Djokovic Antarkan Serbia ke Perempat Final Piala Davis
Kedatangan Novak Djokovic memberi kontribusi besar pada lolosnya Serbia ke perempat final kejuaraan beregu putra Piala Davis. Dia bermain di Piala Davis hanya berselang lima hari setelah menjuarai Grand Slam AS Terbuka.
Oleh
YULIA SAPTHIANI
·4 menit baca
VALENCIA, JUMAT - Hanya lima hari setelah menjuarai Grand Slam Amerika Serikat Terbuka dan kembali menjadi petenis nomor satu dunia, Novak Djokovic bertanding lagi. Kali ini, dia bergabung bersama teman-teman satu negara dan turut mengantarkan Serbia lolos ke perempat final kejuaraan beregu putra Piala Davis.
Djokovic tiba di Valencia, Spanyol, menjelang pertandingan kedua Serbia pada penyisihan Grup C. Dia bergabung dengan Laslo Djere dan kawan-kawan, bermain di Pavello Municipal Font de Sant Luis melawan tim tuan rumah pada Jumat (15/9/2023) malam waktu setempat atau Sabtu dini hari waktu Indonesia, dan menang.
Djokovic mengalahkan Alejandro Davidovich Fokina dengan skor 6-3, 6-4 setelah Djere membuka kemenangan Serbia pada laga pertama. Djere, yang memaksa Djokovic bermain lima set pada babak ketiga AS Terbuka, membuka kemenangan Serbia dengan mengalahkan Albert Ramos Vinolas, 6-4, 6-4.
Dua kemenangan dari tiga laga memastikan Serbia lolos ke fase sistem gugur, yang dimulai dengan perempat final, di Malaga, Spanyol, pada 21-26 November. Ganda putra Nikola Cecic/Miomir Kecmanovic melengkapi kemenangan tim juara Piala Davis 2010 itu setelah mengalahkan Fokina/Marcel Granollers, 6-4, 7-6 (13).
Serbia akan bergabung dengan tiga tim lain yang telah dipastikan lolos dari penyisihan grup, yaitu Kanada, Ceko, dan Belanda. Empat tim lain yang akan bersaing di perempat final ditentukan melalui pertandingan pada 16 dan 17 September.
Selain menjadi kehormatan untuk membela nama negara, tampil dalam Piala Davis menjadi salah satu syarat bagi petenis yang akan bermain pada Olimpiade.
Penyisihan grup yang berlangsung 12-17 September diikuti 16 tim yang dibagi dalam empat grup dan berlangsung di Italia, Spanyol, Kroasia, dan Inggris. Mereka bermain dengan format round robin dengan dua tim teratas dari setiap grup berhak tampil pada fase sistem gugur. Juara grup akan bertemu peringkat kedua dari grup lain yang ditentukan melalui undian pada 19 September.
”Bermain untuk Serbia, untuk negara saya, adalah pengalaman yang berbeda. Tanggung jawab dan tekanannya lebih besar, tetapi ini juga menjadi kehormatan yang besar. Saya senang bisa berkontribusi pada momen krusial dan membawa tim lolos ke Malaga,” tutur Djokovic.
Djokovic bermain untuk Serbia dalam Piala Davis sejak 2004. Pada nomor tunggal, dia memenangi 39 pertandingan dan kalah tujuh kali sebelum tampil di Valencia pada pekan ini. Petenis ranking teratas dunia itu juga menjadi bagian dari Tim Serbia ketika menjadi juara pada 2010 yang merupakan gelar pertama dan satu-satunya hingga saat ini.
Selain menjadi kehormatan untuk membela nama negara, tampil dalam Piala Davis menjadi salah satu syarat bagi petenis yang akan bermain di Olimpiade. Piala Davis tahun ini menjadi syarat bagi mereka yang ingin bermain di Olimpiade Paris 2024.
Kedatangan Djokovic ke Valencia terjadi hanya berselang lima hari setelah dia menjuarai AS Terbuka yang merupakan gelar Grand Slam ke-24. Setelah berada di New York sekitar dua pekan, Djokovic merayakan kemenangan itu bersama rakyat Serbia di negaranya.
”Semuanya terjadi begitu cepat dalam beberapa hari. Sangat tidak mudah meninggalkan keluarga ketika kami sedang merayakan juara AS Terbuka. Namun, datang untuk ’keluarga’ yang lain, yaitu Tim Serbia, juga menjadi kebahagiaan,” kata petenis berusia 36 tahun itu.
Sejak awal 2023, Djokovic memang menyebut Grand Slam dan Piala Davis menjadi prioritasnya. Dengan usianya seperti saat ini, Djokovic lebih selektif dalam memilih turnamen agar bisa bermain dan mendapat hasil maksimal.
Meski telah memastikan lolos ke perempat final, Serbia akan memainkan satu pertandingan lagi, yaitu melawan Ceko, pada Sabtu malam hingga Minggu dini hari waktu Indonesia. Pertandingan kedua tim ini menentukan posisi mereka sebagai juara atau peringkat kedua Grup C.
Momen emosional Andy Murray
Di Manchester, Inggris, mantan petenis nomor satu dunia, Andy Murray, bertanding dalam momen berat. Murray bermain melawan Leandro Riedi saat Inggris Raya melawan Swiss pada persaingan Grup B. Dia menyumbangkan kemenangan bagi Inggris Raya setelah mengalahkan Riedi, 6-7 (7), 6-4, 6-4, yang akhirnya menang 2-1.
Tiga kali juara Grand Slam itu bertanding dengan meninggalkan acara pemakaman neneknya yang dipanggil Grandma Pat. ”Ini hari yang berat bagi saya. Saya minta maaf kepada keluarga karena tak bisa hadir. Nek, kemenangan ini buatmu,” kata Murray sambil menangis.
Saat konferensi pers, Murray bercerita bahwa dia bicara kepada ayahnya tentang kegundahannya meninggalkan acara pemakaman. ”Ayah saya bilang bahwa nenek pasti ingin saya bermain. Dia juga bilang bahwa saya harus menang dan saya melakukannya,” ujar peraih medali emas Olimpiade London 2012 dan Rio de Janeiro 2016 itu.
Kemenangan atas Swiss menjadi kemenangan kedua Inggris Raya pada Grup B setelah menang atas Australia. Akan tetapi, Murray dan kawan-kawan belum dipastikan lolos. Dua tim peringkat teratas grup ini akan ditentukan pada sisa dua pertandingan, yaitu Inggris Raya melawan Perancis dan Australia melawan Swiss. (AFP/REUTERS)