Francesco Bagnaia tidak menemukan kesalahan pada setelan motor maupun gaya berkendara, sehingga dirinya mengalami "high-side" dalam balapan MotoGP di Barcelona. Pebalap Ducati itu kini berharap tampil solid di Misano.
Oleh
AGUNG SETYAHADI
·3 menit baca
MISANO ADRIATICO, KAMIS – Penyebab kecelakaan horor yang dialami oleh Francesco Bagnaia dalam balapan MotoGP di Barcelona dipastikan bukan dari kesalahan setelan motor maupun gaya berkendara. Pemeriksaan yang dilakukan oleh Ducati tidak menunjukkan adanya kejanggalan dalam setelan elektronik, mekanis, maupun gaya membalap Bagnaia. Saat ini, Bagnaia masih menjalani pemulihan kaki kanan, tetapi bisa menjalani balapan MotoGP seri San Marino dan Rimini Riviera, 8-10 September 2023.
"Kami memeriksa semuanya, terkait dengan elektronik, mekanis, gaya berkendara. Kami tidak melakukan kesalahan apa pun, semuanya baik-baik saja. Itu bukan salah kami," ujar Bagnaia kepada MotoGP, Kamis (7/9/2023).
Bagnaia mengalami kecelakaan besar saat keluar dari tikungan 2 Sirkuit Barcelona-Catalunya. Pebalap yang sedang memimpin balapan selepas start itu kemudian mengalami high-side. Ban belakang sepeda motornya kehilangan daya cengkeram dan kemudian secara mendadak mendapat kembali daya cengkeram dengan aspal. Kondisi ini membuat motor yang sedang berakselerasi tersentak dengan sangat keras dan menyebabkan pebalap terpental ke depan.
Menurut Sylvain Guintoli, mantan pebalap penguji Suzuki yang kini menjadi komentator MotoGP di TNT, kecelakaan itu kemungkinan karena ban belakang masih dingin sehingga daya cengkeram belum maksimal. Kemudian, Bagnaia membuka gas terlalu agresif saat keluar dari tikungan dua sehingga ban tergelincir dan terjadi high-side.
Sepanjang akhir pekan balapan di Barcelona, para pebalap memang mengeluhkan kondisi aspal yang minim daya cengkeram sehingga ban sering mengalami spin. Kondisi itu menuntut para pebalap sangat presisi dalam bukaan gas, terutama dalam lap pertama.
Kostum balap terbaik
Dalam kecelakaan itu, Pecco–sapaan Bagnaia–terlempar ke depan motornya, kemudian tubuhnya mendarat di aspal dan berputar dalam posisi telentang. Kakinya kemudian terlindas motor pebalap KTM, Brad Binder, tetapi Pecco tidak mengalami cedera. Dia bersyukur mengenakan kostum balap dengan teknologi terbaik saat ini.
"(Rasa sakit) pada bagian kaki, lutut, pada bagian motor melindas. Beruntung, saya mengenakan Alpinestars yang melindungi saya dengan sebaik mungkin. Menurut saya, evolusi mereka dalam hal keselamatan sungguh luar biasa, terbaik di dunia. Saya sangat beruntung mengenakan buatan mereka," ungkap Pecco.
Pebalap Italia itu hanya mengalami memar pada kaki kanan dan kondisinya kini bisa untuk balapan. Setelah pulang dari Barcelona, dia langsung menjalani latihan bersama fisioterapis untuk memastikan fisiknya siap untuk balapan di Misano.
"Kami bekerja keras bersama kru, personel. Saya sangat senang bersama mereka dan saya harus berterima kasih banyak karena kami berusaha semaksimal mungkin bisa siap untuk balapan dan berkendara. Sudah pasti tidak akan mudah dan akan menjadi akhir pekan yang sulit, tetapi kita lihat saja," ujar Pecco terkait balapan di Misano di mana dia selalu kuat di sana.
Pecco memenangi balapan seri San Marino pada musim 2021 dan 2022. Sedangkan dalam balapan seri Emilia Romagna 2021, yang juga berlangsung di Misano, Pecco terjatuh saat memimpin dan balapan menyisakan enam putaran. Akhir pekan ini, Pecco tidak berharap balapan akan mudah karena posisi berkendaranya belum maksimal serta sisi kanannya berpotensi menjadi masalah.
"Saya melakukan itu kemarin, duduk di atas motor dan (posisi berkendara) hampir oke. Sudah pasti bagian kanan akan bermasalah, tetapi kami akan mengetahui itu besok pagi. Saya merasa, jika kami bekerja dengan baik seperti biasanya dan terus melakukan terapi, kami akan siap dan bisa memiliki akhir pekan yang bagus," ujar Pecco yang kini memuncaki klasemen pebalap dengan 260 poin.