Kimberley Pierre-Louis “menggendong” timnas basket putri dengan mencetak 44 poin dengan nyaris tanpa istirahat untuk memastikan lolos ke perempat final Asian Games Hangzhou. Indonesia akan bertemu Jepang.
Oleh
REBIYYAH SALASAH
·4 menit baca
HUANGZHOU, MINGGU - Tim nasional basket putri Indonesia menatap tantangan sesungguhnya setelah memastikan lolos ke perempat final Asian Games Hangzhou 2022, Minggu (1/10/2023). Namun, kemenangan susah payah atas Mongolia menjadi tanda bahaya bagi Indonesia pada fase selanjutnya yang akan ditantang Jepang, Senin (2/10/2023).
Kepastian lolos ke perempat final itu didapat setelah Indonesia mengalahkan Mongolia, 69-64, pada laga pamungkas Grup A, di Shaoxing Olympic Sport Centre Gymnasium, Hangzhou. Dengan kemenangan itu, Indonesia merebut posisi ketiga grup. Adapun selisih poin secara keseluruhan sejumlah -64 poin membuat Indonesia berhak melaju ke perempat final.
Bersama Taiwan yang memiliki selisih poin -38, Indonesia menjadi tim peringkat ketiga terbaik. Tim asuhan pelatih Marlina Herawan ini unggul atas peringkat ketiga Grup B, Hong Kong, dengan selisih poin lebih kecil -94.
"Saya sangat termotivasi dengan peluang kami melaju ke perempat final, keyakinan bahwa kami adalah tim yang lebih baik dari Mongolia dan keinginan untuk akhirnya meraih kemenangan," kata forward naturalisasi, Kimberley Pierre-Louis, yang “menggendong” tim dengan mencetak 44 poin atau lebih dari separuh total poin Indonesia.
Melaju ke perempat final memang berarti Indonesia akan menghadapi tantangan yang sesungguhnya. Sebagai tim yang berada di 10 besar Asia dengan menempati peringkat ke-9, Indonesia sudah dipastikan akan melawan tim-tim yang juga berada di papan atas Asia, mulai China (ranking satu Asia), Jepang (2), hingga Filipina (7).
Tim-tim yang melaju ke perempat final diurutkan dari peringkat 1 hingga 8. Jepang, yang menyapu bersih tiga pertandingan dengan selisih poin 171 menempati peringkat pertama. Setelah itu, ada China, Filipina, Korea Selatan, Korea Utara, India, Taiwan, dan Indonesia yang berada pada urutan ke-8.
Melaju ke perempat final memang berarti Indonesia akan menghadapi tantangan yang sesungguhnya.
Sesuai format kompetisi, pada perempat final, masing-masing tim peringkat 1 hingga 4 akan bermain melawan tim peringkat 5 hingga 8. Adapun penentuan lawan masing-masing dilakukan dengan undian yang digelar seusai laga Grup A berakhir, Minggu malam. Berdasarkan hasil undian, Indonesia akan bertemu Jepang dalam laga perempat final, Senin (2/10/2023) malam.
Bertumpu pada Kimberley
Walakin, keberhasilan Indonesia melaju ke perempat final diwarnai dengan kemenangan susah payah atas Mongolia. Hal itu menjadi alarm bagi Indonesia pada fase selanjutnya. Apalagi, saat melawan India (ranking ke-13 Asia) yang notabene berperingkat lebih rendah pun, Indonesia kalah.
Menghadapi Mongolia, Indonesia juga nyaris mengalami kekalahan serupa. Mongolia memaksa Indonesia terlibat 8 kali pergantian keunggulan dan 3 situasi imbang. Padahal, di atas kertas, Indonesia sebenarnya unggul atas Mongolia yang merupakan tim berperingkat terendah di Grup A (ranking ke-18 Asia). Namun, penampilan Agustina Gradita Retong dan kawan-kawan seperti tak menggambarkan disparitas ranking tersebut.
Manajer sekaligus penanggung jawab timnas putri, Christopher Tanuwidjaja, mengatakan, meski meraih kemenangan, dia tak sepenuhnya bangga atas permainan timnas putri. Mereka bermain dengan tekanan terlalu berat.
“Hanya beberapa pemain, kurang dari lima orang, yang memang siap main untuk menang dari awal. Sisanya bermain dengan beban. Kami baru bisa bermain lepas pada kuarter empat dengan sisa waktu 4 menit lebih,” ujarnya.
Sejak tepis mula, Indonesia seolah tak bisa membendung laju Mongolia. Pada paruh pertama, Indonesia langsung tertinggal dan kesulitan untuk mengejar atau bahkan menyamakan skor. Timnas putri bahkan sempat tertinggal hingga 11 poin. Mereka menipiskan jarak hingga hanya 2 poin, tetapi Mongolia kembali melaju dan menambah keunggulan. Kuarter kedua pun berakhir dengan keunggulan Mongolia, 35-30.
Memasuki paruh kedua, Indonesia kembali mengejar ketertinggalan, berhasil menyamakan kedudukan, sampai akhirnya mampu unggul. Namun, Mongolia tak mau kalah sehingga terjadi saling kejar poin bahkan hingga detik terakhir.
Indonesia akhirnya meraih kemenangan, dengan salah satunya melalui upaya forward natulisasi, Kimberley Pierre-Louis. Kimberley tak hanya mencetak 44 poin atau lebih dari separuh total poin Indonesia. Dia juga melakukan 14 kali rebound. Menit bermainnya pun paling tinggi, yakni 38 menit 27 detik. Artinya, dia hanya istirahat selama 2 menit.
“Saya akhirnya bermain dengan menit lebih banyak karena jarak kami dengan kemenangan sangat dekat. Kami tertinggal hampir sepanjang pertandingan dan pelatih Marlina percaya dengan saya berada di lapangan, kami mempunyai peluang untuk bangkit," ucap Kimberley.
Pada dua pertandingan sebelumnya, Kimberley juga menjadi tumpuan Indonesia dalam mencetak poin. Dalam tiga laga, Kimberley total telah mencetak 81 angka dengam rata-rata mencetak 27 poin. Perolehan poin Kimberley hanya kalah dari pemain Korea Utara Jina Pak (116).
Setelah Kimberley, center Jessylin Angelique Aritonang menjadi penyumbang poin kedua terbanyak Indonesia dengan 11 poin, 2 rebound, 1 asis. Empat pemain lainnya yang turut mencetak poin, antara lain, guard Agustin Gradita Retong, center Clarita Antonio, forward Dewa Ayu Made Sriartha dan Yuni Anggraeni. Adapun guard Nathania Claresta Orville, yang bermain selama 32 menit, menyumbang 5 asis dan 4 rebound.
"Kimberley main dengan hati yang sangat besar bagi Indonesia. Saya harap para pemain yang asli lahir di Indonesia juga bisa punya semangat sebesar dia, bukan membebani diri sendiri dengan ketakutan-ketakutan yang berlebihan," tutur Christopher.