Belanda Menolak Semakin Tenggelam
Belanda mengemban misi wajib menang pada laga melawan Yunani di Kualifikasi Piala Eropa 2024, Jumat WIB. Namun, krisis kiper dan penyerang bakal menjadi sandungan bagi misi tiga poin ”Oranje”.
EINDHOVEN, RABU — Tim nasional Belanda tengah berada dalam tren performa menurun sejak kursi pelatih estafet dari Louis van Gaal ke Ronald Koeman. Setelah menelan tiga kekalahan dari empat laga bersama Koeman, Belanda wajib bangkit ketika menjamu Yunani pada laga Grup B Kualifikasi Piala Eropa 2024, Jumat (8/9/2023) pukul 01.45 WIB, di Stadion Philips, Eindhoven.
Bersama Koeman sejak Maret lalu, Belanda hanya merasakan sekali kemenangan ketika melibas tim semenjana, Gibraltar, 3-0, pada laga kedua menuju Jerman 2024. Selain itu, mereka menelan kekalahan dari tiga tim yang memiliki kualitas setara.
Skuad ”Oranje” tak berdaya pada duel pembuka Kualifikasi Piala Eropa 2024 akibat dihancurkan Perancis, 0-4. Kemudian, ambisi mereka meraih trofi juga kandas akibat kalah dari Kroasia dengan skor, 2-4, pada semifinal Liga Nasional Eropa, Juni lalu.
Hasil itu diperparah dengan tumbang, 2-3, dari Italia pada duel perebutan tempat ketiga. Padahal, seri final Liga Nasional Eropa 2022-2023 dilangsungkan di Belanda.
Belanda punya kans untuk menebus kekecewaan pendukung mereka pada laga ketiga Kualifikasi Piala Eropa 2024 kontra Yunani. Kemenangan tidak hanya wajib digenggam guna kembali ke tren positif, tetapi tiga poin adalah satu-satunya hal yang perlu diwujudkan Virgil van Dijk dan kawan-kawan agar kans ke Jerman 2024 tidak mengecil.
Memasuki jeda internasional, awal September, peluang Belanda ke putaran final Piala Eropa 2024 sejatinya masih besar. Mereka adalah tim yang memainkan laga paling minim di Grup B karena baru menjalani dua gim. Perancis dan Gibraltar telah mentas empat kali. Adapun Yunani dan Irlandia sudah merampungkan tiga pertandingan.
Koleksi poin Belanda setara dengan Irlandia dengan tiga poin. Adapun Yunani mengemas enam poin, sedangkan Perancis tampil sempurna berkat koleksi 12 poin.
Koeman mengakui timnya tampil buruk pada laga internasional, Juni lalu. Secara khusus, kata Koeman, performa anak asuhannya pada babak pertama melawan Italia tidak bisa diterima karena sangat buruk, terutama dalam situasi bertahan.
Baca juga : Hadapi Belanda, Tonggak Generasi Baru Perancis
Kami tidak punya kuasa untuk menentukan hasil di pertandingan, tetapi setidaknya kami harus bermain jauh lebih baik.
”Pemain harus saling menyadari satu sama lain untuk melakukan hal benar dari segi permainan ataupun hasil akhir. Kami tidak punya kuasa untuk menentukan hasil di pertandingan, tetapi setidaknya kami harus bermain jauh lebih baik,” ujar Koeman dilansir NOS, Rabu (6/9/2023).
Van Dijk, bek tengah sekaligus kapten Belanda, sependapat dengan sang pelatih. Setelah tampil mengecewakan di seri final Liga Nasional Eropa, Van Dijk mengingatkan rekan setimnya untuk segera bangkit agar tidak melepas kesempatan tampil di turnamen mayor, musim panas tahun depan.
”Kami harus membenahi diri yang dibutuhkan untuk mengejar kemenangan. Kami perlu bertahan lebih baik, perbaiki kolektivitas dalam situasi menguasai bola, serta tampil lebih kompak,” kata Van Dijk.
Krisis pemain
Namun, upaya Belanda untuk kembali ke tren positif menemui tantangan berupa krisis pemain di posisi-posisi krusial, terutama posisi penjaga gawang dan penyerang tengah. Cedera yang dialami kiper Feyenoord, Justin Bijlow, menjadi kehilangan besar bagi Koeman.
Bijlow adalah pilihan utama Koeman pada dua laga penentu Liga Nasional Eropa. Ia menggantikan tempat Jasper Cillessen yang tidak lagi dipanggil Koeman.
Baca juga : Jalan Kesempurnaan Perancis
Alhasil, Belanda hanya memiliki tiga kiper yang minim pengalaman internasional karena tidak ada yang telah mencatatkan dobel digit penampilan bersama Oranje. Mereka adalah Andries Noppert (5 cap), Mark Flekken (4), dan Bart Verbruggen (0).
Meskipun Noppert berstatus kiper utama Belanda di Piala Dunia Qatar 2022, Flekken lebih diunggulkan tampil pada dua laga babak kualifikasi sepekan ke depan melawan Yunani dan Irlandia. Performa baiknya sejak bergabung tim Liga Inggris, Brentford, menjadi nilai lebih bagi kiper berusia 30 tahun itu.
”Saya tengah berada di momen bagus berkat kondisi yang baik setelah memainkan semua laga bersama klub di awal musim ini. Meski begitu, saya menghormati keputusan pelatih karena yang paling penting adalah kami bisa lolos ke turnamen final,” ucap Flekken dilansir laman Asosiasi Sepak Bola Belanda (KNVB).
Selain penjaga gawang, Koeman juga tidak bisa memanggil penyerang terbaiknya, Memphis Depay, yang juga mengalami cedera. Depay adalah pemain dengan jumlah gol terbanyak bagi Oranje saat ini berkat catatan 44 gol.
Akibat telah pensiunnya Luuk de Jong dari timnas, Koeman hanya memiliki Wout Weghorst sebagai pemain yang berperan murni sebagai ujung tombak. Tetapi, catatan lima gol dari 23 penampilan yang ditorehkan Weghorst bersama Belanda bukan jaminan mutu bagi kebutuhan gol demi meraih enam poin di dua laga bulan ini.
Baca juga : Ronaldo Melawan Senjakala
Jaga kesempurnaan
Bersamaan dengan duel Belanda melawan Yunani, Perancis, yang memimpin Grup B, bakal menghadapi Irlandia di Stadion Parc des Princes, Paris. Skuad ”Les Bleus” bertekad menjaga rekor kemenangan di empat laga serta tak kemasukan. Peluang itu besar karena Perancis telah menumbangkan Irlandia, 1-0, pada pertemuan pertama di Dublin, Maret lalu.
Tiga poin akan mendekatkan Perancis sebagai tim pertama yang merebut tiket ke Jerman 2024. Apalagi, mereka akan tampil dengan kekuatan penuh. Bek tengah yang menderita cedera di Qatar 2022, yakni Lucas Hernandez, telah kembali ke timnas.
”Irlandia adalah tim yang bagus. Kami bisa mengalahkan mereka di laga pertama tak lepas dari pertolongan penampilan luar biasa Mike (Maignan). Kami amat termotivasi untuk meraih tiga poin karena kami ingin lebih dekat ke Jerman,” ujar Hernandez dilansir laman Federasi Sepak Bola Perancis (FFF). (AFP)