Kekurangan pada kemampuan individu menjadi pekerjaan rumah yang harus diperbaiki pebulu tangkis ganda campuran Indonesia. Dengan PR itu, mereka akan melawan pemain elite pada babak ketiga Kejuaraan Dunia di Denmark.
Oleh
YULIA SAPTHIANI
·4 menit baca
KOPENHAGEN, SELASA — Tiga wakil ganda campuran Indonesia akan menantang pemain elite dunia pada babak ketiga Kejuaraan Dunia Bulu Tangkis. Untuk bisa menjadi bagian dari kelompok elite itu, Rehan Naufal Kusharjanto dan kawan-kawan memiliki banyak pekerjaan rumah yang harus diselesaikan dengan target besar Olimpiade Paris 2024.
Ketiga pasangan Indonesia yang akan tampil pada babak ketiga di Royal Arena, Kopenhagen, Denmark, Kamis (24/8/2023), adalah Rehan/Lisa Ayu Kusumawati, Rinov Rivaldy/Pitha Haningtyas Mentari, dan Dejan Ferdinansyah/Gloria Emanuelle Widjaja. Mereka secara berurutan akan menantang ganda campuran peringkat kedua dunia, Yuta Watanabe/Arisa Higashino (Jepang), peringkat keempat Dechapol Puavaranukroh/Sapsiree Taerattanachai (Thailand), dan peringkat satu dunia yang juga juara bertahan, Zheng Siwei/Huang Yaqiong (China).
”Kami harus bekerja ekstrakeras untuk menghadapi Yuta/Arisa. Jangan hanya seratus persen, kalau perlu seribu persen untuk mengeluarkan seluruh kemampuan,” kata Rehan setelah mengalahkan Jones Ralfy Jansen/Linda Efler (Jerman), 21-9, 21-12, pada babak kedua, Rabu.
Laga itu menjadi penampilan pertama Rehan/Lisa di Kopenhagen setelah mendapat bye pada babak pertama karena menjadi salah satu dari 16 unggulan. Kejuaraan Dunia ini menjadi kesempatan kedua ganda campuran peringkat ke-13 itu setelah bermain di Tokyo 2022 dan bertahan hingga babak ketiga.
Watanabe/Higashino adalah pasangan yang konsisten menempati peringkat sepuluh besar dunia sejak September 2018. Mereka mencapai semifinal Kejuaraan Dunia Basel 2019, lalu lolos ke final di Huelva 2021 dan Tokyo 2022.
Oleh Rehan, Watanabe dinilai sebagai pemain yang arah pukulannya sulit ditebak. Pertahanan pasangan Jepang itu juga sulit ditembus. Selama ini hanya ada satu pasangan yang unggul dalam pertemuan dengan mereka, yaitu Zheng/Huang.
Prestasi Zheng/Huang lebih hebat lagi. Mereka memiliki 26 gelar juara BWF World Tour dari 32 final, meraih medali perak Olimpiade Tokyo 2020, dan menjadi juara dunia 2018, 2019, dan 2022. Tahun ini, mereka meraih tiga gelar juara dari turnamen Super 1000, yaitu Malaysia Terbuka, All England, dan Indonesia Terbuka.
Mengimbangi mereka akan menjadi tugas berat Dejan/Gloria yang menjalani debut di Kejuaraan Dunia sebagai pasangan. Dejan/Gloria pernah merasakan ketangguhan Zheng/Huang ketika kalah pada semifinal Malaysia Terbuka, 16-21, 18-21.
Dejan mengatakan, dia harus meningkatkan fokus pada setiap perebutan poin saat melawan Zheng/Huang. Apalagi, ganda campuran nomor satu dunia itu memiliki kemampuan mempertahankan irama cepat sepanjang pertandingan.
Rinov/Pitha akan menjalani tantangan tak kalah sulit saat berhadapan dengan Puavaranukroh/Taerattanachai, juara dunia 2021. Apalagi, mereka selalu kalah dalam empat pertemuan.
