Turnamen Grand Slam Amerika Serikat Terbuka 2023 diwarnai banyaknya atlet yang sakit hingga harus mundur di tengah pertandingan. Meski tak diketahui korelasinya, fenomena ini muncul saat Covid-19 merebak kembali di AS.
Oleh
YULIA SAPTHIANI
·4 menit baca
Ons Jabeur memenangi tiga babak dalam turnamen Amerika Serikat Terbuka meski dalam kondisi flu. Petenis lainnya, yaitu Dominic Thiem, Emiil Ruusuvuori, dan Tennys Sandgren, mengalami nasib yang tak sebaik Jabeur karena dikalahkan oleh penyakit mereka.
Saat menjalani babak kedua melawan Linda Noskova di Pusat Tenis Nasional Billie Jean King, Flushing Meadows, New York, Jabeur beberapa kali batuk. Menjelang wawancara di lapangan seusai pertandingan, dia meminta waktu untuk membersihkan hidungnya karena pilek. Suaranya terdengar sengau.
Kondisi Jabeur membaik, tetapi belum benar-benar pulih ketika berhadapan dengan Marie Bouzkova pada babak ketiga, Sabtu (2/9/2023) malam waktu setempat atau Minggu siang waktu Indonesia. Dengan kondisi yang tidak fit, petenis putri Tunisia itu memenangi dua dari tiga babak dalam tiga set, termasuk ketika mengalahkan Bouzkova. Dia menang dengan skor 5-7, 7-6 (7/5), 6-3 setelah bertanding selama 2 jam 56 menit dan akan berhadapan dengan petenis China, Zheng Qinwen, pada babak keempat.
Jabeur bercerita, sudah seminggu dia mengalami flu. ”Saya minum banyak obat dari dokter yang ada di sini. Sebelumnya, saya juga sakit perut seperti yang dialami petenis lain,” ujarnya.
Salah satu petenis yang mengalami sakit perut adalah Thiem, juara tunggal putra AS Terbuka 2020. Petenis Austria ini bahkan tak dapat menahan sakitnya hingga tak dapat menyelesaikan pertandingan babak kedua saat melawan Ben Shelton. Thiem mundur pada skor 6-7 (1/7), 0-1.
Semifinalis Wimbledon 2021, Hubert Hurkacz, kesulitan saat melawan Jack Draper pada babak kedua. Petenis Polandia itu mendapat perawatan dari staf medis turnamen, tetapi bukan karena cedera.
Petenis lainnya, Ruusuvuori, bahkan mengundurkan diri sebelum menjalani babak pertama karena sakit yang tidak dia sebutkan. Petenis tuan rumah, Tennys Sandgren, juga sakit setelah tiba di rumah seusai tersingkir pada babak kualifikasi.
Tak hanya petenis, John McEnroe pun sakit hingga batal menjadi komentator untuk ESPN. Mantan petenis nomor satu dunia itu terinfeksi Covid-19. Namun, untuk peserta AS Terbuka, tak diketahui apakah penyakit mereka terkait Covid-19 atau tidak.
Di sekeliling kompleks lapangan tenis Billie Jean King, seperti dilaporkan harian The New York Times, banyak orang mengalami batuk dan bersin. Petenis juga banyak yang membawa tisu di dalam tas saat pertandingan.
Merebak
Petenis sakit memang bukan hal yang aneh dalam sebuah turnamen. Akan tetapi, fenomena di AS Terbuka ini terjadi ketika kasus Covid-19 merebak lagi di AS, terutama di wilayah timur laut dan barat. Apalagi, pada saat ini muncul varian baru di AS dan Inggris Raya, yaitu BA.2.86 dan EG.5.
Saya minum banyak obat dari dokter yang ada di sini. Sebelumnya, saya juga sakit perut seperti yang dialami petenis lain.
Meski demikian, sulit untuk mengetahui apakah Jabeur, Thiem, dan petenis lainnya terpapar virus tersebut. Hal ini karena panitia penyelenggara AS Terbuka 2023 menghapus syarat yang diberlakukan pada tiga tahun terakhir selama masa pandemi.
Saat penyelenggaraan AS Terbuka 2020, protokol kesehatan yang diberlakukan ketat. Saat itu, turnamen tak boleh dihadiri penonton dan semua partisipan harus mengenakan masker. Peraturan tersebut mengadaptasi protokol dari Pemerintah AS karena penyebaran Covid-19, yang pertama kali muncul di China pada Desember 2019, sedang tinggi di banyak negara. Bahkan, Grand Slam Wimbledon 2020 dibatalkan.
Ketika publik diperbolehkan menonton kembali pada 2021, mereka harus menunjukkan bukti telah divaksin dan hasil tes serta diwajibkan memakai masker. Demikian juga dengan atlet, pelatih, dan panitia.
Peraturan dari Pemerintah AS inilah yang membuat Novak Djokovic tak bisa bertanding di AS Terbuka 2022. Hal itu karena Djokovic tak pernah menerima vaksin Covid-19.
Namun, semua peraturan tersebut dihapus pada tahun ini. Atlet yang sakit di tengah turnamen tak wajib menjalani tes. Penonton pun selalu memadati tempat pertandingan setiap hari hingga mereka harus berjalan pelan atau berebut kursi di lapangan yang kursinya tak memiliki nomor.
Walau banyak atlet sakit, situasi turnamen secara umum masih normal. Panitia juga tak memberi komentar apa pun terhadap kondisi tersebut. Semoga saja Covid-19 tak merebak di ajang AS Terbuka meski puncak pandemi telah berlalu.