Perlu Jeli Tentukan Target Ganda Campuran untuk Herry IP
Sektor ganda campuran pelatnas bulu tangkis akan dipimpin pelatih berpengalaman, Herry Iman Pierngadi. Namun, dengan materi pemain Indonesia yang tertinggal dari negara lain, Herry sebaiknya diberi target jangka panjang.
Oleh
YULIA SAPTHIANI
·3 menit baca
JAKARTA, KOMPAS - Perubahan pelatih dilakukan PP Persatuan Bulu Tangkis Seluruh Indonesia di tengah masa kualifkasi Olimpiade Paris 2024 dengan menempatkan Herry Iman Pierngadi sebagai pelatih kepala ganda campuran pelatnas utama. Berdasarkan peta kekuatan sendiri maupun lawan, Herry tidak bisa dibebani target besar untuk jangka pendek.
Pendapat itu dikemukakan mantan pelatih ganda campuran pelatnas Indonesia, Richard Mainaky. Menurutnya, dengan kemampuan dan pengalamannya, Herry sosok yang tepat melatih ganda campuran. Herry dipindahtugaskan dari posisi pelatih kepala ganda putra pelatnas utama ke ganda campuran lewat pernyataan resmi PP PBSI, Jumat (1/9/2023). Dalam pernyataan tanpa nama narasumber itu disebutkan Herry sudah menyanggupi untuk menjalankan tugas barunya itu.
Selama melatih ganda putra, khususnya dalam periode kedua di pelatnas sejak awal 2011 hingga saat ini, Herry telah ”melahirkan” Hendra Setiawan/Mohammad Ahsan, Kevin Sanjaya Sukamuljo/Marcus Fernaldi Gideon, dan Fajar Alfian/Muhammad Rian Ardianto, sebagai ganda putra ranking teratas dunia. Hendra/Ahsan melengkapinya dengan tiga gelar juara dunia. Lewat media sosial, para pemain itu mengucapkan terima kasih kepada Herry yang telah membimbing mereka menjadi bagian dari ganda putra top dunia.
”Herry punya nama besar dan kemampuan membentuk ganda putra dengan level tinggi. Tetapi, dia butuh waktu panjang untuk meningkatkan level ganda campuran Indonesia dalam persaingan dunia. Jadi, harus jeli dalam menentukan target untuk dia. Jangan diberi target besar jangka pendek, seperti medali Olimpiade Paris 2024. Herry lebih tepat diberi target jangka panjang,” ujar Richard di Manado, Sulawesi Utara.
Kekuatan ganda campuran Indonesia kini berada di bawah China, Jepang, Thailand, dan Korea Selatan. Pada Kejuaraan Dunia 2023 di Denmark, pekan lalu, misalnya, tiga ganda campuran Indonesia tersingkir di babak ketiga. Rehan Naufal Kusharjanto/Lisa Ayu Kusumawati, Rinov Rivaldy/Pitha Haningtyas Mentari, dan Dejan Ferdinansyah/Gloria Emanuelle Widjaja (berlatih di PB Djarum), masing-masing, kalah dari pasangan top dunia asal Jepang, Thailand, dan China.
Dalam peringkat kualifikasi Olimpiade Paris 2024, Rehan/Lisa, Rinov/Pitha, dan Dejan/Gloria, masing-masing, berada di posisi ke-26, 12, dan 22. Dengan posisi seperti sekarang, Indonesia hanya bisa punya satu wakil ganda campuran di Paris 2024. Jika ingin mendapat kuota maksimal, yaitu dua wakil, kedua pasangan itu harus menempati peringkat delapan besar dalam daftar ranking BWF pada 28 April 2024.
Diminta Alex Tirta
Herry diminta pindah sektor oleh Ketua Harian PP PBSI Alex Tirta sebelum berlangsungnya Kejuaraan Dunia 2023. Meskipun terkejut dengan permintaan itu, pelatih berusia 61 tahun itu langsung menjalankan tugas pertama, yaitu mendampingi Rehan/Lisa dan Rinov/Pitha pada Kejuaraan Dunia bersama pelatih ganda campuran, Amon Sunaryo.
Untuk menjalankan tugasnya, Herry diminta memilih asisten pelatih dari dalam pelatnas. Dia telah berdiskusi dengan Ketua Bidang Pembinaan Prestasi PP PBSI Rionny Mainaky dan ada tiga orang yang menjadi pilihan asisten, yaitu Amon, Muhammad Rijal, dan Hendra Aprida Gunawan.
Herry menyatakan bahwa tugasnya akan sangat berat dan membutuhkan waktu lebih dari setahun untuk menyetarakan kekuatan ganda campuran Indonesia dengan pemain top negara lain.
Sementara posisi Herry sebagai pelatih kepala ganda putra digantikan Aryono Miranat yang selama ini menjadi asistennya. Aryono akan didampingi Thomas Indratjaja yang sebelumnya menjadi pelatih ganda putra pelatnas pratama.
Meskipun pemindahannya dilakukan di tengah masa kualifikasi Olimpiade Paris 2024, yang berlangsung 1 Mei 2023 hingga 28 April 2024, Herry bertekad membangkitkan ganda campuran Indonesia yang terpuruk dalam dua tahun terakhir. Saat ini, tanpa pemain di posisi sepuluh besar dunia, ganda campuran menjadi sektor yang paling tertinggal di Indonesia.
Setelah mendampingi pemain di Kejuaraan Dunia, Herry menyatakan bahwa tugasnya akan sangat berat dan membutuhkan waktu lebih dari setahun untuk menyetarakan kekuatan ganda campuran Indonesia dengan pemain top negara lain. Perbaikan tersebut bahkan harus dimulai dari kemampuan masing-masing individu.
Pemain putra, misalnya, dinilai kurang bertenaga untuk melakukan serangan dengan smes. Sementara pemain putri yang berperan mengatur pola permainan harus memiliki pukulan pendek yang berkualitas dan konsisten. “Saya sudah katakan pada pengurus bahwa perlu proses untuk membangkitkan ganda campuran, mungkin lebih dari setahun. Mereka mengerti itu,” kata Herry soal tugas barunya.