”Lawan Dechapol/Sapsiree, kami harus siap capek. Kami akan mempersiapkan diri sebaik mungkin dan ingin hasil yang maksimal,” ujar Pitha.
Kami harus bekerja ekstrakeras untuk menghadapi Yuta/Arisa. Jangan hanya seratus persen, kalau perlu seribu persen untuk mengeluarkan seluruh kemampuan.
Saat mengalahkan pasangan Jepang unggulan ke-15, Kyohei Yamashita/Naru Shinoya, 21-15, 14-21, 21-14, pada babak kedua, Rinov/Pitha kembali didampingi pelatih ganda putra pelatnas bulu tangkis, Herry Iman Pierngadi, bersama pelatih ganda campuran Amon Sunaryo. Seperti dikatakan Herry, pada Selasa, dia diminta Ketua Harian PP PBSI Alex Tirta untuk membantu mendampingi pemain ganda campuran saat bertanding di Kopenhagen.
Dari pengamatan dalam tiga pertandingan saat mendampingi pemain yang berlatih di pelatnas, Rinov/Pitha dan Rehan/Lisa, Herry menilai, banyak faktor yang harus diperbaiki dari pemain-pemain ganda campuran.
”Salah satunya adalah faktor kemampuan individu. Kekuatan pemain putra saat melakukan smes harus ditingkatkan, saat ini masih terlalu standar. Untuk pemain putri, pukulan-pukulan pendeknya harus dimatangkan dan bisa konsisten. Saat ini, pemain Indonesia berada di papan tengah dari kekuatan ganda campuran dunia,” tutur Herry.
Setelah membantu ganda campuran, Herry bertugas mendampingi skuad ganda putra yang mulai bertanding pada Rabu. Indonesia diwakili empat pasangan, yaitu Fajar Alfian/Muhamad Rian Ardianto, Hendra Setiawan/Mohammad Ahsan, Leo Rolly Carnando/Daniel Marthin, dan Bagas Maulana/Muhammad Shohibul Fikri.
Tampil pula pada babak kedua yang berlangsung hingga Kamis dini hari waktu Indonesia adalah tunggal putri, Gregoria Mariska Tunjung, dan ganda putri, Apriyani Rahayu/Siti Fadia Silva Ramadhanti.
Tunggal putra habis
Pada nomor tunggal putra, tak ada pemain Indonesia yang tersisa dengan tersingkirnya Chico Aura Dwi Wardoyo pada babak kedua, Rabu dini hari WIB. Chico kalah dari pemain India, Prannoy HS, 9-21, 14-21.
”Lawan memiliki pukulan yang bagus, juga pengalaman yang banyak. Dengan modal itu, dia mengontrol permainan sejak awal hingga selesai. Pada gim kedua, saya sebenarnya bermain cukup baik, tetapi saya terbawa pola main lawan ketika dia mengubah cara main dari banyak bertahan menjadi lebih menyerang. Bukannya berusaha menyerang, saya malah lebih banyak bertahan,” tutur Chico.
Sehari sebelumnya, kekalahan dialami unggulan kelima, Jonatan Christie, pada babak pertama saat melawan Lee Zii Jia (Malaysia). Jonatan kalah dengan skor 13-21, 15-21.
Sementara itu, Anthony Sinisuka Ginting, batal berangkat ke Denmark karena masih berduka setelah ibunya meninggal, pekan lalu. Lawannya pada babak pertama, Danylo Bosniuk (Ukraina) mendapat kemenangan walkover (WO), tetapi kalah dari Kanta Tsuneyama, 20-22, 15-21, pada babak kedua.
Setelah melewati dua babak, pemain-pemain unggulan tunggal putra akan bersaing pada babak ketiga. Mereka di antaranya pemain nomor satu dunia, Viktor Axelsen, yang akan melawan Chou Tien Chen (10) dan Kunlavut Vitidsarn (3) yang akan berhadapan dengan Lakshya Sen (11).