Kerangka Tim Indonesia U-17 Telah Terbentuk
Tim Indonesia U-17 masih mencari pemain diaspora untuk menyempurnakan kekuatan tim. PSSI menyiapkan upacara pembukaan Piala Dunia U-17 yang meriah di Stadion Gelora Bung Tomo, Surabaya.
JAKARTA, KOMPAS – Pelatih Indonesia U-17 Bima Sakti telah memiliki kerangka tim untuk bertarung di Piala Dunia U-17 2023. Selain akan menjalani latihan dan uji tanding di Jerman selama enam pekan, staf pelatih “Garuda Muda” juga mulai mengumpulkan informasi dari tiga lawan yang akan dihadapi di Grup A.
“Kerangka tim sudah ada. Kami tinggal mematangkan lagi. Kami bersyukur memiliki waktu untuk mematangkan tim dengan latihan di Jerman serta uji coba melawan tim Liga Jerman dan dua laga simulasi Piala Dunia,” ujar Bima seusai memimpin latihan timnya di Kompleks Gelora Bung Karno, Jakarta, Sabtu (16/9/2023).
Setelah menjalani pemusatan latihan selama dua bulan, susunan skuad utama yang dimiliki Bima mayoritas diisi pemain-pemain yang berlaga di Piala AFF U-16 2022 serta Kualifikasi Piala Asia U-17 2023. Andalan Bima, seperti Sulthan Zaky, Iqbal Gwijangge, Arkhan Kaka, Nabil Asyura, dan Kafiatur Rizky, tetap menjadi tumpuan utama skuad Garuda Muda.
Selain itu, Bima juga telah menetapkan Welber Jardim sebagai pemain diaspora pertama yang masuk dalam skuad Indonesia U-17. Kemampuan Jardim, yang merupakan anggota tim akademi klub Brasil, Sao Paulo, mengisi sejumlah posisi, misalnya bek sayap kanan dan gelandang bertahan, menjadi kelebihannya dibandingkan pemain lokal.
“Welber adalah pemain diaspora terbaik yang telah kami coba. Meskipun Bahasa Indonesia-nya belum lancar, ia cepat beradaptasi dan menunjukkan performa yang baik selama latihan,” kata Bima, eks kapten tim nasional Indonesia akhir dekade 1990-an.
Lebih lanjut, Bima memastikan sejumlah pemain diaspora juga akan bergabung ke pemusatan latihan di Jerman. Meskipun secara bertahap hanya dua pemain diaspora yang ikut berlatih di Jerman, Bima menjelaskan, jika ada pemain diaspora yang memenuhi standar, maka mereka bisa menggantikan slot pemain yang dibawa dari Indonesia.
Bima tidak membatasi jumlah pemain diaspora yang akan masuk dalam 21 pemain di skuad resmi Indonesia U-17 untuk Piala Dunia U-17 2023. Pemain diaspora diharapkan bisa mengisi sejumlah posisi penting, seperti kiper, bek tengah, gelandang, dan penyerang tengah. Penasihat Indonesia U-17 Frank Wormuth telah melakukan pemantauan kompetisi usia dini di Eropa untuk mencari pemain yang memiliki darah Indonesia.
Mengumpulkan video
Setelah dipastikan bakal menghadapi Ekuador, Panama, dan Maroko di fase grup, tim pelatih Indonesia U-17 mulai mengumpulkan video-video pertandingan tiga tim pesaing itu. Itu dilakukan demi memahami kekuatan lawan. Kemudian, Bima akan menyusun program latihan taktik dan menentukan lawan uji coba yang memiliki gaya bermain serupa dengan ketiga tim itu.
Baca juga : Jelang Keberangkatan ke Jerman, Tim Indonesia U-17 Jalani Tes Fisik
Kerangka tim sudah ada. Kami tinggal mematangkan lagi.
“Setelah pengundian, kami telah bekerja untuk mencari video pertandingan lawan. Kami akan menganalisis permainan lawan-lawan selama ini,” kata Bima.
Ketika disinggung lawan terberat di Grup A, Bima menyebut Ekuador. Namun, ia menekankan, semua tim yang lolos ke Piala Dunia U-17 merupakan tim-tim dengan kualitas elite dunia yang tidak bisa dipandang sebelah mata.
