Apriyani Rahayu/Siti Fadia Silva Ramadhanti masih bisa mempertahankan fokus dan kondisi fisik dengan baik setelah menjadi finalis Kejuaraan Dunia Bulu Tangkis. Mereka lolos ke perempat final China Terbuka Super 1000.
Oleh
YULIA SAPTHIANI
·4 menit baca
CHANGZHOU, RABU - Dengan kondisi yang tidak terlalu prima setelah semua fokus ditumpahkan pada Kejuaraan Dunia 2023, pebulu tangkis ganda putri Indonesia, Apriyani Rahayu/Siti Fadia Silva Ramadhanti, bertahan di turnamen China Terbuka 2023. Mereka menjadi salah satu dari empat wakil Indonesia yang akan tampil pada perempat final di China.
Kejuaraan Dunia di Denmark pada 21-27 Agustus lalu menjadi target terbesar Apriyani/Fadia pada 2023. Pasangan yang berduet sejak Juni 2022 itu menjalani latihan ekstra keras untuk bersaing di turnamen mayor Federasi Bulu Tangkis Dunia (BWF) tersebut.
Apriyani/Fadia kalah dari Chen Qing Chen/Jia Yi Fan (China) di final, tetapi hasil tersebut didapat dengan peningkatan performa dibandingkan tiga bulan sebelumnya.
Apalagi, final itu diraih dalam debut mereka di Kejuaraan Dunia sebagai pasangan. Apriyani/Fadia bahkan menjadi satu-satunya wakil Indonesia yang bertahan sejak semifinal. Dengan demikian, mereka harus menjalani pertandingan, yaitu lima laga, yang lebih banyak dari wakil Indonesia lainnya.
Berselang sepekan, Apriyani/Fadia dan para pebulu tangkis top dunia lainnya harus bertanding lagi dalam ajang besar berikutnya, China Terbuka BWF World Tour Super 1000. Kejuaraan level atas dalam struktur turnamen BWF itu menjadi salah satu turnamen yang wajib diikuti pemain tunggal dengan ranking 15 besar dunia dan 10 besar pemain ganda. Indikator ranking yang digunakan adalah yang dikeluarkan BWF pada 15 November 2022.
Dengan jeda singkat antara dua kejuaraan besar, Apriyani/Fadia dan para pemain Indonesia yang tampil di Denmark lalu berangkat ke China hanya berselang empat hari setelah tiba di Jakarta. Eng Hian, pelatih ganda putri pelatnas bulu tangkis Indonesia, berkata, dia ingin melihat konsistensi pasangan peringkat kedelapan dunia itu dalam menjalani dua turnamen besar secara beruntun.
Setelah memenangi babak pertama China Terbuka dalam waktu satu jam 20 menit, Apriyani/Fadia mendapat tiket perempat final setelah mengalahkan pasangan Korea Selatan, Jeong Na-eun/Kim Hye-jeong. Di Changzhou Olympic Sports Centre pada Kamis (7/9/2023), Apriyani/Fadia menang dengan skor 21-16, 21-18. Lawan mereka pada perempat final adalah unggulan kedua, Baek Ha-na/Lee So-hee (Korea Selatan).
“Kami mengalami fase menurun pada tahun ini dan bisa naik pada Kejuaraan Dunia. Kami akan terus berusaha menjaga hasil baik itu dengan menjaga kepercayaan diri,” ujar Apriyani.
Berusaha menikmati
Sementara Fadia mengatakan, untuk menjaga performa baik yang diperlihatkan di Kejuaraan Dunia, mereka selalu berusaha menikmati setiap pertandingan. “Kami tidak mau berpikir jauh yang bisa membuat ragu-ragu saat bertanding. Cara ini membuat perbedaan dalam performa kami saat ini dibandingkan sebelumnya,” ujar pemain berusia 22 tahun itu.
Selain Apriyani/Fadia, di perempat final, Indonesia akan diwakili tunggal putra Shesar Hiren Rhustavito dan Jonatan Christie yang bakal saling berhadapan. Ganda putra Bagas Maulana/Muhammad Shohibul Fikri juga akan bersaing di perempat final setelah mengalahkan rekan latihan di pelatnas, Pramudya Kusumawardana/Yeremia Erich Yoche Yacob Rambitan, 21-16, 21-12. Adapun Bagas/Fikri akan menantang juara dunia, Kang Min-hyuk/Seo Seung-jae (Korea Selatan).
Sementara Jonatan menang atas Bryan Yang (Kanada) 12-21, 21-15, 21-14 pada babak kedua. Lalu, Shesar mengalahkan Ng Tze Yong (Malaysia) 18-21, 21-11, 22-20. Shesar memenangi laga itu dengan merebut enam poin beruntun pada gim ketiga sejak skor 16-20.
Saat lawan mendapat peluang besar menang dengan memiliki empat match point, Shesar berusaha tenang. Dia mengingatkan diri sendiri bahwa pertandingan belum selesai meskipun Ng tinggal membutuhkan satu poin untuk ke perempat final. “Ketika poin 16-20 gim ketiga, saya melihat Ng agak gugup. Itu yang membuat saya lebih yakin untuk terus menambah konsentrasi dan menekan dia,” kata Shesar.
Shesar membutuhkan tambahan poin banyak untuk menaikkan posisinya dalam peringkat dunia yang menurun dari ke-27 pada Januari menjadi 45 pada saat ini. Selain hasil buruk pada awal tahun, dia absen dari turnamen pada April-Juli karena cedera betis kiri.
Sementara wakil ganda campuran Indonesia habis setelah tiga pasangan kalah pada babak kedua. Mereka adalah Rinov Rivaldy/Pitha Haningtyas Mentari, Dejan Ferdinansyah/Gloria Emanuelle Widjaja, dan Praveen Jordan/Melati Daeva Oktavianti. Sehari sebelumnya, Rehan Naufal Kusharjanto/Lisa Ayu Kusumawati tersingkir pada babak pertama.