begitu kontras dalam serangan. Dia masuk lima besar gelandang dengan umpan dan dribel progresif terbanyak.
Namun, hal terpenting adalah peran sentral Bissouma dalam pertahanan, terutama meredam transisi serangan balik lawan. Dia akan menjadi orang pertama yang akan memutus serangan lawan. Spurs merasa aman bermain terbuka berkat sosoknya. Bissouma adalah pencatat gabungan tekel (25 kali) dan intersepsi (13) terbanyak di liga.
Baca juga: Declan Rice dan Deretan Pemain Termahal Musim Panas 2023
Arsenal memecahkan tabungan untuk mendatangkan Rice dari West Ham United juga untuk tujuan itu. Manajer Arsenal Mikel Arteta butuh sosok katalis dalam penguasaan sekaligus penghancur transisi lawan. Bersama Rice, Arsenal masih jadi satu-satunya tim Inggris yang belum terkalahkan di seluruh kompetisi musim ini (8 menang, 2 seri).
”Seorang gelandang jangkar perlu mendominasi areanya dan menekan untuk memecah permainan lawan. (Rice) Sudah memperlihatkan kapasitasnya sebagai perekat tim ini dalam banyak momen. Dia menguasai lapangan tengah, berpengaruh dalam serangan dan bertahan,” puji Arteta.
Tren peningkatan nilai gelandang jangkar sebenarnya sudah terlihat jelas sejak pramusim. Menurut Transfermarkt.com, dua pemain termahal yang dibeli di musim panas lalu adalah Rice (116,6 juta euro) oleh Arsenal dan Moises Caicedo (116 juta euro) oleh Chelsea. Kedua gelandang bertahan itu mengalahkan komoditas para penyerang.
Rice dan Caicedo bahkan masuk dalam empat pemain dengan transfer terbesar dalam sejarah Liga Inggris. Terlihat, para manajer di Liga Inggris semakin menghargai posisi gelandang jangkar. Mereka menyadari, butuh sosok spesial di lini tengah untuk bisa bersaing dalam pertarungan taktik dan fisik yang kompleks di liga terbaik dunia tersebut.
Karena itu, jangan kaget jika tim-tim dengan gelandang jangkar terbaik dan paling konsisten yang akan keluar sebagai juara pada akhir musim. Seperti yang sudah ditunjukkan City dengan segudang prestasi selama beberapa tahun terakhir. (AP/REUTERS)