Menurut bek tengah dan kapten Indonesia U-17, M Iqbal Gwijangge, mempelajari kekuatan lawan adalah hal penting. Tetapi, tambahnya, skuad Indonesia U-17 harus fokus untuk membenahi kekurangan di sisa sekitar 50 hari persiapan agar bisa tampil maksimal demi bersaing di Grup A.
“Latihan di Jerman menjadi kesempatan baik bagi kami untuk mematangkan persiapan dan mendapat lawan uji coba sesuai level di Piala Dunia. Tim pelatih tentu akan menganalisis lawan, tetapi yang paling penting juga untuk selalu melakukan introspeksi kepada permainan kami sendiri agar semakin baik,” tutur Iqbal.
Baca juga : PSSI Matangkan Persiapan Final Piala Dunia U-17
Upacara pembukaan
Sementara itu, Ketua Umum PSSI Erick Thohir memastikan pertandingan perdana Piala Dunia U-17 antara Indonesia melawan Ekuador, 10 November, di Stadion Gelora Bung Tomo, Surabaya, Jawa Timur, akan dimulai dengan acara seremoni pembukaan yang berlangsung selama 12 menit sebelum sepak mula.
“Walaupun levelnya U-17, kami akan menyiapkan pembukaan yang meriah dan tak terlupakan. Karena, ini adalah perhelatan Piala Dunia FIFA pertama di Indonesia,” ucap Erick yang juga Ketua Penyelenggara Lokal Piala Dunia U-17 2023.
Erick pun berharap pencinta sepak bola di Surabaya dan sekitarnya, terutama Bonek, untuk memberikan dukungan langsung pada tiga laga Indonesia di Gelora Bung Tomo. Dukungan dari pemain ke-12, katanya, akan memberikan suntikan semangat bagi skuad “Garuda Muda” yang bertarung di ajang dunia.
Tulus Budi, salah satu tokoh senior Bonek, menyambut positif penetapan FIFA untuk menentukan kandang Persebaya Surabaya itu menjadi penyelenggara tiga duel Indonesia di Piala Dunia U-17. Ia yakin Bonek serta masyarakat Surabaya dan Jawa Timur tidak akan menyia-nyiakan pengalaman sekali seumur hidup untuk menyaksikan laga Piala Dunia.
Baca juga : Indonesia Berpeluang Ciptakan Sejarah di Piala Dunia U-17
“Kami bersyukur memiliki kesempatan untuk memberikan dukungan langsung untuk Indonesia U-17. Dukungan maksimal akan kami siapkan untuk menyemangati Garuda Muda,” kata Tulus.
FIFA telah menentukan Stadion Manahan, Surakarta, Jawa Tengah, sebagai penyelenggara laga di Grup B. Manahan juga menjadi lokasi empat laga pamungkas yang terdiri dari dua duel semifinal, perebutan tempat ketiga, dan final.
Kemudian, Stadion Internasional Jakarta (JIS) akan menjadi saksi persaingan Grup C dan Grup E. Stadion Si Jalak Harupat, Bandung, Jawa Barat, bakal menyelenggarakan laga-laga di Grup D dan Grup F.
Secara keseluruhan, JIS akan menyajikan laga paling banyak dengan menggelar 16 gim. Lalu, Manahan dan Si Jalak Harupat sama-sama melangsungkan 14 laga, sedangkan Gelora Bung Tomo hanya menjadi lokasi delapan pertandingan.
Baca juga : Menguji Perkembangan ”Garuda Muda” Menuju Piala Dunia U-17
FIFA pun sudah memulai penjualan tiket secara daring, Sabtu ini. Tiket yang dijual dibagi oleh dua kategori, yaitu regular dan paket keluarga, untuk satu hari laga yang dibanderol mulai dari Rp 100.000. Di setiap paket itu, penonton bisa menyaksikan dua gim per hari di satu stadion.
Selain itu, FIFA juga menyediakan paket stadion fase grup. Untuk JIS dan Si Jalak Harupat yang bakal menyelenggarakan 12 laga babak penyisihan tiket berkisar Rp 360.000 hingga Rp 600.000 untuk menyaksikan seluruh laga. Di Manahan dan Gelora Bung Tomo tiket terusan itu dijulai dari Rp 160.000 hingga Rp 400.000.