Setelah tampil impresif bersama pelatih ”caretaker” Uston Nawawi, Persebaya Surabaya malah melempem di laga perdana di tangan pelatih Josep Gombau Balague. Persebaya kalah 0-3 dari Madura United dalam derbi Suramadu.
Oleh
AMBROSIUS HARTO MANUMOYOSO
·3 menit baca
SURABAYA, KOMPAS — Josep Gombau Balague mengawali kepelatihan di Persebaya Surabaya dengan buruk setelah kalah 0-3 dari Madura United di pekan ke-12 Liga 1, Minggu (17/9/2023), di Stadion Gelora Bangkalan, Pulau Madura, Jawa Timur.
Kekalahan itu menghentikan tren positif tidak kalah di lima laga sebelumnya di mana tim ditangani pelatih interim Uston Nawawi. Manajemen tidak dapat mempromosikan caretaker yang juga legenda hidup klub itu sebagai pelatih kepala karena belum memiliki lisensi AFC Pro.
Manajemen kemudian menjatuhkan pilihan kepada Gombau asal Spanyol yang pernah menangani Barcelona yunior dan Australia U-23 lalu. Sebelum ke Surabaya, Gombau menangani Odisha dari India. Bahkan, tebersit keyakinan laga derbi Suramadu akan tetap berpihak kepada tim tamu Persebaya. Padahal, ada semacam ”kutukan”, yakni Green Force, julukan Persebaya, hampir selalu kalah di laga perdana pelatih baru.
Kekalahan itu membuat Persebaya tertahan di urutan kedelapan klasemen sementara sampai dengan pukul 19.00. Dari 12 laga yang telah dijalani, Persebaya berpoin 18 dari 5 kemenangan, 3 seri, dan 4 kekalahan. Persebaya defisit 2 gol, yakni mencetak 13 gol, tetapi kemasukan 15 gol. Kekalahan telak dari ”Sape Kerrab”, julukan Madura United, memperlihatkan kembali kelemahan pertahanan Persebaya.
Laga baru berjalan tiga menit, tuan rumah mendapat hadiah penalti dari wasit Armyn Dwi Suryathin. Penalti tersebur akibat bek Dusan Stevanovic menjatuhkan sayap kanan Francisco Rivera di area terlarang. Gelandang serang Hugo Gomez alias Jaja yang menjadi algojo sukses menjalankan kewajibannya untuk membuat tuan rumah unggul.
Kebobolan membuat Persebaya meningkatkan tekanan. Namun, tuan rumah bermain tenang dan mengandalkan serangan balik. Pada menit ke-33, Gumbao menarik kiper Andhika Ramadhani dengan memasukkan Aditya Nugraha. Pergantian cukup berhasil menahan tuan rumah tidak menambah keunggulan setidaknya sampai turun minum atau babak pertama berakhir.
Namun, di babak kedua, meski Persebaya tetap meningkatkan intensitas serangan, tidak satu pun berujung manis. Bahkan, lagi-lagi di tiga menit awal laga babak kedua berjalan, gawang Green Force kembali bergetar akibat tendangan melengkung penyerang Luis Morais dari luar kotak penalti. Tembakan yang indah itu membuat bola meluncur deras ke sudut atas gawang dan gagal dijangkau Aditya meski sudah terbang melompat.
Tim asuhan Mauricio Ferreira De Souza kembali menyakiti Persebaya dengan gol ketiga pada menit ke-83. Gol itu lahir dari umpan silang bek pengganti Dodi Alexvan yang disambar dengan tendangan first time oleh Jose Brandao Jr. Kemenangan itu memantapkan posisi Sape Kerrab di puncak klasemen sementara dengan 26 poin dari 8 kemenangan, 2 seri, dan 2 kekalahan. Selain itu, produktivitas tim sementara terbaik dengan mencetak 24 gol dan kemasukan 13 gol atau surplus 11 gol.
Gombau mengatakan, derbi Suramadu amat penting. Persebaya bisa mencuri poin dengan menang atau imbang jika tim bermental baja untuk selalu menang seperti laga-laga sebelumnya.
Tim telah memperlihatkan perjuangan yang luar biasa.
Di sisi lain, Mauricio amat senang karena dapat mengakhiri superioritas Persebaya atas Madura United. Kedua tim telah bertemu 13 kali dengan Persebaya menang 8 kali, Madura United menang 2 kali, dan keduanya imbang 3 kali. ”Tim telah memperlihatkan perjuangan yang luar biasa,” katanya.
Susunan Pemain:
Madura United (4-3-3): Wawan Hendrawan; Koko Ari Araya, Fachruddin Aryanto, Cleberson, Novan Setya (72' Dodi Alekvan); Hugo Gomes (72' Ricki Ariansyah), Jacob Mahler, Francisco Rivera; Yuda Pratama (46' Malik Risaldi), Jose Brandao (88' Bayu Gatra), Lulinha.
Pelatih: Mauricio Souza
Persebaya Surabaya (4-2-3-1): Andhika Ramadhani (33' Aditya Arya); Arief Catur, Dusan Stevanovic (87' Yohanes Kandaimu), Kadek Raditya, Reva Adi Utama (80' Riswan Lauhim); Andre Oktaviansyah (46' Kasim Botan), Song Ui-young (M. Hidayat 87'); Bruno Moreira, Ze Valente, Sho Yamamoto; Paulo Victor.