Aleix Espargaro mengekstrak potensi terbaik Aprilia RS-GP untuk mengungguli pebalap Ducati Francesco Bagnaia dalam balapan sprint MotoGP seri Catalunya. Kekuatan Aprilia ditegaskan dengan podium ketiga Maverick Vinales.
Oleh
AGUNG SETYAHADI
·4 menit baca
BARCELONA, SABTU – Aleix Espargaro membuat Aprilia tertawa di Montmelo dengan memenangi balapan sprint MotoGP seri Catalunya. Kapten tim Aprilia itu menegaskan kekuatan RS-GP di atas Ducati Desmosedici GP di trek minim daya cengkeram dan banyak tikungan panjang itu. Kekuatan Aprilia ditegaskan dengan podium ketiga yang diraih Maverick Vinales, pebalap yang bertarung ketat dengan Francesco Bagnaia di lap terakhir.
"Ya, sangat senang. Pertama, ini hari yang bagus untuk mengucapkan terima kasih kepada presiden kami (grup Piaggio, Roberto Colaninno), yang meninggal beberapa pekan lalu. Dia pasti sangat bangga melihat dua Aprilia di podium hari ini. Ini untuk dia," ujar Espargaro di parc ferme.
"Saya sangat senang karena ini podium sprint pertama saya, kemenangan sprint pertama saya, dan di negeri sendiri. Jadi, sangat bagus dan fokus untuk besok," ungkap Espargaro kemudian.
Balapan sprint ini diawali dengan gerimis tipis saat para pebalap menjalani putaran pemanasan. Semua tim pun bergegas menyiapkan motor dengan ban basah. Akan tetapi, saat balapan dimulai, mendung menjauhi Montmelo.
Persaingan antara Bagnaia dan Espargaro langsung terjadi sejak putaran pertama. Bagnaia, yang start terdepan, memanfaatkan keunggulan Ducati Desmosedici GP dalam akselerasi untuk melesat menuju tikungan pertama. Sedangkan Espargaro, yang start dari posisi kedua, langsung kehilangan dua posisi karena Jorge Martin melesat ke posisi kedua, adapun Vinales di urutan ketiga.
Namun, Vinales dan Espargaro bisa segera mendahului Martin berkat keunggulan RS-GP dalam membawa kecepatan di tikungan-tikungan panjang. Espargaro kemudian mengungguli Vinales dan mulai mengejar Bagnaia di depan. Espargaro yang unggul pace mendahului Bagnaia di tikungan 1 pada lap ketujuh. Setelah itu, pebalap berusia 34 tahun itu semakin menjauh dan melintasi garis finis dengan wheelie panjang. Vinales, yang beberapa kali berusaha mendahului Bagnaia di lap terakhir, harus puas finis di posisi ketiga.
"Saya berusaha (mendahului Pecco) di tikungan pertama. Saya berada di gigi enam. Wah, saya memerlukan top speed yang lebih untuk bisa lebih dekat dengan Pecco. Kemudian, saya mencoba di tikungan terakhir, tetapi saya terlalu jauh. Saya juga berusaha dengan tancap gas (menuju garis finis), tetapi kami harus senang (dengan hasil ini)," ujar Vinales kepada NTN.
"Yang kami perlukan adalah start yang sangat bagus. Saya sangat fokus untuk besok. Mungkin kami menggunakan roda yang berbeda dengan Aleix, di mana kami sepertinya melakukan kesalahan karena (ban) terlihat sangat rusak di depan. Tetapi, apa yang bisa kami katakan, pertunjukan yang sangat bagus. Kami ada dalam persaingan, kami berusaha mendahului. Kami sangat senang untuk Aprilia. Finis pertama dan ketiga menurut saya hasil yang luar biasa. Semoga besok kami bisa meraih hasil bagus juga," ujar Vinales yang start dari posisi keempat.
"Kita perlu presisi dan perlu kritis pada diri sendiri. Saya tidak tahu mengapa tidak menggunakan velg yang sama (dengan Aleix) di motor saya. Tetapi, balapan ini luar biasa, motor bekerja dengan bagus. Saya senang dengan start," ujar Vinales.
Terkait dengan potensi dia menyaingi pace Espargaro untuk balapan utama, pada Minggu, Vinales menilai, dia akan berusaha. "Hari ini, dia memiliki sesuatu yang lebih. Saya tidak tahu apakah itu daya cengkeram atau gaya membalap dia. Tetapi, di trek ini dia bagus. Ini bukan trek favorit saya. Jadi, bisa berada di podium bagi saya luar biasa. Besok balapan sangat panjang dan malam ini saya akan bekerja dan melihat (data)," tutur Vinales.
Manajemen ban
Persaingan dalam balapan utama juga menjadi fokus Pecco, sapaan Bagnaia, di mana dia akan berusaha memaksimalkan manajemen ban dalam balapan 24 putaran. Dia juga akan menggunakan ban belakang medium dalam balapan utama. Itu bisa membuat persaingan dengan Aprilia berbeda. Namun, Pecco menilai, mengalahkan Aprilia tetap tidak mudah.
"Itu akan sangat sulit karena Aprilia jelas memiliki keunggulan dalam hal traksi. Kami harus menemukan sesuatu untuk besok karena jika seperti ini bisa cukup sulit. Benar, dengan ban belakang medium, kami bisa sedikit mendekat dibandingkan yang lain. Jadi, kita lihat besok," ujar Pecco.
"Apa yang saya lihat adalah di tikungan-tikungan panjang, seperti tikungan tiga, empat, sembilan, di dua tikungan terakhir, mereka bisa berakselerasi lebih pada saat mereka masih mengalami spinning dengan asap putih. Dalam pengereman, kami sudah kompetitif, tetapi kami masih kehilangan sesuatu dalam akselerasi. Tetapi, mungkin mereka masih memiliki keunggulan dan kami harus menutup itu besok," ungkap Pecco kemudian.
"Kita lihat besok karena jelas mereka ingin menang. Saat memiliki keungguan seperti ini, Anda akan memaksimalkan itu sekuat mungkin. Tetapi, akan sangat menarik untuk memahami level pace untuk besok," ujar Bagnaia.