Tim nasional Indonesia (peringkat 150) bisa memaksimalkan laga persahabatan melawan Turkmenistan (peringkat 138) di Stadion Gelora Bung Tomo, Surabaya, Jumat (8/9/2023), untuk memperbaiki ranking di FIFA.
Oleh
AMBROSIUS HARTO MANUMOYOSO
·4 menit baca
Pemain Timnas Indonesia pemanasan saat latihan di Stadion Gelora Bung Tomo, Surabaya, Kamis (7/9/2023). Latihan untuk persiapan sehari menjelang laga FIFA Matchday melawan Timnas Turkmenistan. Turkmenistan berada di posisi 138 ranking FIFA, sementara Indonesia ada di posisi 150. Kemenangan atas Turkmenistan bisa mendongkrak posisi Indonesia di ranking FIFA.
SURABAYA, KOMPAS - Tim nasional Indonesia bisa memaksimalkan laga persahabatan melawan Turkmenistan untuk memperbaiki peringkat dFIFA di Stadion Gelora Bung Tomo, Surabaya, Jawa Timur, Jumat (8/9/2023) pukul 19.00. Tim "Emerald", julukan tim nasional Turkmenistan (urutan ke-138), sedang dalam tren negatif untuk menghadapi tuan rumah "Merah Putih" (urutan ke-150).
Selama sembilan bulan di tahun ini, Turkmenistan telah menjalani empat laga. Mereka tumbang 0-1 dari tuan rumah Malaysia di laga persahabatan (FIFA Match Day) pada 23 Maret lalu. Selanjutnya, di tiga laga Piala CAFA (Asia Tengah) di Uzbekistan 10-20 Juni lalu Emerald imbang 1-1 dengan Tajikistan, lalu kalah 0-2 dari tuan rumah Uzbekistan dan Oman.
Catatan pertemuan dengan Indonesia juga tidak memuaskan. Dari empat laga kualifikasi Piala Dunia kontra Indonesia, Turkmenistan sekali menang, sekali imbang, dan dua kali kalah. Kemenangan 3-1 saat menjamu Indonesia pada Maret 2004 lalu terjungkal dengan skor 1-3 saat tandang ke Nusantara pada November tahun tersebut. Kemudian, Juli 2011, Turkmenistan imbang 1-1 saat berstatus tuan rumah tetapi kemudian tumbang 3-4 saat tandang ke Indonesia.
Menurut pelatih Turkmenistan Mergen Orazov dalam jumpa pers pada Kamis (7/9/2023) di Hotel Vasa, tuan rumah tim yang kuat. Tim asuhannya dianggap sekadar lebih baik dalam peringat di FIFA. “Kami sudah menganalisa para pemain Indonesia, mereka kuat dan bagus,” ujarnya.
Apalagi, Indonesia pada Juni lalu menghadapi juara dunia Argentina meski kalah 0-2. Pengalaman menghadapi tim terkuat itu tentu memberikan kontribusi positif bagi Merah Putih. Sepanjang 2023, Indonesia menjalani tujuh laga menghadapi tim Asia, Afrika, dan Amerika Latin. Di tiga laga Piala AFF pada Januari, Indonesia menang 2-1 atas Filipina, imbang 0-0 lalu kalah 0-2 dari Vietnam. Di laga persahabatan pada Maret, Indonesia menang 3-1 dan imbang 2-2 melawan Burundi. Selanjutnya, Juni lalu, Merah Putih imbang 0-0 kontra Palestina dan kalah dari Argentina.
“Kami tidak menganggap satu pemain berbahaya tetapi semua pemain Indonesia berbahaya karena punya pelatih bagus dan permainan terorganisasi yang bagus,” kata Mergen. Indonesia ditangani Shin Tae-yong dari Korea Selatan yang pada Piala Dunia Rusia 2018 secara fenomenal membuat "Laskar Taeguk" menjungkalkan Jerman, jawara edisi 2014.
“Justru kesempatan menghadapi Indonesia akan kami gunakan untuk belajar,” ujar Mergen lagi.
Gelandang Turkmenistan Ruslan Mingazow menambahkan, keunggulan lain timnya ialah ada pemain yang pernah membela Arema FC dan Persela Lamongan yakni gelandang Ahmet Atayew. Dari Ahmet, tim Emerald dapat mengetahui kecenderungan pola permainan Indonesia. “Pengalaman Ahmet akan membantu kami dalam menghadapi Indonesia,” katanya.
Adapun Shin dalam jumpa pers mengatakan, Merah Putih tidak dapat memanggil empat punggawa yang cedera sehingga menarik pengganti dari tim U-23. Di sisi lain, konsentrasinya juga terpecah karena menangani U-23 di Solo untuk kualifikasi Piala Asia U-23 melawan Taiwan sehari setelah laga kontra Turkmenistan.
“Namun, saya menginginkan hasil yang gemilang,” kata Shin yang bolak balik Surabaya-Solo untuk menangani dua tim.
Saat ditanya apakah melawan Turkmenistan sepadan mengingat tim ini tidak lolos ke Piala Asia Qatar 2024 kemudian jomplang setelah menghadapi juara dunia Argentina, Shin menanggapi dengan keinginan agar Indonesia menang. “Bisa menang,” kata Shin.
Setelah melawan Turkmenistan, Indonesia akan menjalani laga kualifikasi Piala Dunia melawan Brunei Darussalam pada Oktober 2023. Di atas kertas, Indonesia menang segalanya. Selanjutnya, Januari 2024, Merah Putih bertarung di Grup D Piala Asia menghadapi tim-tim yang jelas lebih kuat yakni Jepang (juara 4 kali), Irak (juara 2007), dan Vietnam.
Penyerang Dendy Sulistyawan menambahkan, laga akan menjadi reuni dengan Ahmet saat mereka membela Persela. “Senang bisa bertemu Ahmet lagi dan saya berharap bisa menang meyakinkan,” kata pemain dengan 12 caps dan 4 gol bagi Indonesia ini.