Turunkan Ekspektasi terhadap Timnas Basket Indonesia di Hangzhou
Perubahan format kompetisi membuat timnas Indonesia berpeluang lolos dari babak penyisihan grup cabang bola basket putra Asian Games 2022. Akan tetapi, sangat sulit untuk bisa mengulang prestasi masuk delapan besar.
Oleh
KELVIN HIANUSA
·4 menit baca
KOMPAS/FAKHRI FADLURROHMAN
Milos Pejic, pelatih timnas basket putra Indonesia, memperhatikan permainan anak asuhnya pada pertandingan Indonesia International Basketball Invitational (IBII) di Stadion Indonesia Arena, Jakarta, Rabu (2/8/2023). Skuad basket Indonesia kini tengah bersaing di Asian Games Hangzhou 2022.
HANGZHOU, SENIN — Sulit membayangkan tim nasional bola basket putra Indonesia bisa berjalan jauh di Asian Games Hangzhou 2022. Sudah datang tanpa skuad terbaik, tim asuhan pelatih Milos Pejic itu juga kurang beruntung karena berada dalam grup yang berat. Namun, tim berisi banyak pemain muda itu diharapkan bisa tampil lepas.
Indonesia langsung menantang tim unggulan, Korea, dalam laga perdana babak penyisihan grup di Stadion Zhejiang University Zijingang Gymnasium, Selasa (26/9/2023) ini. Korea merupakan peraih perunggu Asian Games edisi sebelumnya. Mereka datang dengan skuad terbaik, termasuk pemain naturalisasi, Ra Guna.
Indonesia tergabung dalam Grup D yang sangat angker. Selain Korea, ada juga Jepang yang berstatus tim terbaik Asia di Piala Dunia FIBA 2023. Meskipun menampilkan skuad berbeda dibandingkan saat Piala Dunia, mereka tetap mengandalkan pemain dari divisi teratas Liga Jepang yang merupakan kompetisi paling bergengsi di Asia saat ini.
Dengan skuad terbaik saja, kualitas Indonesia masih tertinggal jauh dibandingkan Korea dan Jepang. Apalagi, tujuh pemain andalan Indonesia terpaksa absen, antara lain center naturalisasi, Marques Bolden, dan guard Andakara Prastawa. Di Hangzhou, lebih dari separuh skuad Indonesia berusia di bawah 25 tahun.
Meskipun begitu, forward veteran, Kaleb Ramot Gemilang (32), mengatakan, timnya tetap optimistis bisa lolos grup. ”Kami menang sekali saja, maka peluang lolos (grup) sih ada. Ambil dari salah satu laga lawan Qatar, Korea, atau Jepang. Targetnya itu dulu, selangkah demi selangkah,” ujarnya.
DOKUMENTASI FIBA
Forward Indonesia, Kaleb Ramot Gemilang (kanan), mencoba melewati pemain Arab Saudi dalam laga kualifikasi Piala Dunia di Arena King Abdullah Sports City, Jeddah, Kamis (24/2/2022) malam WIB.
Di atas kertas, Indonesia bisa mencuri satu kemenangan atas tim berperingkat dunia terendah di grup, yaitu Qatar (104). Jika berhasil, mereka kemungkinan besar mengamankan peringkat ketiga di Grup D. Adapun format kompetisi di edisi Asian Games kali ini berubah. Tiga tim berhak lolos dari babak grup.
Peringkat teratas grup akan lolos langsung ke perempat final, sementara dua tim lainnya akan berhadapan dengan wakil dari grup lain untuk memperebutkan tiket ke fase delapan besar. Format tersebut berbeda dibandingkan Asian Games Jakarta-Palembang 2018, yaitu ketika dua tim terbaik di setiap grup langsung masuk perempat final.
Walaupun bisa lolos dari babak awal, Indonesia akan sulit untuk mencapai perempat final. Jika tidak mampu juara grup, mereka sudah dinanti tim-tim besar dari Grup C. Tiga tim memiliki peringkat dunia lebih tinggi dibandingkan Indonesia (74), yaitu Jordania (32), Filipina (38), dan Bahrain (69).
Mayoritas para pemain muda merupakan debutan di Asian Games, seperti Kelvin Sanjaya (22) dan Hendrick Xavi Yonga (21).
Jordania datang dengan pemain naturalisasi yang pernah tampil di NBA, Rondae Hollis-Jefferson. Sosok yang mirip pebasket legendaris Kobe Bryant itu adalah salah satu penampil terbaik di babak grup Piala Dunia dengan catatan rerata 23,6 poin. Adapun skuad Filipina datang lebih segar dengan pelatih barunya, Tim Cone.
Banyak kemungkinan
Pada edisi sebelumnya, Indonesia yang berstatus tuan rumah bisa menembus babak delapan besar. Prestasi serupa pun ditargetkan terulang kembali kali ini. Menurut Manajer Timnas Basket Indonesia Jeremy Imanuel Santoso, peluang mereka memang berat, tetapi masih banyak kemungkinan yang bisa terjadi di lapangan.
”Kami pasti menargetkan menang dan kasih terbaik di setiap pertandingan. Di bola basket bisa dilihat sendiri, tim kelas dunia seperti Perancis saja bisa kalah gitu (di Piala Dunia). Walaupun kenyataan banyak yang berhalangan membela timnas, kami bilang ke anak-anak muda ini, mereka tetap membawa nama Indonesia,” tutur Jeremy.
Mayoritas para pemain muda merupakan debutan di Asian Games, seperti Kelvin Sanjaya (22) dan Hendrick Xavi Yonga (21). Adapun separuh dari skuad Indonesia berasal dari program Indonesia Patriots jilid 1 atau para pemain muda terbaik yang dikumpulkan untuk berkompetisi di Liga Bola Basket Indonesia (IBL) 2021.
Kaleb menambahkan, Asian Games nanti akan menjadi investasi untuk timnas Indonesia di masa depan. ”Saya, kan, sudah berusia di atas 30 tahun. Jadi, ya bisa dilihat sendiri. Nanti, mereka (para pemain muda) ini yang akan ada di timnas terus tiga-empat tahun ke depan. Dilihat dari kualitasnya, masa depan timnas cerahlah,” ucapnya.
DOKUMENTASI IBL
Forward Dewa United Banten, Kaleb Ramot Gemilang, berupaya mencetak poin di area dalam pertahanan Prawira Bandung dalam gim pertama semifinal IBL 2023 di Stadion Sritex Arena, Surakarta, Kamis (13/7/2023).
Indonesia terakhir bertemu Korea dalam babak kualifikasi Piala Asia FIBA 2021. Kala itu, Indonesia takluk dua kali beruntun, yaitu 81-104 dan 76-109. Indonesia kalah akibat efisiensi tim lawan dari garis tiga angka. Korea akan kembali diperkuat dengan banyak pemain yang sama, seperti Ra Guna dan Kim Jongkyu.
Jepang tidak akan diperkuat pemain yang bersinar di Piala Dunia, seperti Yuki Kawamura ataupun Makoto Hiejima. Menariknya, mereka membawa pemain Divisi Satu Liga Jepang, yaitu Takuma Sato dan Keita Imamura, yang pernah dicoret dari skuad Asian Games 2018 karena skandal prostitusi di Jakarta.